spot_img

Filosofi Jilbab Dalam Islam dan Sejarahnya

Mengaji Islam – Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia sedang heboh. Terkait polemik larangan jilbab bagi anggota Paskibra pada peringatan HUT RI ke-79 di Ibu Kota Nusantara (IKN). Isu ini menarik perhatian banyak pihak dan memicu diskusi tentang jilbab. Sering kali banyak orang mengganggap sebagai bagian dari budaya, bukan kewajiban agama. Padahal, dalam Islam, jilbab adalah simbol ketaatan dan identitas bagi wanita Muslimah. Artikel ini akan mengupas lebih dalam filosofi jilbab dalam Islam. Serta menggali sejarah pewajiban berhijab yang sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, agar kita semua lebih memahami makna di baliknya.

Table of Contents

Sejarah Pensyariatan Jilbab bagi Wanita Muslimah

Jilbab, khimar, dan hijab memiliki makna yang sama, yakni kain untuk menutupi kepala hingga dada seorang perempuan. Dalam sejarah Islam, perintah untuk berjilbab pertama kali tercatat dalam QS Al-Ahzab ayat 59.

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.”

Ayat ini memerintahkan para istri, anak perempuan Nabi, dan wanita-wanita Mukmin untuk mengulurkan jilbab ke seluruh tubuh mereka. Sehingga mereka lebih mudah dikenali dan tidak diganggu oleh laki-laki.

Perintah ini turun pada masa ketika situasi sosial di Madinah tidak aman bagi perempuan. Banyak perempuan merdeka yang menjadi sasaran gangguan karena sulit membedakan dengan budak perempuan saat malam hari. Dengan menggunakan jilbab, perempuan Muslimah dapat menjaga kehormatan dan terhindar dari gangguan tersebut. Sebagian besar ulama juga menjelaskan bahwa budak perempuan tidak wajib mengenakan jilbab karena kondisi sosial dan ekonomi yang memberatkan mereka untuk melaksanakan perintah tersebut.

Selain itu, dalam hadits riwayat Ibnu Umar ra, Rasulullah SAW bersabda,

اَلْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ ، وَإِنَّهَا إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ، وَإِنَّهَا لاَتَكُوْنُ أَقْرَبَ إِلَى اللهِ مِنْهَا فِيْ قَعْرِ بَيْتِهَا

“Wanita itu aurat, jika ia keluar dari rumahnya maka setan mengikutinya. Dan tidaklah ia lebih dekat kepada Allâh (ketika shalat) melainkan di dalam rumahnya.” HR. Tirmidzi, no. 1173

Hal ini menunjukkan pentingnya jilbab dalam menjaga kehormatan dan melindungi wanita dari fitnah.

Baca juga artikel tentang: Makna Kemerdekaan dalam Islam

Filosofi Jilbab dalam Islam

Jilbab dalam Islam bukan sekadar simbol budaya atau tradisi, melainkan sebuah bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Jilbab melambangkan kesopanan, kehormatan, dan identitas seorang wanita Muslimah. Dalam Islam, menutup aurat adalah perintah yang jelas dari Allah, yang bertujuan untuk menjaga martabat dan melindungi wanita dari pandangan yang tidak diinginkan.

Jilbab juga mencerminkan kepatuhan terhadap perintah Allah dan ketundukan kepada syariat-Nya. Seorang wanita yang berjilbab menunjukkan bahwa ia memilih untuk mematuhi aturan-aturan agama dan menghargai dirinya sendiri sebagai makhluk yang dihormati oleh Allah. Ini juga merupakan bentuk penghormatan terhadap masyarakat, di mana seorang Muslimah dengan jelas menunjukkan identitasnya sebagai wanita yang beriman dan menjaga kesucian diri.

Selain itu, filosofi jilbab dalam Islam juga mencakup konsep kebebasan yang sejati, di mana seorang wanita bebas dari penilaian yang didasarkan pada penampilan fisik semata. Dengan berjilbab, seorang Muslimah menuntut untuk dinilai berdasarkan akhlak, kepribadian, dan kecerdasannya, bukan sekadar penampilan luarnya.

Baca juga artikel tentang : Makna Alhamdulillah Ala Kulli Hal

Kesimpulan

Memahami filosofi jilbab dalam Islam dan sejarahnya memberikan kita perspektif yang lebih dalam tentang pentingnya jilbab bagi wanita Muslimah. Jilbab bukanlah sekadar budaya atau mode, melainkan perintah agama yang membawa manfaat besar bagi individu dan masyarakat. Di tengah polemik yang berkembang, penting bagi kita untuk kembali kepada ajaran agama dan memahami bahwa jilbab adalah simbol ketaatan, kehormatan, dan identitas bagi setiap wanita Muslimah.

El Nino
El Ninohttps://www.mengajiislam.com
Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

1,000FansSuka
50PengikutMengikuti
360PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles