Islam adalah agama yang mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk politik. Banyak orang bertanya, “Bolehkah Islam berpolitik?” Jawabannya, Islam tidak hanya boleh, tetapi juga memiliki peran penting dalam dunia politik. Dalam sejarah modern, peran Partai Keadilan dan gerakan-gerakan politik Islam lainnya menunjukkan bagaimana nilai-nilai Islam dapat diterapkan dalam sistem pemerintahan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu.” (QS. Al-Maidah: 8)
Ayat ini menegaskan bahwa keadilan harus ditegakkan, termasuk dalam politik. Selain itu, Allah juga berfirman:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58)
Hadits Rasulullah SAW juga menunjukkan pentingnya kepemimpinan:
“Apabila tiga orang bepergian, hendaklah mereka mengangkat salah seorang sebagai pemimpin.” (HR. Abu Dawud)
Pendapat para ulama juga mendukung keterlibatan Islam dalam politik. Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa mengatur urusan manusia adalah kewajiban agama, sementara Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa agama adalah fondasi, dan kekuasaan adalah penjaganya.
Table of Contents
Keuntungan Islam Berpolitik yang Benar
1. Menegakkan Keadilan dan Syariat
Salah satu keuntungan terbesar Islam berpolitik adalah kesempatan untuk menegakkan keadilan dan nilai-nilai syariat dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan firman Allah:
“Orang-orang yang Kami beri kekuasaan di bumi, mereka mendirikan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat makruf, dan mencegah dari yang mungkar.” (QS. Al-Hajj: 41)
Dengan keterlibatan dalam politik, umat Islam bisa memperjuangkan kebijakan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
2. Melindungi Hak Umat Islam
Dalam dunia politik, umat Islam memerlukan perwakilan yang bisa membela hak-hak mereka. Tanpa keterlibatan Islam dalam politik, kebijakan yang merugikan umat Islam bisa saja terjadi tanpa ada perlawanan.
3. Mencegah Pemimpin yang Zalim
Jika umat Islam tidak berpolitik, ada risiko bahwa kekuasaan jatuh ke tangan orang-orang yang tidak memperhatikan nilai-nilai agama. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ
“Jika salah seorang dari kalian melihat kemungkaran, cegahlah dengan tanganmu, jika tidak bisa, dengan lisanmu, dan jika tidak bisa juga, dengan hatimu, dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Dalam suatu riwayat Rasulullah saw juga menjelaskan bahwa jihad yang paling afdhal adalah mengingatkan pemimpin yang berbuat zalim.
أَفْضَلُ الْجِهَادِ كَلِمَةُ عَدْلٍ عِنْدَ سُلْطَانٍ جَائِرٍ
“Jihad yang paling utama ialah mengatakan kebenaran (berkata yang baik) di hadapan penguasa yang zalim.” (HR. Abu Daud no. 4344, Tirmidzi no. 2174, Ibnu Majah no. 4011.
Dengan ikut serta dalam politik, umat Islam bisa memilih pemimpin yang adil dan bijaksana.
Tantangan Islam dalam Dunia Politik
1. Risiko Penyalahgunaan Agama
Salah satu tantangan besar adalah potensi penyalahgunaan agama untuk kepentingan politik semata. Beberapa pihak mungkin hanya menjadikan Islam sebagai alat kampanye tanpa benar-benar menerapkan nilai-nilainya.
2. Perpecahan Umat Islam
Politik sering kali menyebabkan perpecahan di antara umat Islam karena perbedaan pandangan. Oleh karena itu, penting untuk tetap berpegang pada firman Allah:
“Berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai.” (QS. Ali Imran: 103)
3. Godaan Kekuasaan dan Korupsi
Jabatan politik membawa godaan duniawi seperti korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Oleh sebab itu, para pemimpin Muslim harus selalu mengingat peringatan Allah dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil.” (QS. Al-Baqarah: 188)
Kesimpulan: Islam dan Politik Harus Sejalan
Dari dalil-dalil di atas, jelas bahwa Islam bukan hanya boleh, tetapi juga perlu terlibat dalam politik untuk menegakkan keadilan dan kesejahteraan umat. Seperti kata Umar bin Khattab:
لَا إِسْلَامَ إِلَّا بِجَمَاعَةٍ، وَلَا جَمَاعَةَ إِلَّا بِإِمَارَةٍ، وَلَا إِمَارَةَ إِلَّا بِطَاعَةٍ
“Tidak ada Islam tanpa jamaah, tidak ada jamaah tanpa kepemimpinan, dan tidak ada kepemimpinan tanpa ketaatan.” HR. Ad-Darimi
Maka, selama politik dijalankan dengan niat yang baik dan sesuai dengan prinsip Islam, keterlibatan Islam dalam politik adalah hal yang sangat dianjurkan.
Tinggalkan komentar