spot_img

Al-Baqarah ayat 18 Terjemah dan Tafsirnya

Al-Baqarah ayat 18 ini melengkapi penjelasan ayat 17, Allah meninggalkan orang-orang munafik tersesat dalam kegelapan. Ditambah lagi mereka seperti orang buta, tuli dan bisu sehingga benar-benar tidak menemukan petunjuk.

Lebih detailnya mari kita telaah bersama makna dan kandungan dari Al-Baqarah ayat 18 ini:

Tafsir Al-Baqarah Ayat 18

صُمٌّۢ بُكْمٌ عُمْىٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُونَ

Summum bukmun ‘umyun fa hum lā yarji’ụn

“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar),” QS. Al-Baqarah: 18

Makna Kata

صُمٌّۢ : Tuli, kiasan untuk telinga orang-orang munafik yang tidak bisa mendengarkan petunjuk Allah dan Rasul-Nya, walaupun sebenarnya telinga mereka normal atau sehat.

بُكْمٌ : Bisu, kiasan untuk mulut orang-orang munafik yang tidak bisa berkata jujur dan mengakui kebenaran Islam.

عُمْىٌ : Buta, kiasan untuk mata orang-orang munafik yang tidak bisa melihat mana yang haq dan batil.

لَا يَرْجِعُونَ : Tidak kembali, orang-orang munafik tidak bisa kembali ke jalan petunjuk Allah karena sudah tersesat dalam kegelapan.

Tafsir

Ayat ini menjelaskan betapa jauhnya orang munafik dari petunjuk Allah dan tidak bisa kembali. Ditambah lagi mata mereka yang buta tidak bisa melihat kebenaran, dan telinga yang tuli tidak bisa mendengar kebenaran. Bahkan dalam ayat lain menjelaskan orang munafik lebih suka kepada hal-hal yang melanggar aturan Allah.

الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ نَسُواْ اللّهَ فَنَسِيَهُمْ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang ma’ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula).” (QS. At-Taubah: 67)

سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ أَكَّالُونَ لِلسُّحْتِ

“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong, banyak memakan yang haram.” QS. Al-Ma’idah: 42

Selain telinga yang tuli dan mata yang buta, orang munafik juga bisu yakni tidak bisa berbicara jujur dan sering berbohong. Sebagaimana hadits Rasulullah saw menjelaskan 4 sifat orang munafik.

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

“Ada empat sifat, jika seseorang memiliki empat sifat ini, maka ia disebut munafiq tulen. Jika ia memiliki salah satu dari 4 sifat ini, maka dalam dirinya ada sifat kemunafikan sampai ia benar-benar meninggalkan sifat tersebut, yaitu: (1) Jika diberi amanat, khianat, (2) jika berbicara, dusta, (3) jika berjanji, tidak dipenuhi, (4) jika berselisih, dia akan melampoi batas.” HR. Muslim, No. 58

Baca juga artikel tentang: Ciri-Ciri Orang Munafik yang Rasulullah saw Sebutkan

Anda bisa bayangkan ketika seorang yang buta, tuli dan bisu tersesat dalam kegelapan, maka dia tidak mungkin mencari jalan pulang. Seperti itulah gambaran orang munafik yang tersesat, tidak bisa kembali ke jalan Allah.

Hikmah Surat Al-Baqarah Ayat 18

Berikut adalah poin-poin hikmah dari tafsir Al-Baqarah ayat 18:

  1. Kondisi Hati Orang Munafik: Allah menggambarkan orang munafik sebagai tuli, bisu, dan buta. Ini adalah kiasan bagi hati mereka yang tidak dapat mendengar petunjuk, tidak mampu berkata jujur, dan tidak bisa melihat kebenaran.
  2. Tidak Bisa Menerima Petunjuk: Meski secara fisik sehat, telinga mereka tertutup dari mendengar kebenaran. Ini menunjukkan bahwa hidayah Allah tidak masuk ke dalam hati mereka karena mereka telah menolaknya.
  3. Keterasingan dari Kebenaran: Orang munafik tidak mampu kembali ke jalan yang benar karena sudah tersesat terlalu jauh dalam kegelapan dan kekafiran. Mereka lebih menyukai kebatilan daripada kebenaran.
  4. Ketidakmampuan untuk Jujur: Kiasan “bisu” menunjukkan bahwa mereka tidak mau mengakui kebenaran, sekalipun menyadarinya. Mereka lebih memilih untuk berbohong dan menutupi kebenaran.
  5. Sifat Munafik yang Merugikan: Hadits Rasulullah SAW menjelaskan ciri-ciri orang munafik, seperti berkhianat dalam amanat, berdusta saat berbicara, tidak menepati janji, dan melampaui batas dalam perselisihan. Ini menunjukkan bagaimana sifat munafik merusak hubungan dengan Allah dan sesama manusia.
  6. Peringatan tentang Kegelapan Kemunafikan: Kehidupan orang munafik digambarkan seperti orang yang terjebak dalam kegelapan, yang tidak bisa kembali ke jalan yang benar. Ini peringatan agar kita senantiasa menjaga hati dari sifat-sifat munafik.
  7. Kesesatan yang Mendalam: Dengan kombinasi tuli, bisu, dan buta, mereka tidak mampu memanfaatkan indera yang Allah berikan untuk memahami kebenaran, yang menyebabkan mereka terus dalam kesesatan.
  8. Akibat dari Kemunafikan: Orang munafik lupa kepada Allah, sehingga Allah pun membiarkan mereka dalam keadaan terhina dan tersesat. Ini mempertegas bahwa sifat munafik mendatangkan murka Allah.

Poin-poin ini mengajarkan pentingnya kejujuran, ketulusan, dan keterbukaan terhadap kebenaran, serta bahaya dari sifat-sifat munafik yang bisa menjauhkan seseorang dari petunjuk Allah.

El Nino
El Ninohttps://www.mengajiislam.com
Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

1,000FansSuka
50PengikutMengikuti
360PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles