Menurut admin kalau ada anak yang masih bertanya “Kenapa harus berbakti kepada orang tua?” berarti dia tidak punya hati nurani kemanusiaan.
Ajaran leluhur kita dan semua agama terlebih dalam ajaran Islam, semua sepakat bahwa setiap anak wajib memuliakan orang tuanya.
Ketika ada yang bertanya kepada seorang muslim “kenapa kamu begitu memuliakan kedua orang tuamu?” Ya jawabannya pasti karena perintah Allah atau agama.
Supaya lebih jelas dasar-dasar agama Islam yang mewajibkan pemeluknya memuliakan orang tua maka pada artikel ini akan admin ulas mulai dasar dalil, cara memuliakan kepada orang tua sesuai ajaran Islam dan keutamaan-keutamaan bakti kepada orang tua.
Baca juga artikel : Sifat-Sifat Wanita Yang Dilaknat Allah
Table of Contents
Dalil-Dalil Kenapa Harus Berbakti Kepada Orang Tua
Dalil Al-Qur’an yang menerangkan bahwa kewajiban berbakti kepada orang tua berada di urutan ke dua setelah perintah tauhid.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua”. QS. An Nisa: 36
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya”. QS. Al Isra: 23
Masih ada banyak dalil-dalil Al-Qur’an bahwa birrul walidaini (bakti pada orang tua) wajib bagi setiap muslim. Allah juga meletakkan perintah memuliakan orang tua setelah larangan berbuat syirik kepada-Nya.
Dalil Hadits birrul walidain
Rasulullah saw pernah memerintahkan salah satu sahabatnya untuk tetap dirumah merawat orang tuanya dan tidak ikut berangkat berperang di jalan Allah, beliau berkata:
أحَيٌّ والِدَاكَ؟، قَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَفِيهِما فَجَاهِدْ
“Apakah orang tuamu masih hidup?” Sahabat itu menjawab: “Iya” Nabi bersabda: “Kalau begitu datangilah kedunya dan berjihadlah dengan berbakti kepada mereka”. HR. Bukhari dan Muslim
Dalil durhaka kepada kedua orang tua adalah dosa besar
Abu Bakrah berkata,
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ؟) ثَلاَثًا، قَالُوْا : بَلىَ يَا رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : ( الإِشْرَاكُ بِاللهِ وَعُقُوْقُ الْوَالِدَيْنِ ) وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا ( أَلاَ وَقَوْلُ الزُّوْرُ ) مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتىَّ قُلْتُ لَيْتَهُ سَكَتَ
“Rasulullah saw bersabda, “Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, “Mau, wahai Rasulullah.” Beliau lalu bersabda, “(Dosa terbesar adalah) mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.” Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan pada tangannya. (Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata), “Dan juga ucapan (sumpah) palsu.” Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), “Duhai, seandainya beliau diam.” HR. Bukhari, no. 2654 dan Muslim, no. 87
Dari dalil-dalil di atas menunjukkan hukum berbakti kepada orang tua adalah kewajiban mutlak bagi setiap muslim. Orang tua harus dimuliakan, patuh kepada perintah keduanya selagi perintah orang tua tidak menyalahi syariat Islam.
Cara Birrul Walidain Dalam Islam
Patuh Kepada Orang Tua Atas Perintah Yang Baik
وَاِنْ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya.” QS. Luqman: 15
Hidup Rukun Dengan Orang Tua
وَصَاحِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا
“Dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik,” QS. Luqman: 15
Bertutur kata yang sopan kepada mereka
وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. QS. Al Isra: 23
Bersikap tawadhu’
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. QS. Al Isra: 24
Tidak Mengeraskan Suara dan Tidak Mendahului Perkataan Mereka
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تُقَدِّمُوۡا بَيۡنَ يَدَىِ اللّٰهِ وَرَسُوۡلِهٖ وَ اتَّقُوا اللّٰهَؕ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيۡعٌ عَلِيۡمٌ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui”. QS. Al-Hujurat: 1
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا لَا تَرۡفَعُوۡۤا اَصۡوَاتَكُمۡ فَوۡقَ صَوۡتِ النَّبِىِّ وَلَا تَجۡهَرُوۡا لَهٗ بِالۡقَوۡلِ كَجَهۡرِ بَعۡضِكُمۡ لِبَعۡضٍ اَنۡ تَحۡبَطَ اَعۡمَالُكُمۡ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَشۡعُرُوۡنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain, nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari”. QS. Al-Hujurat: 2
Tidak boleh meninggikan suara ketika berbicara kepada Nabi saw sebagai bentuk penghormatan kepada beliau. Hal ini juga menjadi pembelajaran kepada kita, ketika berbicara kepada orang yang kita hormati maka jangan dengan suara yang keras.
Selain itu juga Islam juga melarang kita untuk mendahului pembicaraan orang tua kita. Jadilah pendegar yang baik dan jawab yang jujur ketika mereka bertanya.
Tidak Membuat Hati Mereka Sedih dan Bertutur Kata Yang Lembut
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. QS. Al Isra: 23
Menghormati dan Menjaga Kehormatan Mereka
Rasulullah saw bersabda:
«لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُوَقِّرْ كَبِيْرَنَا»
“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menyayangi anak kecil dan tidak menghormati orang yang dituakan diantara kami”. Hadits Shahih, Riwayat, At-Tirmidzi, Lihat Shahiihul jaami’ no. 5445
Sebenarnya jika admin menjabarkan secara terperinci maka ada sekitar 20 cara berbakti kepada orang tua seperti yang ditulis di web muslim.or.id.
Keutamaan-Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua
Supaya kita lebih yakin kenapa harus berbakti kepada orang tua dan semangat untuk melakukannya. Ada banyak keutamaan-keutamaan yang di dapat bagi anak yang mau berbakti kepada orang tuanya.
Berikut ini keutamaan-keutamaan birrul walidain beserta dalinya:
Mendapat Ridho Allah
Dari Abdullah bin ’Umar ra, ia berkata,
رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَا الْوَالِدِ وَ سَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 2
Mempermudah Masuk Surga
Dari Abu Darda ra Rasulullah saw bersabda,
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
“Orang tua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” HR. Tirmidzi, no. 1900; Ibnu Majah, no. 3663 dan Ahmad 6:445.
Panjang Umur dan Membuka Pintu Rezeki
Dari Anas bin Malik ra, Nabi saw bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka untuk dipanjangkan umurnya dan ditambahkan rezekinya, maka berbaktilah kepada kedua orang tuanya dan jalinlah hubungan dengan kerabatnya (silaturahim).” HR. Ahmad, 3:229; 3:266.
Do’a Orang Tua Mustajab
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah ssaw bersabda,
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan doa baik orang tua kepada anaknya.” HR. Ibnu Majah, no. 3862.
Itulah sobat muslim alasan-alasan kenapa harus berbakti kepada orang tua beserta dalil-dalilnya. Semoga kita semakin cinta dengan orang tua dan dapat memuliakan mereka di dunia hingga akhirat.