Mengaji Islam – Seorang muslim wajib tahu bagaimana cara mengelola emosi negatif dalam dirinya. Salah satu contoh emosi negatif adalah mudah marah, dan barang siapa yang pandai menahan amarah Allah janjikan surga.
Rasulullah saw bersabda dalam suatu hadits:
لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ.
“Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.” HR. HR ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath (no. 2374)
Allah pun juga menyebutkan bahwa salah satu sifat ahli surga adalah yang pandai mengelola amarah dan pemaaf kepada orang lain
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
…Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan. (Ali ‘Imrân/3 : 134)
Secara agama bahwa orang pandai mengelola emosi negatif adalah orang yang istimewa dan Allah janjikan surga. Nah maka dari itu kita harus belajar bagaimana sih cara mengelola emosi negatif yang benar. Berikut ini admin rangkum tips-tipsnya yang bersumber dari ahli psikologi.
Tapi sebelum ke pembahasan itu kita belajar dulu apa sih contoh-contoh emosi negatif selain marah?
Table of Contents
Emosi Negatif
Emosi negatif merupakan respons emosional yang tidak menyenangkan dan mengganggu. Cici emosi yang tidak baik itu biasanya perasaan yang menimbulkan kesedihan dan penderitaan. Tidak hanya rasa marah, terdapat juga contoh lain dari emosi negatif, seperti kebencian.
Secara umum, semua jenis emosi, baik positif maupun negatif, adalah respons yang normal terhadap pengalaman kehidupan manusia dalam konteks dan situasi tertentu. Namun, jika emosi negatif terjadi secara terus-menerus, hal tersebut dapat menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan.
Ketika emosi negatif berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, hal ini dapat menghambat individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal, bahkan mengganggu kemampuannya dalam mencapai tujuan/impian.
Berikut ini ontoh-contoh emosi negatif:
- Kemarahan
- Kebencian
- Iri
- Kesedihan
- Kekosongan
- Kesepian
- Kebosanan
- Frustrasi
- Kekurangan
- Ketidakberdayaan
- Ketakutan
- Kecemasan
- Merasa bersalah
- Penyesalan
- Penghinaan
- Jijik
- Malu
- Merasa tidak aman
- Kewalahan
- Kegagalan
- Kecemburuan
- Apatis
Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami emosi negatif. Biasanya, hal ini terjadi sebagai akibat dari pengalaman atau peristiwa tertentu yang terjadi dalam kehidupan seseorang.
Emosi negatif dapat muncul sebagai reaksi singkat terhadap suatu peristiwa atau berasal dari masalah yang lebih mendasar yang sedang dialami individu tersebut.
Beberapa penyebab umum dari emosi negatif antara lain:
- Kepuasan kebutuhan yang belum terpenuhi.
- Kurangnya keterampilan dalam mengatasi tekanan atau stres.
- Pengaruh atau manipulasi dari orang lain.
- Menghadapi kesulitan dalam hidup.
- Konflik dalam hubungan sosial, seperti dengan orang tua, saudara, pasangan, atau teman.
Selain itu, cara individu mengatasi dan mengelola stres juga dapat memengaruhi emosi negatif yang dialami. Penggunaan strategi yang tidak tepat dalam menghadapi stres dapat memperburuk emosi negatif yang dirasakan, seperti:
- Mengabaikan perasaan dan emosi negatif.
- Menahan emosi yang sebenarnya dirasakan.
- Menarik diri dan menghindari masalah yang ada.
- Rentan terhadap perilaku negatif, seperti penyalahgunaan narkoba atau perilaku merusak.
Baca juga artikel: Cara mengatasi ibu yang pemarah
Dampak Dari Emosi Negatif
Bila kita tidak pandai mengelola emosi negatif pasti akan berdambak pada diri kita. Berikut ini adalah dampak-dampak emosi negatif bila tidak terkondisikan dengan baik:
- Emosi negatif menyebabkan stres berlebih dalam tubuh dan pikiran, yang dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental.
- Emosi negatif dapat mengurangi rasa suka terhadap diri sendiri dan orang lain, serta mengurangi kepercayaan diri dan harga diri.
- Emosi negatif dapat menyebabkan ketidakpuasan terhadap kehidupan.
- Emosi negatif dapat mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku yang cenderung negatif.
- Emosi negatif dapat mengganggu pemikiran rasional dan menyebabkan perilaku yang tidak mempertimbangkan perasaan orang lain, seperti ekspresi kemarahan dengan kekerasan.
- Dampak emosi negatif tidak hanya mempengaruhi individu sendiri, tetapi juga orang dan lingkungan di sekitarnya.
Cara Mengelola Emosi Negatif
Secara umum, tidak masalah kita merasakan emosi negatif. Tapi kalau ini terus-terusan, tidak terkendali, bahkan berdampak buruk buat diri sendiri dan lingkungan sekitar, sebaiknya kita konsultasikan dengan tenaga profesional.
Menurut jurnal Psychiatry and Clinical Neuroscience, terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioural therapy (CBT) bisa membantu mengurangi intensitas emosi negatif. Keren, kan?
Berikut ini beberapa cara yang bisa kita coba untuk mengendalikan emosi negatif:
- Terima saja perasaan buruk yang kita rasakan.
- Kenali apa saja yang bisa memicu emosi negatif itu.
- Jangan terus-terusan mikirin hal itu, yuk move on!
- Tak perlu menyalahkan diri sendiri.
- Lakukan perubahan dan atasi masalah supaya hal-hal buruk yang memicu emosi negatif bisa dihindari.
- Hindari atau jauhi hal-hal yang bisa memicu emosi negatif.
- Luangkan waktu buat melakukan aktivitas yang menyenangkan.
- Olahraga rutin dapat menurunkan stres dan meningkatkan hormon kebahagiaan.
- Cobain meditasi sebagai cara untuk mengelola emosi.
Itulah bebera hal tentang cara – cara mengelola emosi negatif dan dampaknya. Semoga dapat membantu kamu-kamu yang sering kesulitan mengelola emosi.
[…] Baca juga artikel : Cara Mengatasi Emosi Negatif […]