Mengaji Islam – Wala taiasu min rauhillah “وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ” merupakan potongan ayat surat Yusuf ayat 87. Ayat ini adalah nasehat Nabi Ya’qub as kepada anak-anaknya ketika menugasi mereka mencari kabar Yusuf as di negeri Mesir.
Supaya lebih jelas apa maksud dari kalimat tersebut serta bagaimana kisah di balik ayat ini simak penjelasan tafsirnya berikut ini!
Table of Contents
Tafsir Wala Taiasu Min Rauhillah
Terjemah surat Yusuf ayat 87
يَٰبَنِىَّ ٱذْهَبُوا۟ فَتَحَسَّسُوا۟ مِن يُوسُفَ وَأَخِيهِ وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ ۖ إِنَّهُۥ لَا يَا۟يْـَٔسُ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْكَٰفِرُونَ
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”
Perhatikan potongan ayat dan terjemahan yang bergaris bawah. Jadi arti kata dari wala taiasu mir rauhillah adalah jangan kalian berputus ada dari rahmat Allah.
Penjelasan tafsir surat yusuf ayat 87
Nabi Ya’qub as memerintahkan kepada sodara-sodara Yusuf as untuk mencari informasi tentang adiknya dan jangan menyerah. Artinya dalam mencari informasi pasti banyak kesulita yang menyebabkan mereka patah semangat.
Tapi ingat, rahmat Allah untuk memberi pertolongan dan kemudahan kepada hamba-Nya jauh lebih besar daripada kesulitan yang mereka akan alami. Dan orang-orang yang mudah menyerah/putus asa mencari pertolongan Allah adalah sifat orang kafir.
Hikmah kalimat Wala Taiasu Min Rauhillah
Pertama: Rauhillah atau Rahmatillah sangat luas untuk hamba-hamba-Nya dan semua makhluk berkesempatan untuk medapatkannya. Bahkan Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa kasih sayang-Nya jauh lebih besar daripada murka.
قَالَ عَذَابِيْٓ اُصِيْبُ بِهٖ مَنْ اَشَاۤءُۚ وَرَحْمَتِيْ وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۗ
“Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” QS. Al-A’raf: 156
Ayat di atas menjelaskan bahwa murka atau adzab Allah hanya akan menimpa siapa saja yang dikehendaki karena kesalahan mereka. Sedangkan kasih sayang Allah sangat luas menyeluruh untuk semua makhluk. Sebagai contoh, di dunia ini semua makhluk hidup mendapatkan rezeki tanpa membedakan jenis, agama, serta ras.
Kedua: Karena luasnya kasih sayang Allah maka umat Islam tidak boleh menyerah untuk mengejarnya. Sebab kesempatan untuk mendapat rauhillah/rahmatillah terbuka lebar.
Contoh 1: Seorang pejuang rezeki jangan merasa gagal bila belum mendapatnya, tetap berusaha, berdoa dan bertawakal kepada Allah. Maka insyaallah ada jalan untuk rezeki kita.
Contoh 2: Pelaku maksiat yang ingin bertaubat, jangan malu atau merasa sudah tak pantas lagi menghadap Allah dan terus melanjutkan dosa. Berhentilah dari maksiat dan kembalilah ke jalan Allah, karena Allah selalu menanti taubat hamba-Nya dengan kasih sayang yang luas.
Kesimpulan
- Wala taiasu min rauhillah “وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ” (QS. Yusuf: 87) adalah nasehat nabi Ya’qub kepada anak-anaknya untuk tidak mudah menyerah, karena Allah akan memberi pertolongan kepada hamba-Nya yang mau berusaha.
- Rauhillah (rahmat Allah) begitu luas dan menyeluruh untuk makhluk-makhluk-Nya.
- Pejuang rezeki jika mau terus berusaha dan berpasah kepada Allah, maka akan mendapat pertolongan dari-Nya. Begitu juga orang yang ingin bertaubat jangan ragu atau malu menghadap Allah, karena Allah selalu membuka pintu taubat dengan penuh kasih sayang untuk hamba-hamba-Nya.
Semoga tulisan saya tentang pengertian Wala taiasu min rauhillah “وَلَا تَا۟يْـَٔسُوا۟ مِن رَّوْحِ ٱللَّهِ” menambah pemahaman antum semua. Allahumma faqqihna fiddin wa ‘allimnal kitab.