Tafsir Surat An Nas Ayat 1-6 – “Qul ‘audzu birobbinnas” adalah ayat yang sangat familier di telinga kita. Apalagi sedari kecil orang tua sudah mengenalkan surat an-nas kepada kita.
Sebagai seorang muslim yang cinta dengan kitab suci Al-Qur’an maka sudah sepantasnya untuk mempelajari makna-makna ayat-ayatnya. Nah kali ini admin akan membahas tafsir surat an nas ayat 1-6. Alangkah baiknya surat 6 ayat ini yang sangat familier bahkan sangat hafal di luar kepala, kita pun paham makna-maknanya.
Table of Contents
Tafsir Surat An Nas
Terjemah Perayat
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
Katakanlah, “Aku berlindung kepada Pemelihara manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ
Yang Merajai manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ
Sesembahan manusia,
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
Dari keburukan bisikan (setan) yang tersembunyi,
الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
Yang membisikkan (kejahatan) pada hati-hati manusia,
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Dari golongan jin dan manusia.
Makna Kata
- Ayat 4-5 “مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ dan الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ” maksudnya adalah bisikan setan selalu mengajak kepada hal-hal yang buruk, dosa atau maksiat. Setan membisiki manusia bisa melalui hati atau telinga mereka.
- Ayat ke 5 “مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ” menjelaskan bahwa setan (yang selalu mengajak atau membisiki kepada dosa) ada dari bangsa manusia dan bangsa jin.
Keterangan Tafsir Surat An Nas Ayat 1-6
- Ayat pertama: Allah ta’ala memerintah Nabi Muhammad saw untuk meminta perlindungan kepada Allah, agar mendapat penjagaan dari-Nya. Sebab hanya Allah yang berkuasa atas segalanya serta yang memelihara manusia.
- Ayat kedua: “Yang Merajai Manusia”; maksudnya Allah adalah penguasa mutlak di atas manusia dan semua makhluq-Nya. Sekalipun di dunia ini manusia memiliki jabatan yang tertinggi atau kekayaan yang terlampau banyak. Tetap Allah lah raja mereka, dengan kata lain kekayaan dan jabatan milik manusia itu adalah pinjaman dari Allah dan manusia sebenarnya hanya hamba-Nya.
- Ayat Ketiga: “Sesembahan Manusia”; makna ayat ini sama seperti kalimat tauhid. Yang mana Allah adalah satu-satunya Tuhan yang boleh disembah oleh manusia. Seorang mukmin wajib mengikrarkan tauhid ini dalam hatinya.
- Ayat Keempat: “Dari keburukan bisikan (setan) yang tersembunyi,”; Ayat ini adalah sambungan dari ayat pertama yaitu perintah Allah kepada Nabi Muhammad saw untuk berlindung kepada Allah dari bisikan-bisikan setan yang tersembunyi. Sebab setiap manusia selalu ada setan (berupa jin qorin) dan setan dari manusia yang mengajak kepada dosa atau maksiat.
- Ayat Kelima: “Yang membisikkan (kejahatan) pada hati-hati manusia,”; Kerjaan setan adalah selalu berusaha menyesatkan manusia hingga terjerumus ke dalam neraka bersama mereka. Seperti sumpah Iblis (pemimpin setan dari kalangan jin) ketika diusir dari langit oleh Allah.
- Ayat Keenam: “Dari golongan jin dan manusia.”; Setan (yang mengajak kepada dosa/maksiat) ternyata tidak hanya dari kalangan jin saja, melainkan ada juga dari kalangan manusia. Bila ada manusia yang mengajak atau memerintah dirinya atau orang lain untuk maksiat, maka dia adalah setan.
Baca juga artike : Tafsir surat Al-Fatihah
Hikmah Surat An Nas
- Tidak ada yang pantas untuk menjadi tempat perlindungan kecuali hanya Allah Yang Merajai manusia dan memelihara mereka sepanjang waktu. Tugas manusia hanya mengabdi kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya.
- Setinggi apapun kedudukan manusia dan sekaya apapun harta manusia tetap tidak bisa mengalahkan kemuliaan dan kekuasaan Allah.
- Nabi Muhammad saw saja selalu meminta perlindungan kepada Allah dari godaan setan, maka apalagi kita yang manusia biasa banyak lupa dan salahnya. Sudah sepantasnya lebih banyak berlindung kepada Allah dari tipu daya setan.
- Carilah teman yang bisa menambah dan menguatkan iman kepada Allah. Karena seorang teman yang malah melemahkan iman dan mengajak kepada dosa adalah setan.
- Tidak ada keuntungan berteman dengan setan, entah dari kalangan manusia ataupun jin. Karena sama-sama akan menambah dosa dan membawa kita ke jurang neraka.
Baca juga artikel : Tafsir surat Al-Baqarah Ayat 1-5
Asbabun Nuzul Surat An Nas
Tidak lengkap kiranya memahami tafsir surat an nas ayat 1-6 hanya dari terjemah, tafsir dan hikmah bila tidak mengetahui asbabun nuzul salah satu surat mu’awwidzatain ini. Berikut ini kisah turunnya surat An Nas yang begitu masyhur:
Ada orang Yahudi (Labib bin A’sham) yang menyihir Nabi Muhammad saw melalui buhul yang diletakkan di sumur tua. Dari sihir itu Nabi Muhammad saw mengalami sakit yang luar biasa. Maka Allah utus Malaikat Jibril as untuk mengajarkan surat-surat mu’awwidzatain (An-Nas, Al-Falaq), sebagai sarana penyembuh dari sihir kiriman Yahudi tersebut.
Setelah Rasulullah saw membaca surat mu’awwidzatain itu, Allah beri kesembuhan dan melalui pertolongan-Nya, Nabi Muhammad saw bisa menemukan buhul sihir yang Labib bin A’sham sembunyikan.
Alhamdulillah kajian tafsir surat An Nas ayat 1-6 sudah selesai, semoga menambah wawasan ilmu kita. Setelah baca artike ini jangan lupa rutinkan untuk membaca surat mu’awwidzatain di waktu pagi dan sore, supaya selalu mendapat perlindungan Allah.