Pengertian Tawakal Dalam Islam dan Konsepnya

Konsep dan Pengertian Tawakal dalam Islam

Mengaji Islam – Tawakal adalah salah satu konsep penting dalam Islam yang sering kali disalahpahami. Banyak orang mengira bahwa tawakal berarti pasrah sepenuhnya tanpa melakukan usaha apapun. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mungkin pernah mendengar seseorang berkata, “Saya pasrah saja, semoga ada keajaiban.” Namun, benarkah ini yang dimaksud dengan tawakal? Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian tawakal yang sebenarnya menurut ajaran Islam dan bagaimana kita bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Tawakal bukanlah sikap malas atau tidak berbuat apa-apa sambil berharap keberuntungan datang. Sebaliknya, tawakal adalah bentuk ibadah yang sangat erat kaitannya dengan keyakinan dan usaha. Mari kita pelajari lebih dalam mengenai pengertian tawakal dalam Islam dan bagaimana konsep ini diterapkan dengan benar.

Baca juga artikel tentang :Cara belajar Ikhlash dan Sabar

Pengertian Tawakal dalam Ajaran Islam

Tawakal berasal dari bahasa Arab “tawakkul” yang berarti “bersandar” atau “mengandalkan”. Dalam konteks Islam, tawakal berarti bersandar sepenuhnya kepada Allah dalam setiap urusan, baik duniawi maupun ukhrawi, setelah kita melakukan usaha yang maksimal. Tawakal adalah keyakinan bahwa segala hasil dan rezeki berada dalam kehendak Allah, sementara tugas kita adalah berusaha dengan sungguh-sungguh.

Ibnu Rajab rahimahullah menjelaskan bahwa tawakal adalah “penyandaran hati yang benar kepada Allah dalam rangka mendapatkan kebaikan dan menolak bahaya, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, serta menyerahkan segala urusan kepada-Nya dengan keyakinan bahwa hanya Allah yang mampu memberi, menahan, mendatangkan bahaya, atau memberi manfaat.” (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Dari definisi ini, jelas bahwa tawakal bukan berarti meninggalkan usaha. Kita tetap harus bekerja keras, berikhtiar, namun tetap berserah diri sepenuhnya pada Allah atas hasilnya. Konsep ini mengingatkan kita bahwa usaha manusia hanyalah bagian dari proses, sementara Allah-lah yang menentukan hasil akhir.

Konsep Tawakal dalam Islam Bukan Hanya Sekedar Pasrah

Salah satu kesalahpahaman yang umum terjadi adalah menganggap tawakal sama dengan pasrah. Banyak orang berpikir bahwa tawakal artinya hanya menunggu tanpa melakukan tindakan apapun. Namun dalam Islam, pengertian dan konsep tawakal tidak hanya berarti bergantung kepada Allah, tetapi juga harus ada ikhtiar.

Contoh nyata dari kesalahpahaman ini dapat kita lihat pada pelajar yang akan menghadapi ujian. Sebagian dari mereka memilih tidak belajar, dengan dalih mereka sudah pasrah kepada Allah, berharap keajaiban datang. Padahal, Rasulullah saw mengajarkan bahwa tawakal harus berbarengan dengan usaha.

Sebagaimana Allah berfirman: “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi…” (QS. Al Anfal: 60).

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kita untuk melakukan persiapan atau usaha sebagai bagian dari tawakal.

Begitu pula dengan firman-Nya: “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah…” (QS. Al Jumu’ah: 10).

Ini menunjukkan bahwa Allah memerintahkan kita untuk berikhtiar dan mencari rezeki dengan jalan yang benar, lalu menyerahkan hasilnya kepada-Nya.

Imam Ahmad pernah menegur seseorang yang hanya duduk tanpa melakukan apa-apa, berharap rezeki datang dengan sendirinya. Beliau menegaskan bahwa Nabi saw telah bersabda, “Allah menjadikan rezekiku di bawah bayangan tombakku.” HR. Ahmad. Ini menunjukkan bahwa usaha adalah bagian penting dari tawakal.

Baca juga artikel tentang : Bisakah Kita Melawan Takdir Allah?

Belajar Tawakal dari Seekor Burung

Dalam hadits riwayat Umar bin Al-Khaththab, Rasulullah saw bersabda, “Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.” (HR. Tirmidzi).

Hadits ini menggambarkan bahwa burung pun melakukan usaha untuk mendapatkan rezeki. Mereka tidak hanya berdiam di sarang, menunggu makanan datang dengan sendirinya. Pagi-pagi buta, burung keluar mencari makanan, dan dengan izin Allah, mereka pulang dalam keadaan kenyang. Pelajaran dari burung ini adalah bahwa kita harus berusaha sebaik mungkin dalam setiap urusan kita, sambil tetap mengandalkan Allah atas hasilnya.

Al Munawi menegaskan, bahwa burung mendapatkan rezekinya dengan melakukan usaha, namun yang memberi rezeki tetaplah Allah. Tawakal mengajarkan kita untuk tidak menggantungkan diri sepenuhnya pada usaha kita, tetapi meyakini bahwa hasil akhir sepenuhnya ada di tangan Allah. Dengan cara inilah, tawakal dapat membawa ketenangan hati, karena kita tahu bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah ditetapkan oleh Allah.

Kesimpulan

Tawakal adalah salah satu bentuk ibadah hati yang sangat penting dalam Islam. Tawakal yang benar bukanlah sikap pasrah tanpa usaha, tetapi perpaduan antara ikhtiar dan penyandaran penuh kepada Allah atas hasilnya. Dari penjelasan di atas, jelas bahwa tawakal dan usaha adalah dua hal yang harus beriringan.

Kita belajar dari hadits Rasulullah saw tentang burung yang selalu berusaha mencari makanan setiap hari. Ini menunjukkan bahwa dalam setiap langkah kehidupan, kita harus berusaha, namun tetap meyakini bahwa hasilnya ada di tangan Allah. Semoga dengan memahami pengertian dan konsep tawakal yang benar dalam ajaran Islam, kita bisa lebih mendekatkan diri kepada Allah dan menjalani kehidupan dengan penuh rasa tenang dan optimisme.

Sebagai penutup, ingatlah firman Allah: “Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3). Dengan tawakal yang benar, insya Allah, segala urusan kita akan mendapat kemudahan.

Share it:

Tags

El Nino

Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

Related Post

Tinggalkan komentar