Di ayat 18 Allah jelaskan bahwa orang munafik benar-benar tenggelam dalam kegelapan sehingga tidak dapat petunjuk. Sedangkan Al-Baqarah ayat 19 ini menjelaskan kondisi orang munafik yang mereka terpaksa menjalankan Islam tapi tidak beriman dengannya.
Table of Contents
Tafsir Al-Baqarah Ayat 19
أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فِيهِ ظُلُمَٰتٌ وَرَعْدٌ وَبَرْقٌ يَجْعَلُونَ أَصَٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِم مِّنَ ٱلصَّوَٰعِقِ حَذَرَ ٱلْمَوْتِ ۚ وَٱللَّهُ مُحِيطٌۢ بِٱلْكَٰفِرِينَ
Au kaṣayyibim minas-samā`i fīhi ẓulumātuw wa ra’duw wa barq, yaj’alụna aṣābi’ahum fī āżānihim minaṣ-ṣawā’iqi ḥażaral-maụt, wallāhu muḥīṭum bil-kāfirīn
“Atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, suara guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.” QS. Al-Baqarah: 19
Makna Kata
كَصَيِّبٍ: Hujan lebat, yang membuat sesorang tidak mampu melihat dan ketakutan.
ظُلُمَٰتٌ: Gelap gulita, Imam Ibnu katsir menjelaskan bahwa itu semua adalah permisalan dari, keraguan, kekufuran dan kemunafikan yang ada dalam hati orang munafik.
وَرَعْدٌ: Suara Guruh, yaitu rasa takut dalam hari orang munafik.
بَرْقٌ: Kilat, setitik cahaya iman yang ada dalam hati orang-orang munafik.
Tafsir Au kaṣayyibim minas-samā`i fīhi ẓulumātuw wa ra’duw wa barq
Al-baqarah ayat 19 ini gambaran lain terhadap orang munafik yang berpura-pura menampakkan keislaman tapi hari mereka meragukannya. Dalam ayat ini juga menyebutkan beberapa permisalan.
Yang pertama أَوْ كَصَيِّبٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ فِيهِ ظُلُمَٰتٌ Au kaṣayyibim minas-samā`i fīhi ẓulumātuw (hujan yang lebat). Kita tahu bahwa ketika orang berada di dalam kegelapan saja tidak bisa melihat apapun yang ada di sekelilingnya. Apalagi ditambah dengan hujan lebat, hal ini menambah hambatan pandangan seseorang.
Permisalan di atas menjelaskan kondisi orang munafik yang benar-benar tertutup mata, hati dan telinganya dari petuntuk, layaknya seseorang yang berada di tempat gelap gulita yang disertai hujan lebat.
Permisalan kedua. وَرَعْدٌ wa ra’duw (suara guruh) maksudnya adalah suara guntur yang menakutkan. Hal ini gambaran orang munafik yang mereka selalu was-was kepada orang beriman, selau syu’udzan kalau muslimin sedang merencanakan hal yang buruk bagi mereka. Sebagaimana firman Allah:
يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ
“Mereka (orang-orang munafik) menyangkan setiap teriakan (ucapan, perbincangan dll) selalu tertuju kepada mereka.” QS. Al-Munafiqun: 4)
Yang ketiga, وَبَرْقٌ wa barq (kilat) yaitu permisalan cayaha iman yang muncul sebentar dalam hati mereka. layaknya cahaya kita yang mucul hanya sebentar. Begitulah orang munafik kadang-kadang mereka menampakkan diri seolah dirinya beriman di depan muslimin. Tapi sejatinya hati mereka ragu terhadapnya.
Tafsir yaj’alụna aṣābi’ahum fī āżānihim minaṣ-ṣawā’iqi ḥażaral-maụt, wallāhu muḥīṭum bil-kāfirīn
يَجْعَلُونَ أَصَٰبِعَهُمْ فِىٓ ءَاذَانِهِم مِّنَ ٱلصَّوَٰعِقِ حَذَرَ ٱلْمَوْتِ ۚ وَٱللَّهُ مُحِيطٌۢ بِٱلْكَٰفِرِينَ
“mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir, sebab takut akan mati. Dan Allah meliputi orang-orang yang kafir.”
Karena di dalam hati orang munafik ketika mendengarkan kebenaran dan peringatan dari Al-Qur’an mereka berpaling sejauh-jauhnya sembari menutup telinga mereka. Walaupun mereka berusaha lari akan tetapi semua itu sia-sia. Karena Allah Maha Kuasa dan Mengetahui, tidak ada yang bisa bersembunyi dan mengalahkan-Nya.
Semua tipu daya yang dibuat oleh orang kafir dan munafik untuk mengalahkan Islam, akan Allah balas dengan makar yang lebih hebat dari yang mereka buat.
“Ali ‘Imran Ayat 54”>وَمَكَرُوْا وَمَكَرَ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ
“Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” Ali Imran: 54
Hikmah Al-Baqarah Ayat 19
Berikut adalah beberapa hikmah yang bisa diambil dari penjelasan tafsir tentang Surat Al-Baqarah ayat 19:
- Hati orang munafik tertutup dari petunjuk
- Ketakutan dan prasangka buruk terhadap orang beriman
- Cahaya iman yang singkat dalam hati-hati orang munafik
- Menolak kebenaran seperti orang yang takut kematian
- Makar Allah Mengalahkan tipu daya orang kafir dan munafik
Hikmah-hikmah ini mengingatkan kita tentang pentingnya ketulusan iman, keberanian menghadapi kebenaran, dan perlunya menjaga hati dari keraguan serta kemunafikan.
Tinggalkan komentar