Mengenal Kucing di Sekitar Kita: Perspektif Islam

by

El Nino

Mengenal Kucing di sekitar kita dalam perspektif Islam

Mari kita belajar mengenal kucing dalam perspektif Islam! Bolehkah kita memeliharanya dan apa hukum air liur dan kotorannya? Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang paling banyak ditemukan di sekitar kita. Dalam Islam, kucing memiliki tempat istimewa yang sering dijelaskan melalui hadits-hadits Rasulullah saw. Artikel ini akan membahas kucing dari perspektif Islam, berdasarkan hadits Nabi dan hikmah yang dapat diambil dari interaksi dengan hewan ini. Kamu bisa kunjungi blog www.gatto-domizio.com untuk info detail tentang dunia kucing.

Mengenal Kucing dalam Hadits Nabi

Dari Abu Qotadah, Rasulullah saw bersabda:

“Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Daud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ahmad, dan Malik). Hadits ini dinyatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani.

Hadits tersebut menunjukkan bahwa kucing memiliki kedudukan khusus di antara hewan-hewan lainnya. Rasulullah memberikan penjelasan bahwa kucing adalah hewan yang suci, sehingga keberadaannya tidak menimbulkan kesulitan bagi umat Muslim dalam menjalankan ibadah.

Pelajaran dari Hadits tentang Kucing

1. Kucing adalah Hewan Suci

Dalam Islam, semua hewan yang haram umumnya berstatus hukum najis. Namun, kucing menjadi pengecualian. Rasulullah menjelaskan bahwa air liur, keringat, dan bekas minum kucing tidak najis. Meski begitu, kotoran, kencing, dan darah kucing tetap dihukumi najis karena berasal dari bagian dalam tubuhnya.

2. Kemudahan dalam Syariat

Kaedah Islam menyebutkan bahwa “Al-masyaqqah tajlibut taisir” (kesulitan mendatangkan kemudahan). Allah menghilangkan najis dari kucing karena sulit menghindari interaksi dengannya. Kucing sering minum dari wadah air atau memakan makanan di sekitar kita. Jika kucing itu najis, hal ini akan menyulitkan kehidupan sehari-hari.

3. Hikmah Kebersihan Kucing

Meski sering berkeliaran, kucing memiliki kebiasaan menjaga kebersihan tubuhnya. Inilah salah satu alasan kucing tidak dihukumi najis, bahkan jika ia meminum air dari wadah kecil sekalipun. Dalam hadits disebutkan, jika kucing minum dari wadah, air tersebut tetap suci dan bisa digunakan.

Mengenal Kucing dari Kisah Abu Qotadah

Dalam riwayat Abu Daud, menceritakan bahwa Abu Qotadah pernah menuangkan air wudhu di rumahnya. Ketika seekor kucing datang, ia memiringkan bejana agar kucing tersebut dapat minum. Ketika salah seorang wanita merasa heran, Abu Qotadah menjelaskan hadits Nabi yang menyatakan bahwa kucing tidak najis.

Kisah ini menunjukkan bahwa berbuat baik kepada hewan, termasuk kucing, adalah bagian dari akhlak mulia yang Islam anjurkan. Rasulullah juga mencontohkan bagaimana memperlakukan hewan dengan kasih sayang dan perhatian.

Mengenal Kucing dari Penjelasan Ulama

Para ulama menyepakati bahwa kucing adalah hewan yang suci. Namun, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan:

  • Air liur kucing tidak najis, tetapi kotoran dan kencingnya najis.
  • Jika kucing memakan sesuatu yang najis, hal ini tidak memengaruhi kesuciannya secara umum.

Sebagai contoh, jika kucing memakan tikus lalu minum dari wadah air, air tersebut tetap suci. Hal ini karena Nabi menyatakan secara umum bahwa kucing tidaklah najis.

Hikmah dari Keberadaan Kucing

1. Rahmat Allah bagi Makhluk-Nya

Keberadaan kucing di sekitar kita adalah bentuk rahmat Allah. Kucing tidak hanya menjadi peliharaan yang menyenangkan, tetapi juga mengajarkan nilai kasih sayang, kebersihan, dan penghormatan terhadap makhluk hidup lainnya.

2. Syariat yang Mudah dan Toleran

Islam adalah agama yang penuh kemudahan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Syariat Islam memberikan keringanan terkait interaksi dengan kucing karena keberadaannya yang selalu dekat dengan manusia.

Perilaku yang Islam Anjurkan terhadap Kucing

Islam mengajarkan umatnya untuk memperlakukan hewan dengan baik. Berikut adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan:

  • Memberi makan dan minum kucing, seperti yang Abu Qotadah contohkan.
  • Tidak menyakiti atau mengabaikan kucing yang membutuhkan bantuan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan agar kucing tetap sehat.

Baca juga artikel tentang: Syarat Sah Hewan Qur’ban

Kesimpulan

Kucing adalah hewan yang memiliki tempat istimewa dalam Islam. Melalui hadits Nabi, kita belajar bahwa kucing adalah hewan yang suci dan tidak najis. Keberadaan kucing di sekitar kita mengajarkan banyak hikmah, seperti pentingnya kasih sayang, kebersihan, dan kemudahan dalam syariat. Islam mengajarkan kita untuk memperlakukan kucing dengan baik, menjadikannya bagian dari kehidupan yang penuh berkah.

Semoga artikel ini memberikan wawasan baru tentang kucing dan bagaimana Islam memandang hewan ini. Mari kita rawat dan hargai kucing sebagai makhluk Allah yang penuh hikmah dan manfaat.

Share it:

Tags

El Nino

Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

Related Post

Tinggalkan komentar