Islam mengajarkan kita untuk saling bahu-membahu, tolong menolong, peduli dengan nasib yang lain apalagi sesama sodara seiman.
Dalam suatu riwayat Rsulullah saw menjelaskan bahwa seorang muslim dengan muslim lain ibarat satu bangunan atau seperti tubuh yang satu. Bila satu terluka maka yang lain merasakan juga sakitnya, bila bahagia maka bahagia juu yang lain.
Ada satu hadits yang menarik yang saya bahas, hadits ini masih berkaitan dengan ukhuwah Islamiah yang harus dijaga dan dilestarikan oleh setiap muslim di seluruh dunia. Hadits ini menari karena Allah langsung menegur seorang hamba yang enggan peduli dengan sodara muslim lain.
Dalam hadits ini disebutkan bahwa Allah bersama orang yang sedang sakit:
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَا ابْنَ آدَمَ مَرِضْتُ فَلَمْ تَعُدْنِى. قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَعُودُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ عَبْدِى فُلاَنًا مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ عُدْتَهُ لَوَجَدْتَنِى عِنْدَهُ يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَطْعَمْتُكَ فَلَمْ تُطْعِمْنِى. قَالَ يَا رَبِّ وَكَيْفَ أُطْعِمُكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ. قَالَ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّهُ اسْتَطْعَمَكَ عَبْدِى فُلاَنٌ فَلَمْ تُطْعِمْهُ أَمَا عَلِمْتَ أَنَّكَ لَوْ أَطْعَمْتَهُ لَوَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِى يَا ابْنَ آدَمَ اسْتَسْقَيْتُكَ فَلَمْ تَسْقِنِى. قَالَ يَا رَبِّ كَيْفَ أَسْقِيكَ وَأَنْتَ رَبُّ الْعَالَمِينَ قَالَ اسْتَسْقَاكَ عَبْدِى فُلاَنٌ فَلَمْ تَسْقِهِ أَمَا إِنَّكَ لَوْ سَقَيْتَهُ وَجَدْتَ ذَلِكَ عِنْدِى
Dari Abu Hurairah ra. berkata; Rasulullah saw bersabda: “Sungguh Allah azza wajalla berfirman di hari kiamat nanti;
“Wahai anak Adam as (manusia)! Aku sakit dan kamu tidak menjengukku.”
Manusia menjawab: “Wahai Rabbku! bagaimana bisa aku menjengukMu sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta (tidak mungkin terkena penyakit)?”
(Allah) menjawab: “Bukankan kamu tahu bahwa ada hamba-Ku itu si fulan sakit, kamu tidak menjenguknya. Bukankah kamu tahu jika menjenguknya sungguh kamu akan mendapati-Ku padanya.”
Allah berfirman lagi: “Wahai anak Adam! Aku minta makan tapi kamu tidak memberi-Ku makan.”
Manusia menjawab: “Ya Rabbi! Bagaimana aku memberi makan pada-Mu sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?”
Allah menjawab: “Bukankah kamu tahu bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan padamu, maka kamu tidak memberinya makan. Bukankah kamu tahu jika kamu memberinya makan sungguh kamu akan mendapati-Ku padanya.”
Allah berfirman lagi: “Hai anak Adam! Aku minta minum padamu tapi kamu tak memberi-Ku minum.”
Manusia menjawab: “Ya Rabbi! Bagaimana aku bisa memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Rabb alam semesta?”
Allah menjawab: “Hamba-Ku si fulan minta minum padamu maka kamu tidak memberinya minum. Bukankah kamu tahu jika kamu memberinya minum kamu akan mendapat (pahala) tersebut di hadapan-Ku.”
HR. Muslim
Ada beberapa kalimat yang perlu kita kupas dalam hadits di atas seperti:
“Bukankah kamu tahu jika menjenguknya sungguh kamu akan mendapati-Ku padanya.” Maksud kalimat ini adalah bila ada seorang hamba Allah yang sakit kemudia kita menjenguknya maka di situ kita akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Sebagai tambahan penjelasa juga dari seorang ulama bahwa seorang yang bertakwa bila sakit maka Allah sangat dekatdengannya dan do’a orang yang sakit itu mustajab.
Baca artikel Hikmah-Hikmah Dari Penyakit
“Bukankah kamu tahu jika kamu memberinya makan sungguh kamu akan mendapati-Ku padanya.” dan “Bukankah kamu tahu jika kamu memberinya minum kamu akan mendapat (pahala) tersebut di hadapan-Ku.”
Allah jelaskan bahwa bila seseorang memberi makan atau minum orang lain, maka Allah akan berikan pahala yang melimpah kepada pensedekah tersebut.
Dari hadits bisa diambil faedah; bahwa menjenguk sodara sakit, memberi makan dan minum adalah perbuatan yang sangat diajurkan oleh Allah. Umat Islam harus peduli dan menolong sodara yang lain karena seorang muslim yang sempurna imannya adalah yang peduli dengan sodaranya seperti dia peduli dengan dirinya sendiri.
[…] Baca artikel tentang: Allah bersama orang sakit […]