Apakah ada keutamaan menghafal Al-Qur’an yang Allah dan Rasul-Nya janjikan? Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu amalan yang sangat mulia dalam Islam. Tak hanya membawa kebaikan bagi penghafalnya di dunia, Allah juga menjanjikan berbagai keutamaan dan kemuliaan di akhirat kelak. Pada zaman yang penuh dengan distraksi dan kemudahan akses informasi ini, menjaga hafalan Al-Qur’an bisa menjadi tantangan tersendiri, namun semangat generasi muda tetap harus bangkit menjaga Al-Qur’an.
Menghafal Al-Qur’an bukan hanya tentang mengingat setiap ayat, tetapi juga tentang memperdalam makna, mengamalkannya, serta menjadi pribadi yang berakhlak Qur’ani. Apa saja keutamaan menghafal Al-Qur’an yang dijanjikan Allah? Mari kita bahas lebih lanjut.
Table of Contents
Keutamaan-Keutamaan Menghafal Al-Qur’an
Allah telah menjanjikan keutamaan yang luar biasa bagi para penghafal Al-Qur’an. Salah satu keutamaannya adalah mereka yang menghafal Al-Qur’an akan termasuk dalam golongan orang-orang terhormat. Berikut ini keutamaan-keutamaan penghafal Qur’an:
1. Mereka disebut sebagai “keluarga Allah” di bumi ini. Menghafal Al-Qur’an juga mendatangkan kebaikan dan keberkahan dalam hidup.
Rasulullah saw bersabda :
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ قَالُوا : مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ : أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ أَهْلُ اللَّهِ وَخَاصَّتُهُ
“Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, “Siapakah mereka ya Rasulullah?” Rasul menjawab, “Para ahli Al Qur’an. Merekalah keluarga Allah dan hamba pilihanNya” (HR. Ahmad)
2. Di akhirat kelak, Al-Qur’an akan memberikan syafaat kepada penghafalnya.
Dari Abu Umamah ra, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah saw bersabda, “Bacalah Al-Qur’an karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” [HR. Muslim, no. 804]
3. Allah akan menganugerahkan Tajul Karomah, sebuah mahkota kemuliaan, tidak hanya untuk penghafal Al-Qur’an, tetapi juga untuk kedua orang tuanya.
Rasulullah saw besabda:
مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ وَعَمِلَ بِمَا فِيهِ ، أُلْبِسَ وَالِدَاهُ تَاجًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، ضَوْءُهُ أَحْسَنُ مِنْ ضَوْءِ الشَّمْسِ فِي بُيُوتِ الدُّنْيَا لَوْ كَانَتْ فِيكُمْ ، فَمَا ظَنُّكُمْ بِالَّذِي عَمِلَ بِهَذَا
“Barang siapa yang membaca Al Qur’an dan mengamalkan apa yang ada di dalamnya, dia akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya di hari kiamat, cahayanya lebih baik dari pada cahaya matahari di rumah-rumah dunia jika dia berada di antara kalian. Betapa beruntungnya orang yang melakukan hal ini.”. (Hadits ini telah dinyatakan shahih oleh Syeikh Albani –rahimahullah-, namun telah dinyatakan hasan oleh para peneliti Al Musnad, cetakan Ar Risalah kepada yang lain)” HR. Ahmad
4. Allah mengangkat derajat penghafal Al-Qur’an di surga
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِى الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا
“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafalkan) al-Qur’an nanti, ‘Bacalah dan naiklah serta tartillah sebagaimana engkau di dunia mentartilnya! Karena kedudukanmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca (hafal).” HR. Abu Dawud
Baca juga artikel tentang: Tips Menghafal Al-Qur’an
Tantangan dalam Menghafal Al-Qur’an
Meski memiliki keutamaan yang besar, menghafal Al-Qur’an tidaklah mudah, terutama di era modern ini. Ada banyak gangguan yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan fokus dalam menghafal. Media sosial, hiburan yang melimpah, serta gaya hidup modern menjadi tantangan utama, khususnya bagi generasi muda.
Di Indonesia, tradisi tahfizh Al-Qur’an memiliki beberapa perbedaan dibandingkan dengan negara-negara Timur Tengah. Para santri di Indonesia sering kali mulai menghafal Al-Qur’an pada usia remaja dan tidak selalu menggabungkannya dengan ilmu lain. Tantangan lainnya adalah gangguan dari lingkungan sekitar, seperti pergaulan dan media yang kerap kali jauh dari nilai-nilai Islam.
Baca juga artikel tentang: Manfaat membaca Al-Qur’an Setiap Hari
Dampak Hilangnya Para Penghafal Al-Qur’an
Menghafal Al-Qur’an adalah amalan yang akan terus menerus dijaga oleh Allah hingga hari kiamat. Namun, apa yang terjadi jika para penghafal Al-Qur’an hilang dari tengah-tengah masyarakat? Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa salah satu tanda kiamat adalah hilangnya ilmu, dan salah satu bentuk hilangnya ilmu adalah dengan wafatnya para penghafal Al-Qur’an.
Rasulullah saw bersabda:
مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ.
“Di antara tanda-tanda Kiamat adalah hilangnya ilmu dan tersebarnya kebodohan.” HR. Al-Bukhari
Ketika jumlah penghafal Al-Qur’an semakin berkurang, dampaknya terasa pada berbagai aspek. Tidak hanya dalam kehidupan sosial umat Islam, tetapi juga dalam generasi berikutnya yang kehilangan panutan dalam memahami, mengamalkan, dan menyebarkan ajaran-ajaran Islam. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas keilmuan agama di kalangan umat Muslim.
Kesimpulan
Menghafal Al-Qur’an adalah salah satu amalan yang membawa banyak keutamaan, baik di dunia maupun di akhirat. Allah menjanjikan berbagai kemuliaan bagi para penghafal Al-Qur’an, mulai dari keberkahan hidup di dunia hingga mahkota kemuliaan di akhirat kelak. Meski ada banyak tantangan, khususnya di era modern ini, semangat untuk menghafal Al-Qur’an harus tetap dijaga dan ditingkatkan, terutama di kalangan generasi muda.
Keberadaan para penghafal Al-Qur’an sangat penting bagi umat Islam. Mereka adalah pilar yang menjaga ajaran-ajaran Islam tetap hidup di hati umat. Maka dari itu, mari terus berupaya menghafal Al-Qur’an dan mendukung generasi muda untuk menjadi penghafal yang ikhlas dan konsisten.
Tinggalkan komentar