Al-Baqarah Ayat 34: Terjemah dan Tafsirnya

by

El Nino

tafsir surat al-baqarah ayat 34

Al-Baqarah ayat 34 menceritakan Allah perintahkan kepada selurun Malaikat dan Iblis untuk hormat kepada Nabi Adam as dengan bersujud kepadanya. Dari kejadian ini lah kesombongan Iblis keluar dan menjadi kafir (tidak taat kepada perintah Allah).

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 34

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَٱسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ ٱلْكَٰفِرِينَ

Wa iż qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīs, abā wastakbara wa kāna minal-kāfirīn

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: “Sujudlah kalian kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” Al-Baqarah: 34

Makna Kata

ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ: Sujudlah kalian kepada Adam. Dalam kitab Ibnu Katsir jilid I halaman 232 (Maktabah Syamilah), ulama menjelaskan sujud yang dimaksud dalam ayat tersebut bukan menyembah melaikan sujud penghormatan.

أَبَىٰ: Ia enggan. Iblis enggan dan menolak untuk sujud kepada Nabi Adam as

وَٱسْتَكْبَرَ: Takabur. Iblis merasa lebih mulia dan hasad kepada Nabi Adam as. sehingga dia menolak sujud kepadanya.

Tafsir

Sebagai pengakuan atas keunggulan manusia yang pada ayat 33 Al-Baqarah, Allah memerintahkan para malaikat untuk sujud hormat kepada Nabi Adam, bukan sujud ibadah. Semua malaikat mematuhi kecuali Iblis, makhluk dari jenis jin yang merasa lebih mulia karena diciptakan dari api, sedangkan Adam dari tanah liat.

قَالَ مَا مَنَعَكَ اَلَّا تَسْجُدَ اِذْ اَمَرْتُكَ ۗقَالَ اَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُۚ خَلَقْتَنِيْ مِنْ نَّارٍ وَّخَلَقْتَهٗ مِنْ طِيْنٍ

“(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” QS. Al-A’raf: 12

Kesombongannya membuat Iblis menolak perintah Allah, menjadikannya termasuk golongan kafir yang ingkar terhadap kebenaran. Setelah itu, Allah memerintahkan Adam dan istrinya, Hawa, untuk tinggal di surga sebagai anugerah. Mereka bebas menikmati segalanya kecuali satu pohon, Nabi Adam as dan Istrinya tidak boleh mendekatinya agar tidak tergoda melanggar aturan Allah.

Membantah Pernyataan Sesat I

“Iblis Benar, Menolak Sujud Kepada Adam Karena Ingin Tetap Menyembah Allah!”

Ingat, sobat muslim, sujud yang diperintahkan Allah kepada malaikat dan Iblis adalah sujud penghormatan, bukan penyembahan. Jika Iblis benar-benar ingin taat kepada Allah, seharusnya dia tidak menolak perintah tersebut. Alasan penolakannya sujud kepada Adam as adalah sombong dan hasad dalam hati Iblis.

Memangnya ada hormat kepada manusia dengan cara bersujud? Coba kamu tengok surat Yusuf ayat 100 yang menceritakan Nabi Ya’qub as ayah dari Nabi Yusuf as bersujud kepada anaknya.

وَرَفَعَ أَبَوَيْهِ عَلَى الْعَرْشِ وَخَرُّوا لَهُ سُجَّدًا

“Dan ia menaikkan kedua ibu-bapanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf.” QS. Yusuf: 100

Untuk detail hukum sujud kepada manusia insyaallah akan admin jabarkan dalam artikel lain. Semoga segera rilis.

Pernyataan Sesat II

“Iblis Tidak Salah, Karena dalam Ayat 33 Al-Baqarah Khitob dari Perintah Sujud Hanya Menyebutkan Malaikat Saja Tidak ada Kata Iblis. Jadi Pantas Dia Tidak Mau Sujud”

Untuk menjawab pernyataan ini perlu kita melihat sejarah Iblis yang dari bangsa jin bisa masuk ke dalam barisan malaikat. Dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir Jilid I halaman 230 (Maktabah Syamilah) menjelaskan:

Ketika Allah Ta’ala memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepada Adam, sebuah perintah agung yang menandakan penghormatan kepada makhluk baru yang Allah ciptakan dengan tangan-Nya sendiri, Iblis pun masuk dalam khitab dari perintah tersebut.

Meskipun ia bukan berasal dari bangsa para malaikat (karena ia tercipta dari api, bukan cahaya) namun keberadaannya yang lama di tengah para malaikat, perbuatannya yang menyerupai mereka, dan amal-amalnya yang tampak selaras dengan tugas mereka, menjadikannya termasuk dalam golongan malaikat.

Namun, di balik penampilannya yang seolah-olah bagian dari mereka, Iblis menyimpan kesombongan yang tidak terlihat. Ketika perintah bersujud kepada Adam disampaikan, semua malaikat tunduk patuh, tetapi Iblis menolak dengan angkuh. Penolakan ini bukan sekadar pembangkangan, tetapi juga penyingkapan dari sifat sejatinya. Ia tercela bukan hanya karena menentang perintah Allah, tetapi juga karena keangkuhannya yang menutupi hatinya.

Hikmah Surat Al-Baqarah Ayat 34

Berikut hikmah singkat dari tafsir tersebut:

  1. Hindari Kesombongan
    Kesombongan membawa kehancuran seperti Iblis. Bersikaplah rendah hati dan utamakan ketakwaan.
  2. Taat pada Perintah Allah
    Ikuti perintah Allah tanpa membantah, seperti ketaatan malaikat.
  3. Hargai Keberagaman
    Jangan merendahkan orang lain karena latar belakangnya, semua makhluk punya keunikan.
  4. Kendalikan Iri Hati
    Fokus pada anugerah Allah untuk kita, bukan membandingkan dengan orang lain.
  5. Jaga Diri dari Larangan Allah
    Patuhi aturan Allah untuk menjaga keberkahan hidup.
  6. Utamakan Kerendahan Hati
    Dalam ujian, rendah hati lebih baik daripada membela diri dengan sombong.
  7. Percaya pada Hikmah Allah
    Allah Maha Mengetahui yang terbaik, ikuti jalan-Nya dengan ikhlas.

Semoga hikmah ini menjadi pedoman dalam hidup sehari-hari.

Share it:

Tags

El Nino

Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

Related Post

Tinggalkan komentar