spot_img

Al-Baqarah Ayat 16 : Terjemah dan Tafsirnya

Mengaji Islam – Ayat 16 Surat Al-Baqarah menjelaskan bahwa orang munafik adalah makhluk yang paling rugi di dunia dan Akhirat. Sebab tipu muslihat dan usaha untuk merusak agama Islam akan sia-sia. Di akhirat Allah menipu mereka yang seakan selamat dari adzab tapi pada akhirnya sengsara dengan siksa Allah yang pedih.

Table of Contents

Tafsir Al-Baqarah Ayat 16

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ وَمَا كَانُوا۟ مُهْتَدِينَ

Ulā`ikallażīnasytarawuḍ-ḍalālata bil-hudā fa mā rabiḥat tijāratuhum wa mā kānụ muhtadīn

“Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.” QS. Al-Baqarah: 16

Makna Kata

ٱشْتَرَوُا۟ ٱلضَّلَٰلَةَ بِٱلْهُدَىٰ : Membeli kesesatan dengan petunjuk, Jual beli adalah adanya transaksi atau tukar menukar sesuatu. Maka maksudnya adalah orang munafik itu menukarkan iman atau petunjuk untuk mendapatkan kesesatan.

فَمَا رَبِحَت تِّجَٰرَتُهُمْ : Maka tidak untuk untung perniagaan mereka, Jual beli (pertukaran iman dengan kesesatan) tidak memberikan untuk kepada mereka. Sebab nilainya tidak sebanding sehingga orang munafik merugi.

Tafsir

Pada ayat 15 Allah menjawab hinaan orang munafik dengan membiarkan mereka tenggelam dalam kesesatan dan menyediakan siksa yang pedih di neraka. Maka di Ayat 16 surat Al-Baqarah ini menegaskan bahwa orang munafik adalah makhluk yang paling rugi di dunia dan akhirat.

Mereka merasa menang bisa menipu Rasulullah saw dan Allah, tapi sebenarnya mereka menipu diri mereka sendiri. Berpura-pura berbaur dengan umat Islam tapi tujuan mereka hanya memecah belah umat dan selalu bersekongkol dengan orang kafir.

Dalam surat Al-Ma’idah menyebutkan dengan jelas bahwa orang munafik itu seperti kutu loncat. Ketika melihat peluang kemenangan ada pada orang kafir, maka mereka bersegera bergabung dengan musuh Islam.

فَتَرَى الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ يُّسَارِعُوْنَ فِيْهِمْ يَقُوْلُوْنَ نَخْشٰٓى اَنْ تُصِيْبَنَا دَاۤىِٕرَةٌۗ فَعَسَى اللّٰهُ اَنْ يَّأْتِيَ بِالْفَتْحِ اَوْ اَمْرٍ مِّنْ عِنْدِهٖ فَيُصْبِحُوْا عَلٰى مَآ اَسَرُّوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ نٰدِمِيْنَۗ

“Maka, kamu akan melihat orang-orang yang hatinya berpenyakit (kemunafikan) segera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani) seraya berkata, “Kami takut akan tertimpa mara bahaya.” Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau suatu keputusan dari sisi-Nya sehingga mereka menyesali apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.” QS. Al-Ma’idah: 52

Allah tegaskan pada ayat di atas bahwa bergabungnya para munafikun dengan orang-orang kafir, tetap akan kalah dari orang mukmin karena mereka mendapat pertolongan dari Allah.

Selain penghianatan orang munafik terhadap orang beriman, mereka juga menukarkan iman yang nilainya sangat besar dengan kesesatan atau kesenangan dunia yang sementara. Ini adalah pertukaran yang tidak menguntungkan, karena orang melakukan perniagaan selalu ingin untung. Tapi orang munafik justru sebaliknya menukarkan sesuatu yang mahal hanya untuk mendapat sesuatu yang remeh.

Karena itu, orang munafik sangat pantas mendapat julukan makhluk yang paling rugi dan celaka di neraka. Tipu muslihat, penghianatan yang mereka anggap akan mendapat kemenangan tapi malah kalah dan terhina di dunia. Selain itu mereka memilih dunia yang sementara dengan meninggalkan iman yang bisa membawa kepada surga abadi.

Hikmah Al-Baqarah Ayat 16

Dari pembahasan mengenai orang-orang munafik dalam Surah Al-Baqarah ayat 16 dan ayat-ayat lainnya, terdapat beberapa hikmah yang bisa kita ambil:

  1. Kehancuran akibat kemunafikan: Orang munafik adalah contoh nyata orang yang tersesat karena mereka menukar iman dengan kesesatan duniawi. Mereka mengira bisa menipu Allah dan Rasul-Nya, namun pada kenyataannya mereka hanya menipu diri sendiri dan akan mengalami kerugian yang besar di dunia dan akhirat.
  2. Keutamaan kejujuran dalam iman: Allah mengingatkan bahwa kemunafikan, yang merupakan bentuk pengkhianatan terhadap umat Islam, tidak akan mendatangkan keuntungan. Orang yang memilih dunia dengan mengabaikan keimanan sejati pada akhirnya akan menyesal. Ini mengajarkan pentingnya ketulusan dan kejujuran dalam beriman.
  3. Pertolongan Allah bagi orang beriman: Walaupun orang-orang munafik bersekongkol dengan musuh-musuh Islam, Allah memastikan bahwa orang beriman akan selalu mendapatkan pertolongan-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan sejati berada di tangan Allah, bukan pada tipu daya manusia.
  4. Bahaya mengikuti hawa nafsu duniawi: Orang munafik menukar sesuatu yang abadi (iman) dengan kesenangan duniawi yang sementara. Ini menjadi pelajaran bagi kita agar tidak tergoda oleh hal-hal duniawi yang bisa mengaburkan jalan menuju kehidupan abadi di akhirat.
  5. Kerugian nyata bagi orang munafik: Mereka digambarkan sebagai makhluk yang paling merugi karena bukan hanya di dunia mereka akan dihina, tetapi di akhirat mereka akan menerima siksa yang pedih. Ini mengingatkan kita untuk senantiasa menjaga keimanan agar tidak terperosok dalam kesesatan yang membawa kerugian besar.
El Nino
El Ninohttps://www.mengajiislam.com
Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

1,000FansSuka
50PengikutMengikuti
360PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles