Bulan Syawal bukan hanya momen bersilaturahmi dan saling memaafkan, tapi juga kesempatan untuk memperbanyak amal ibadah. Salah satu amalan yang Rasulullah saw anjurkan adalah mencari keutamaan puasa Syawal, yaitu puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal.
Tapi, apa sih keutamaannya? Gimana niatnya? Dan bagaimana cara pelaksanaannya sesuai tuntunan Nabi? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Table of Contents
Apa Itu Puasa Syawal?
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari di bulan Syawal, yaitu bulan setelah Ramadan. Puasa ini bukan kelanjutan dari Ramadhan, melainkan puasa tambahan yang sangat dianjurkan karena keutamaannya yang luar biasa.
Nabi Muhammad saw menyebutkan bahwa barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian melanjutkan dengan enam hari di bulan Syawal, maka pahalanya seperti berpuasa setahun penuh. MasyaAllah, luar biasa banget, kan?
Keutamaan Puasa Syawal
Kenapa Rasulullah saw sangat menganjurkan puasa Syawal? Yuk, kita lihat beberapa keutamaannya:
1. Pahala Setara Puasa Setahun Penuh
Ini keutamaan yang paling populer. Rasulullah saw bersabda:
ﻣَﻦْ ﺻَﺎﻡَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ ﺛُﻢَ ﺃَْﺗﺒَﻌَﻪُ ﺳِﺘًّﺎ ﻣِﻦْ ﺷَﻮَّﺍﻝٍ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﺼِﻴَﺎﻡِ ﺍﻟﺪَﻫْﺮِ
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian melanjutkannya dengan enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim No. 1164)
Penjelasannya, puasa Ramadhan dihitung 10 kali lipat (30 x 10 = 300 hari (10 bulan)), lalu ditambah puasa 6 hari Syawal (6 x 10 = 60 hari (2 bulan)), totalnya 360 hari = 12 bulan, yaitu kurang lebih satu tahun dalam kalender hijriyah.
Imam An-Nawawi berkata dalam kitab Syarah Shahih Muslim Lin Nawawi,
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ : ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻛﺎﻥ ﺫﻟﻚ ﻛﺼﻴﺎﻡ ﺍﻟﺪﻫﺮ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﺤﺴﻨﺔ ﺑﻌﺸﺮ ﺃﻣﺜﺎﻟﻬﺎ ، ﻓﺮﻣﻀﺎﻥ ﺑﻌﺸﺮﺓ ﺃﺷﻬﺮ ، ﻭﺍﻟﺴﺘﺔ ﺑﺸﻬﺮﻳﻦ
“Ulama menjelaskan hal tersebut bisa seperti puasa setahun karena kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali, maka Ramadhan menjadi sepuluh bulan dan enam hari syawwal menjadi dua bulan.”
Baca juga artikel tentang: Puasa Sunnah Arafah Pahala Melimpah
2. Menyempurnakan Puasa Ramadhan
Ibarat shalat, puasa Syawal adalah “sunnah rawatib” bagi puasa Ramadan. Ia menyempurnakan ibadah puasa yang mungkin kurang sempurna karena kelalaian manusia.
3. Tanda Syukur atas Ramadhan
Bulan Ramadan penuh rahmat dan ampunan. Melanjutkannya dengan puasa Syawal adalah bentuk syukur kepada Allah atas segala nikmat tersebut.
Dalil tentang Keutamaan Puasa Syawal
Dalil utama yang menjelaskan puasa Syawal adalah hadits sahih berikut:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim No. 1164)
Hadits ini menjadi landasan kuat bagi mayoritas ulama dalam menganjurkan puasa Syawal. Bahkan banyak ulama yang menyebutnya sebagai sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan).
Niat Puasa Syawal
Niat adalah syarat sah puasa. Berikut niat puasa Syawal yang bisa kita membacanya dalam hati:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘âlâ.
“Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah.”
Kapan Baca Niat?
- Membaca niat ketika sudah masuk waktu maghrib seperti membaca niat puasa pada umumnya.
- Jika lupa, masih boleh niat di pagi hari sebelum tergelincir matahari (zuhur), asalkan belum makan, minum, atau melakukan hal yang membatalkan puasa.
Tata Cara Melaksanakan Puasa Syawal
Berikut beberapa hal penting yang perlu kita perhatikan saat ingin menjalankan puasa Syawal:
1. Waktu Pelaksanaan
- Pelaksanaan puasa Syawal setelah hari raya Idul Fitri (1 Syawal).
- Boleh memulai puasa pada tanggal 2 Syawal hingga akhir bulan Syawal.
2. Tidak Harus Berturut-Turut
Puasa ini tidak wajib dilakukan berturut-turut. Kamu bisa melakukannya secara terpisah-pisah selama masih di bulan Syawal.
Contohnya: Puasa 2 Syawal, lalu 4 Syawal, 6 Syawal, dan seterusnya—boleh!
3. Tidak Boleh Menggabungkan dengan Niat Puasa Sunnah Lainnya Kecuali Jika Sudah Menjadi Kebiasaan
Kalau kamu biasa puasa Senin-Kamis, bisa banget menggabungkannya. Misalnya kamu melaksanakan puasa Syawal di hari senin/kamis sedangkan kamu sudah istiqamah puasa sunnah senin-kamis. Maka kamu mendapatkan pahala dobel yaitu keutamaan puasa Syawal dan pahala sunnah puasa senin-kamis, insyaallah.
4. Tidak Boleh Mendahului Qadha Ramadhan (Jika Masih Punya Hutang Puasa)
Nah ini penting! Kalau kamu masih punya utang puasa Ramadhan, sebaiknya lakukan qadha dulu. Mayoritas ulama berpendapat bahwa puasa Syawal dilakukan setelah menyempurnakan puasa Ramadhan.
Namun, ada juga pendapat yang membolehkan mendahulukan puasa Syawal baru mengadha hutang Ramadhan. Tapi, lebih amannya adalah mendahulukan qadha baru memulai puasa Syawal.
Hukum dan Pendapat Ulama tentang Puasa Syawal
Status Hukum
Puasa Syawal hukumnya sunnah muakkadah, artinya sangat dianjurkan, tapi tidak wajib. Kamu tidak berdosa jika tidak mengerjakannya, tapi sayang banget kalau kamu melewatkannya.
Penutup
Puasa Syawal adalah kesempatan emas untuk meraih pahala berlipat-lipat setelah Ramadhan. Keutamaannya besar, caranya pun mudah. Tinggal niat yang kuat dan komitmen selama enam hari di bulan Syawal.
Yuk, jangan sampai ketinggalan! Jadikan puasa Syawal sebagai awal untuk tetap istiqamah dalam ibadah setelah bulan Ramadhan.
“Barang siapa yang istiqamah dalam ibadah setelah Ramadhan, itulah tanda diterimanya amal di bulan suci.”
Semoga Allah memudahkan langkah kita menuju ketaatan yang lebih baik. Aamiin.
Tinggalkan komentar