Mengaji Islam – Shalat dhuha adalah salah satu yang Rasulullah saw anjurkan untuk umatnya. Karena ada begitu banyak manfaat bagi yang mau melakukannya. Namun yang menjadi masalah kadang orang melakukannya dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda. Pada artikel ini admin akan membahas berapakah jumlah rakaat shalat dhuha yang sesuai syariat Islam atau yang Rasulullah saw ajarkan?
Mengetahui hitungan rakaat shalat itu penting, karena berkaitan dengan pelaksanaan. Jika seorang melakukan shalat dengan jumlah rakaat yang tidak sesuai syarita maka konsekuensinya shalat tersebut tidak berpahala/tertolak.
Baca juga artikel Cara Qodho’ Shalat Jum’at
Table of Contents
Dalil-Dalil Jumlah Rakaat Shalat Dhuha
Pertamaa: 2 rakaat shalat dhuha
Abu Dzar ra, Nabi saw bersabda,
يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى
“Di pagi hari ada kewajiban bagi seluruh persendian kalian untuk bersedekah. Maka setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah, setiap bacaan tahlil adalah sedekah, dan setiap bacaan takbir adalah sedekah. Demikian juga amar ma’ruf dan nahi mungkar adalah sedekah. Semua ini bisa dicukupi dengan melaksanakan salat dhuha sebanyak dua raka’at” (HR. Muslim no. 720).
Kedua: 4 rakaat
Dari Uqbah bin Amir Al-Juhani ra, Rasulullah saw bersabda,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَا ابْنَ آدَمَ اكْفِنِى أَوَّلَ النَّهَارِ بِأَرْبَعِ رَكَعَاتٍ أَكْفِكَ بِهِنَّ آخِرَ يَوْمِكَ
“Sesungguhnya Allah berfirman: “Wahai anak adam, laksanakan untukKu 4 rakaat di awal siang, Aku akan cukupi dirimu dengan shalat itu di akhir harimu.” (HR. Ahmad, 4: 153)
Ketiga: 6 rakaat
عن تميمة بنت دهيم أنها رأت عائشة صلت من الضحى ست ركعات
“Dari Tamimah binti Duhaim bercerita bahwa dia melihat Aisyah ra shalat dhuha 6 rakaat.” Dalam kitab Al-Mushonnaf Ibnu Abi Syaibah
Keempat: 8 rakaat
Dari Ummu Hani’ binti Abu Thalib ra,
أن رسول الله الله عليه وسلم يوم الفتح صلى سبحة الضحى ثماني ركعات، يسلم من كل ركعتين
“Bercerita bahwa Rasulullah saw shalat dhuha delapan rakaat di hari Fathu Makkah dengan ditutup salam setiap dua rakaatnya.” (HR. Abu Dawud no 1290)
Kelima: Tidak terbatas dengan hitungan genap
حَدَّثَتْنِي مُعَاذَةُ « أَنَّهَا سَأَلَتْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا: كَمْ كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي صَلَاةَ الضُّحَى؟ قَالَتْ: أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ »
“Bercerita kepadaku Mu’adah ra bawah dia bertanya kepada Aisyah ra :”Berapa rakaat Rasulullah saw shalat dhuha?” Aisyah ra menjawab: “4 rakaat dan beliau menambah sesuai kehendaknya.” HR. Muslim no 78
Kesimpulan Jumlah Rakaat Shalat Dhuha Dari Dalil-Dalil di Atas
Menurut syaikh Utsaimin Rahimahullah Ta’ala bahwa tidak ada batasan maksimal rakaat shalat dhuha asal dengan bilangan genap. Pendapat ini merujuk pada hadits riwayat Aisyah ra dari Mu’adah yang menjelaskan Rasulullah saw shalat dhuha 4 rakaat dan beliau juga menambah sesuai kehendaknya.
Shalat dhuha boleh dilakukan 2 rakaat, 4, 8 atau kelipatannya dengan ditutup shalat di tiap 2 rakaatnya. Pendapat ini merujuk pada hadits Ummu Hani’ binti Abu Thalib ra yang menjelaskan bahwa Nabi saw shalat dhuha 8 rakaat dengan salam di tiap 2 rakaatnya.
Itulah paparan dalil dan keterangan batas maksimal jumlah rakaat shalat dhuha yang sesuai syariat Islam. Yuk rutinkan shalat dhuha karena banyak manfaatnya lo.
Tinggalkan komentar