spot_img

Makna Asy-Syakur Menurut Ulama

1. Pendahuluan

Saya ingin sharing tentang makna Asy-Syakur sesuai penjelasan para ulama karena penting untuk dijelaksan. Dari santri hingga orang awam kadang belum begitu faham dengan sifat Allah yang satu ini. Sebab jika hanya diterjemahkan secara bahasa saja akan berarti seperi sifat manusia pada umumnya yang saling berterima kasih satu sama lain.

Untuk itu baca artikel saya ini hingga selesai, selamat membaca!

Orang islam wajib percaya bahwa Allah adalah satu-satu tuhan yang pantas disembah. Ia yang menciptakan alam semesta beserta isinya dan mengatur semua urusannya. Jangan sampai terbesit keraguan dalam hati, para ulama menyarankan bila timbul keraguan kepada Allah maka segera berlindung padaNya dari bisikan setan yang terkutuk. Karena bisikan-bisikan setanlah yang selalu berusaha memalingkan manusia dari jalan yang lurus.

Dulu waktu saya masih MI diwajibkan menghafal Asma’ul Husna, alhamdulillah lulus kelas 6 saya sudah hafal semua 99 nama Allah. Tiap nama dalam Asma’ul Husna mempunyai makna tapi saya waktu itu belum faham sama sekali yang penting hafal dan lulus ujian MI.

Pendidikan pun berlanjut ke jenjang Tsanawiyah masuk pondok Al-Islam Surakarta yang masyaallah jauh dari rumah. 7 setengah tahun saya menuntut ilmu di sana dari tingkat Tsanawi sampai Takhossus plus pengabdian. Di jenjang MTs saya mulai belajar tentang tafsir, fiqih, hadits dan ilmu-ilmu lain. Dari situ saya mulai tahu sedikit demi sedikit makna-makna ayat-ayat Al-Qur’an dan tak ketinggalan 99 nama Allah itu.

Diurutan ke 35 nama-nama Allah ada lafadz الشكور (Asy-Syakur) yang berarti, Yang Maha Berterimaksih/Bersyukur. Saya sering diajari itu bersyukur kepada Allah bukan kepada yang lain, berterimaksih kepada yang memberi kebaikan pada kita. Nah sekarang pertanyaanya apakah ada yang berbuat baik kepada Allah sehingga Ia berterimakasih? Apakah Ia butuh bantuan makhluk lain?

Pertanyaan-pertanyaan itu terus menempel di pikiran ini. Akhirnya saya coba buka-buka kitab tafsir untuk menemukan jawabnnya. Semua yang berkaitan dengan Allah (aqidah) itu sensitif tidak bisa diotak-atik matuk dengan pikiran yang masih awam seperti saya ini.

lafadz Allah Asy-Syakur itu banyak sekali dalam Al-Qur’an contohnya QS. Al-Baqarah: 158, QS. At-Taghoobun: 17, QS. Fathir: 30 dan ayat-ayat lainnya. Para ahli tafsir pun sudah menjelaskan begitu gamblang. Alhamdulillah jawaban yang tepat sudah ditemukan, rasa penasaran yang menimbulkan pertanyaan-pertanyaan sudah mulai hilang dari otak saya.

Baca juga artikel: Makna Ahli Kitab

2. Arti Terimaksih Di KBBI

Sebelum kita masuk pada penjelasan ulama, kita lihat dulu apa sih arti terimaksih menurut etimologi Indonesia. Di KBBI online di sebutkan arti terimaksih adalah rasa syukur, sedangkan kata turunannya adalah berterimaksih artinya mengucap syukur; melahirkan rasa syukur atau membalas budi setelah menerima kebaikan dan sebagainya. Dari sini sudah ada gambaran kan makna Asy-Syakur, biar makin terang saya paparkan keterangan-keterangan para ulama.

3. Asy-Syakur Menurut Quraish Shihab

Pendiri Pusat Studi Alquran Quraish Shihab menjelaskan sifat Allah, Asy Syakur atau Maha Bersyukur. menurutnya Asy-Syakur adalah bentuk mubalaghoh (puncak) yaitu Allah selalu berterimakasih kepada hambaNya yang melakukan kebaikan serta memberi balasan yang begitu besar kepadanya. Makna nama itu juga mengandung 3 hal yaitu pujian atas perbuatan baik, membuka pahala dan mengembangkannya menjadi berlipat ganda.

Baca juga artikel : Pengertian ayat muhkan dan mutasyabih

4. Menurut Penjelasan Ulama di kitab-kitab tafsir Tentang Makna Asy-Syakur

Landasan pertama untuk menjelaskan makna Asy-Syakur adalah firman Allah إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. [asy-Syura/42:23]. Nama Allah yang mulia ini terulang dalam dalam Al-Qur’an sebanyak empat kali. Secara etimologi, kata Asy-Syakûr, dalam bahasa Arab berarti:

Kata asy-Syakur berbentuk mubalghah (menunjukan kebersangatan). Maka Allah adalah Dzat Yang Maha Mensyukuri (yang memiliki kesempurnaan mutlak dalam membalas amal kebaikan). Dan bila dinisbatkan kepada manusia, maka ia adalah seseorang yang teramat sangat bersungguh-sungguh dalam mensyukuri Rabbnya dengan ketaatan, dan melakukan apa yang ditugaskan Rabb tersebut kepadanya dari berbagai bentuk ibadah.

5. Kesimpulan

Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa tidak ada sekutu baginya. Ia sangat sayang kepada hamba-Nya sehingga sifat Asy-Syakur adalah Dia berterimaksih dengan cara menerima amal shalih yang telah diperbuat dan dilipat gandakan pahalanya. Tidak hanya itu, kesalahan-kesalahan juga diampuni setra urusan-urusan dunia dimudahkan  oleh Allah.

El Nino
El Ninohttps://www.mengajiislam.com
Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

6 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

1,000FansSuka
50PengikutMengikuti
360PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles