Mengaji Islam – Ayat 15 surat Al-Baqarah menjawab hinaan orang-orang munafik kepada orang Islam yang tertera dalam Al-Baqarah ayat 14. Mereka mengatakan kepada kelompoknya bahwa ketika berkumpul dengan orang-orang beriman hanya mengolok-olok.
Allah juga ceritakan ejekan orang munafik kepada orang beriman dalam surat Al-Munafiqun ayat 7-8
هُمُ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ لَا تُنْفِقُوْا عَلٰى مَنْ عِنْدَ رَسُوْلِ اللّٰهِ حَتّٰى يَنْفَضُّوْاۗ وَلِلّٰهِ خَزَاۤىِٕنُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۙ وَلٰكِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَا يَفْقَهُوْنَ (7) يَقُوْلُوْنَ لَىِٕنْ رَّجَعْنَآ اِلَى الْمَدِيْنَةِ لَيُخْرِجَنَّ الْاَعَزُّ مِنْهَا الْاَذَلَّۗ وَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُوْلِهٖ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلٰكِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَࣖ (8)
Merekalah orang-orang yang berkata (kepada kaum Ansar), “Janganlah bersedekah kepada orang-orang (Muhajirin) yang ada di sisi Rasulullah sampai mereka bubar (meninggalkan Rasulullah),” padahal milik Allahlah perbendaharaan langit dan bumi. Akan tetapi, orang-orang munafik itu tidak mengerti. Mereka berkata, “Sungguh, jika kita kembali ke Madinah (dari perang Bani Mustaliq), pastilah orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah dari sana,” padahal kekuatan itu hanyalah milik Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin. Akan tetapi, orang-orang munafik itu tidak mengetahui.
Jadi sangat jelas sekali bahwa orang munafik itu hanya berpura-pura baik di depan orang beriman tapi selalu menghina mereka ketika kembali kepada kelompoknya. Selain itu para munafikun ini juga merencanakan hal yang buruk, bekerja sama dengan orang-orang kafir untuk mengalahkan orang beriman.
Lantas dalam surat Al-Baqarah ayat 15 ini Allah mempertegas bahwa orang munafik tertipu oleh Allah. Mereka semakin tenggelam dalam penyakit hati yang mendekatkan kepada kekufuran sehingga hidayat tidak bisa masuk lagi kepada mereka.
Table of Contents
Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 15
ٱللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِى طُغْيَٰنِهِمْ يَعْمَهُونَ
Allāhu yastahzi`u bihim wa yamudduhum fī ṭugyānihim ya’mahụn
“Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.”
Makna Kata:
طُغْيَٰنِهِمْ : (Kesesatan mereka) secara bahasa berasal dari dua kata yaitu (طُغْيَانِ) penyimpangan atau melampaui batas dan (هُمْ) mereka. Jadi orang munafik telah melampaui batas atau melanggar syariat Islam sehingga mereka semakin tersesat dan jauh dari hidayat Allah.
Tafsir
Allah tidak buta dan tuli, Dia Maha Tahu segala yang ada di alam semesta ini termasuk setiap perbuatan manusia. Orang munafik menampakkan kebaikan di depan orang beriman kemudian menghina mereka di belakan, Yang Maha Rahman pun tahu.
Maka ejekan atau hinaan mereka terhadap uman Nabi Muhammad saw tidak Allah biarkan begitu saja. Walaupun seakan-akan orang munafik hidupnya damai-damai saja, tapi sejatinya Allah sudah menyiapkan rencana dan siksa yang pedih untuk mereka.
Dalam surat At-Taubah kelompok Abdullah bin Ubai bin Salul ini juga membangun masjid. Tapi fungsi masjid yang mereka bangun bukan untuk menguatkan muslimin melainkan malah memecah belah.
Baca selengkapnya di artikel : Masjid Dhirar di Zaman Modern & Masjid Pertama yang Rasulullah saw Bangun
Nah di surat Al-Baqarah ayat 15 ini Allah menegaskan bahwa, orang munafik masih bisa bersenang-senang di dunia bukan karena Allah tidak tahu tipu daya mereka. Melainkan, Allah tidak mengazab secara langsung karena Ia sudah mempersiapkan hukuman yang sangat keran untuk mereka.
Seakan mereka bangga mampun mengelabuhi Rasulullah saw dan kaum muslimin. Tapi sebenarnya merekalah yang tertipu dangan angan-angan mereka.
يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُنْ مَعَكُمْ قَالُوا بَلَى وَلَكِنَّكُمْ فَتَنْتُمْ أَنْفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّى جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُمْ بِاللَّهِ الْغَرُورُ
“Mereka (orang munafik) memanggil orang beriman : “Bukankan kami dulu bersama-sama kalian?”, Orang beriman menjawab: “betul, tapi kalian telah memfitnah diri kalian sendiri, menunggu-nunggu (orang beriman dan Rasul saw celak), meragukan (kebenaran), tertipu dengan angan-angan sampai datang ajal dari Allah. dan kalian tertipu tentang Allah (oleh setan). (QS. Al-Hadid: 14)
Semua sudah Allah rencanakan untuk benar-benar membuat orang munafik menyesal tiada akhir di dalam neraka.
وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
“Dan ketika mereka membuat tipu daya Allah pun juga membuat tipu daya untuk mereka. Sedangkan Allah adalah yang paling baik membuat makar. (QS. Ali Imran: 54)
Hikmah Al-Baqarah Ayat 15
Berikut adalah poin-poin hikmah dari ulasan tafsir Surat Al-Baqarah ayat 15:
- Balasan atas ejekan orang munafik: Allah membalas ejekan orang-orang munafik terhadap kaum muslimin dengan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka sendiri.
- Allah Maha Mengetahui segalanya: Allah tidak buta dan tidak tuli terhadap perilaku orang munafik. Ia mengetahui segala sesuatu yang mereka sembunyikan dan rencanakan, termasuk ejekan dan tipu daya mereka.
- Kesenangan sementara bagi orang munafik: Kesenangan duniawi yang dinikmati oleh orang-orang munafik bukanlah tanda bahwa Allah ridha kepada mereka, melainkan merupakan bentuk istidraj (penundaan siksa) sebagai ujian sebelum hukuman yang lebih berat.
- Hukuman yang disiapkan Allah: Allah telah merencanakan hukuman pedih bagi orang-orang munafik, baik di dunia maupun di akhirat. Tipu daya mereka terhadap Rasulullah dan kaum muslimin akan berbalik kepada mereka sendiri.
- Kesesatan yang semakin dalam: Orang munafik melampaui batas dan semakin jauh tersesat karena mereka memilih untuk melanggar syariat Islam dan menipu diri sendiri dengan angan-angan palsu.
- Tipuan setan dan angan-angan kosong: Orang munafik tertipu oleh angan-angan mereka yang disebabkan oleh tipuan setan, yang membuat mereka merasa aman dari hukuman Allah.
- Penyesalan di akhirat: Pada akhirnya, orang munafik akan merasakan penyesalan yang tak berkesudahan ketika azab Allah datang, terutama di akhirat, karena mereka telah menipu diri sendiri dengan angan-angan duniawi.