Mengaji Islam – Sobat muslim yang dimuliakan Allah di manapun antum berada. Pernah mendengar istilah ayat muhkam dan mutasyabih dalam Al-Qur’an? Jika sudah, apakah antum sudah tahu maksud istilah ayat-ayat tersebut?
Kalau antum belum tahu, kebetulan admin akan bahasa pembahasan ayat muhkam dan mutasyabih, apa maksudnya dan apa hikmanya. lets Go!
Table of Contents
Pengertian Ayat Muhkam dan Mutasyabih
Pengertian Ayat Muhkahm
Secara sederhana, istilah “muhkam” berasal dari kata “hakama” yang berarti membuat keputusan atau memutuskan antara beberapa hal. Dalam konteks ini, seorang hakim bertugas untuk melindungi yang terzalimi dan memisahkan pihak-pihak yang sedang berselisih.
Di sisi lain, “muhkam” merujuk pada sesuatu yang teguh, jelas, lancar, dan mampu membedakan antara yang benar dan yang salah. “Ihkam al-Kalam” mengacu pada mengokohkan perkataan dengan membedakan antara berita yang benar dan yang salah, serta memisahkan antara jalan yang benar dan yang sesat. Dengan demikian, “kalam muhkam” adalah perkataan yang memiliki sifat-sifat tersebut.
Dalam pengertian ini, Allah menyebutkan bahwa al-Qur’an secara keseluruhan adalah muhkam, seperti dalam firman Allah:
Artinya, “Alif laam raa, (Inilah) suatu Kitab yang ayat-ayatNya disusun dengan rapi serta dijelaskan secara terperinci, yang diturunkan dari sisi (Allah) yang Maha Bijaksana lagi Maha Tahu.” (QS. Hud [11]: 1).
Artinya, “Alif laam raa. Inilah ayat-ayat Al Qur’an yang mengandung hikmah.” (QS. Yunus [10]: 1).
Secara simpelnya, ketika kita mengatakan “Al-Qur’an itu seluruhnya muhkam,” artinya al-Qur’an memiliki ayat-ayat yang teguh dan indah. Ayat-ayatnya saling berhubungan dan saling menguatkan satu sama lain. Al-Qur’an mampu membedakan antara yang benar dan yang salah, serta memisahkan yang jujur dan yang dusta.
Baca juga artikel: Tafsir surat Al-Fatihah
Pengertian Ayat Mutasyabih
Secara sederhana, “mutasyabih” memiliki arti bahwa dua hal memiliki kesamaan satu sama lain, baik secara konkret maupun abstrak. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
قَالُوۡا هٰذَا الَّذِىۡ رُزِقۡنَا مِنۡ قَبۡلُ وَاُتُوۡا بِهٖ مُتَشَابِهًا
“Mereka berkata, ‘Ini adalah buah-buahan yang kami peroleh sebelumnya,’ dan mereka diberi yang serupa dengannya.” (Al-Baqarah [2]: 25).
Maksudnya, beberapa buah surga memiliki kesamaan dalam hal warna, meskipun berbeda dalam rasa dan hakikatnya. Mutasyabih juga dapat berarti kesinambungan dan keindahan dalam perkataan. Dengan demikian, “tasyabuh al-kalam” merujuk pada kesamaan dan kesesuaian dalam perkataan, di mana sebagian memperbaiki sebagian yang lain.
Dalam konsep ini, Allah menyebutkan bahwa “Al-Qur’an itu seluruhnya mutasyabih”. Artinya, ada sebagian isi al-Qur’an yang memiliki kesamaan dalam kesempurnaan dan keindahannya. Sebagian lainnya memperkuat dan sesuai dengan sebagian yang lain, serta memiliki makna yang cocok pula.
Baca juga artikel : Masjid dhirar Modern
Kesimpulan
Terdapat banyak perbedaan pendapat mengenai pengertian muhkam dan mutasyabih yang perlu kita perhatikan. Berikut adalah beberapa poin pentingnya:
- Muhkam adalah ayat yang mudah dipahami maksudnya, sementara mutasyabih hanya diketahui maksudnya oleh Allah sendiri.
- Muhkam adalah ayat yang memiliki satu makna yang jelas, sedangkan mutasyabih memiliki banyak makna yang mungkin.
- Muhkam adalah ayat yang dapat dipahami langsung tanpa memerlukan penjelasan tambahan, sementara mutasyabih memerlukan penjelasan melalui referensi kepada ayat-ayat lain.
Hikmah Ayat – Ayat Mutasyabih dan Muhkam
Ayat Muhkam
- Ayat-ayat muhkam dalam Al-Quran memberikan rahmat besar kepada manusia, terutama yang tidak begitu mahir dalam Bahasa Arab. Dengan ayat-ayat ini yang jelas makna dan tujuannya, sangat bermanfaat bagi mereka.
- Mudah bagi manusia untuk mengetahui arti dan tujuan ayat-ayat tersebut. Hal ini juga memudahkan mereka dalam merenungkan dan memahami maknanya agar lebih mudah mengamalkan ajaran-ajarannya.
- Ayat-ayat muhkam juga mendorong umat Islam untuk aktif dalam memahami, merenungkan, dan mengamalkan isi Al-Quran. Lafal-lafal ayatnya mudah diketahui, mudah dipahami, dan jelas untuk dijadikan panduan dalam kehidupan sehari-hari.
- Keberadaan ayat-ayat muhkam ini juga menghilangkan kesulitan dan kebingungan umat dalam mempelajari ajaran Al-Quran. Karena lafal-lafal ayat tersebut sudah mampu menjelaskan makna dan tujuannya secara langsung, tidak perlu menunggu penafsiran atau penjelasan dari ayat atau surah lain.
Ayat Mutasyabih
- Ayat-ayat mutasyabih adalah ujian bagi akal manusia. Ini membuat kita menyadari kelemahan akal dalam memahami ayat-ayat tersebut. Tujuan ujian ini adalah agar kita tidak sombong dengan pengetahuan kita dan tetap tunduk kepada Allah.
- Mengingatkan kita untuk tidak mengutak-atik ayat-ayat mutasyabih. Allah mencela orang yang melakukannya dan memuji orang yang mempelajari ilmu dengan rendah hati. Mereka menyadari keterbatasan akal dan berharap kepada ilmu yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
- Menunjukkan bahwa manusia memiliki kelemahan dan keterbatasan. Sebesar apapun usaha manusia, tetap ada kekurangan. Ini mengingatkan kita akan kekuasaan Allah yang Maha Mengetahui segala hal.
- Membuktikan keajaiban Al-Quran dan kualitas sastra yang tinggi. Ini membuktikan bahwa Al-Quran bukanlah karya biasa, melainkan wahyu dari Allah.
- Mendorong kita untuk aktif dalam belajar berbagai disiplin ilmu.
Alhamdulillah, telah sederet informasi yang dapat admin rangkum tentang ayat – ayat muhkam dan mutasyabih beserta hikmah-hikmahnya. Semoga artikel ini dapat menambah ilmu buat kita semua.