Ketika kehilangan orang yang kita sayang pasti hati terasa sangat sakit, sesak, sedih dan kadang galau berhari-hari dan sampai berbulan-bulan. Untuk itu perlu belajar cara mengikhlaskan kehilangan agar tidak berlarut-larut dalam kesediah.
Sedih adalah anugerah dari Allah sebagai penyeimbang bahagia, tapi jika berlebihan dalam bersedih atau bahagia akan memberi madharat kepada manusia.
Allah berfirman dalam surat Al-Hadid
لِّكَيْلَا تَأْسَوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَآ اٰتٰىكُمْ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۙ
“Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri,” QS. Al-Hadid: 23
Allah ingin hamba-Nya tidak terlalu bahagia jika mendapat sesuatu supaya tidak sombong dan tidak ingin terlalu sedih jika kehilangan sesuatu supaya tidak kufur.
Tidak perlu berlama-lama berikut ini tips atau cara mengikhlaskan seseorang atau sesuatu yang hilang dari kita. disclaimer! Melupakan atau mengikhlaskan seseorang bukan hanya tentang mantan atau pacaran tapi juga tentang perginya anggota keluarga kita.
Table of Contents
Berdo’a Minta Keteguhan Hati
Kita adalah makhluk yang lemah tidak punya daya dan kekuatan keculai dari Allah. Maka untuk meneguhkan hati supaya kuat menghadapi cobaan dan ujian kita harus minta pertolongan-Nya.
Rasulullah saw mengajarkan untuk banyak-banyak istirja’ dan meminta pahala atas musibah yang menimpa kita. Berikut ini do’a yang beliau ajarkan kepada sahabatnya:
إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma ajirni fi mushibati wa akhlif lî khairan minha”
“Sungguh kami milik Allah SWT dan kepada-Nya kita kembali. Ya Allah, Berilah kepadaku ata musibah yang menimpaku dan gantilah yang lebih baik daripada sebelumnya.”
Baca juga artikel : Cara mengelola emosi negatif
Percaya Ketetapan Allah Yang Terbaik
Orang beriman pasti percaya dengan ketetapan Allah adalah yang terbaik karena Ia Maha Tahu dan Bijaksana. Bisa saja apa yang kita tidak suka itu yang terbaik dan apa yang kita suka itu tidak baik buat kita menurut Allah seperti firmannya:
وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
“Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” HR. Al-Baqarah: 216
Yakin atas ketetapan Allah adalah yang terbaik akan membuat hati menjadi tenang dan legawa atas apa yang sedang kita alami.
Menyibukkan Diri Dengan Hal Yang Positif
Salah satu cara mengikhlaskan atau melupakan seseorang adalah menyibukkan diri dengan hal-hal positif. Melupakan ingatan itu tidak semudah menghapus file di dalam komputer hanya dengan menekan tombol delete file sudah terhapus.
Jika seorang berusaha melupakan ingatan dengan memaksa otaknya yang ada malah semakin ingat. Cara terbaik ialah menjalani hidup yang positif dan mengisi waktu dengan kesibukan yang produktif. Ingatan tentang masa lalu akan berangsur-angsur terkisis dengan kesibukan yang baru.
Berteman dan Berkumpul Dengan Orang-Orang Shalih
Di saat sedih atau galau jangan menjauh dari Allah dan orang-orang yang shalih, justru pada kondisi seperti itu kita sangat membutuhkan Allah dan teman yang baik.
Karena hanya Allah yang bisa merubah dan menguatkan hati dan teman baik akan memotivasi kita. Sebaliknya jika menjauh dari Allah maka setan akan menjerumuskan kita pada jalan yang sesat
Pernah dengar lagu tentang tombo ati ada 5 perkara, salah satunya adalah berkumpul dengan orang-orang shalih.
[…] baca juga artikel: Do’a Agar Bisa Move On […]