Shalat Sunnah Setelah Shalat Jumat: Amalan Ringan, Pahala Besar!

Shalat Sunnah Setelah Shalat Jumat

Setelah Jumatan, jangan lupa shalat sunnah setelah shalat Jumat, ya! Hari Jumat adalah hari yang istimewa di antara hari-hari lainnya. Maka banyak ulama menganjurkan untuk memperbanyak amal saleh pada hari tersebut, seperti memperbanyak dzikir, bersedekah, shalat sunnah, dan lainnya.

Dalam artikel ini, admin akan membahas tentang shalat sunnah setelah shalat Jumat secara lengkap, mulai dari dalil, jumlah rakaat, hingga tuntunan Nabi Muhammad saw.

Baca juga artikel tentang; Bagaimana Cara Qadha’ Shalat Juma’at

Dalil Shalat Sunnah Setelah Shalat Jumat

Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw bersabda:

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمُ الْجُمُعَةَ فَلْيُصَلِّ بَعْدَهَا أَرْبَعًا

“Jika salah seorang di antara kalian shalat Jumat, maka shalatlah setelahnya sebanyak empat rakaat.” (HR. Muslim no. 881)

Dari Ibnu Umar ra:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصَلِّي قَبْلَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ، وَبَعْدَهَا رَكْعَتَيْنِ، وَبَعْدَ المَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ فِي بَيْتِهِ، وَبَعْدَ العِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ، وَكَانَ لاَ يُصَلِّي بَعْدَ الجُمُعَةِ حَتَّى يَنْصَرِفَ، فَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ

“Rasulullah saw biasa melaksanakan dua rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah Maghrib di rumahnya, dan dua rakaat sesudah Isya. Dan beliau tidak mengerjakan shalat setelah shalat Jumat hingga beliau pulang, lalu shalat dua rakaat.” (HR. Bukhari no. 937)

Dua hadis di atas menegaskan bahwa shalat ba’diyah shalat Jumat memiliki tuntunan dari Nabi Muhammad saw.

Berapa Rakaat Shalat Ba’diyah Jumat?

Dari dua hadis sahih di atas, para ulama memiliki tiga pendapat berbeda terkait jumlah rakaat shalat sunnah ba’diyah Jumat, yaitu:

Pendapat Pertama: 4 Rakaat

Dalam ilmu hadis, kita mengenal adanya derajat kekuatan hadis sebagai landasan dalam beramal. Jika ada hadis qawli (ucapan Nabi) dan hadis fi’li (perbuatan Nabi), maka ulama cenderung mendahulukan hadis qawli, karena ucapan Nabi secara langsung dianggap lebih kuat daripada kisah perbuatan beliau.

Dari dua dalil hadis di atas, terlihat bahwa hadis pertama adalah hadis qawli, sedangkan yang kedua adalah contoh perbuatan. Maka sebagian ulama berpendapat bahwa jumlah rakaat ba’diyah Jumat adalah 4 rakaat.

Pendapat Kedua: 6 Rakaat

Sebagian ulama lain mengompromikan dua hadis tersebut (ucapan dan perbuatan), lalu menyimpulkan bahwa jumlah rakaat ba’diyah Jumat adalah 6 rakaat: 4 rakaat sesuai hadits pertama, dan 2 rakaat tambahan dari hadits kedua.

Pendapat Ketiga: 4 Rakaat di Masjid, 2 Rakaat di Rumah

Pendapat lain menyatakan bahwa jika shalat sunnah ba’diyah Jumat dikerjakan di masjid, maka dilakukan 4 rakaat sebagaimana hadis pertama. Namun, jika dikerjakan di rumah, cukup 2 rakaat seperti dalam hadis kedua.

Pendapat Keempat: Bebas Memilih antara 2 atau 4 Rakaat

Pendapat terakhir membolehkan seseorang untuk memilih antara shalat sunnah 2 atau 4 rakaat setelah Jumat, sesuai dalil yang ada. Sebab, Nabi Muhammad saw pernah melakukan keduanya.

Tata Cara Shalat Ba’diyah Jumat

Pelaksanaan shalat ba’diyah Jumat memiliki tata cara yang sama seperti shalat sunnah dua rakaat pada umumnya. Lantas, bagaimana jika dilakukan empat atau enam rakaat? Cukup dilaksanakan dengan shalat sunnah dua rakaat, sesuai kelipatannya.

Contohnya, jika melaksanakan empat rakaat, maka cukup dengan melakukan shalat sunnah dua rakaat sebanyak dua kali. Jika enam rakaat, maka cukup melaksanakan shalat sunnah dua rakaat sebanyak tiga kali.

Kesimpulan

Shalat ba’diyah setelah shalat Jumat adalah amalan ringan yang memiliki dasar kuat dari hadis Nabi Muhammad saw. Meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaatnya—ada yang menyebut 2, 4, bahkan 6 rakaat—semuanya berpijak pada dalil yang sahih. Tata cara pelaksanaannya pun tidak berbeda dengan shalat sunnah lainnya, cukup dua rakaat per sekali salam. Maka, siapa pun yang ingin menambah pahala setelah Jumat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung pulang dan menunaikan shalat sunnah ini, baik di masjid maupun di rumah.

Share it:

Tags

El Nino

Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

Related Post

Tinggalkan komentar