Walaupun manusia sering berbuat dosa dan melupakan Tuhannya, Tapi Allah selalu rindu taubat hamba-Nya. Memberi kesempatan untuk memperbaki diri dan tidak segera menyiksa ketika bermaksiat.
Siang dan malam Allah selalu menunggu siapa saja yang mau menengadahkan tangan ke langit memohon ampun pada-Nya.
Abu Musa Al-Asy’ary ra bercerita:
إِنَّ اللهَ – عَزَّ وَجَلَّ – يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءَ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءَ الَّليْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Sungguh Allah azza wa jalla menghamparkan tangan-Nya di malam hari untuk menerima taubat manusia yang maksiat di siang hari, dan Ia menghamparkan tangga-Nya di siang hari untuk menerima taubat manusia yang maksiat di malam hari. (Allah terus melakukannya) hingga matahari terbit dari arah barat.” HR. Muslim
Allah menanti-nanti istighfar dari manusia, rela membuka pintu taubat selebar-lebarnya. Selagi matahari belum terbit dari barat (tanda kiamat akan datang) Allah selalu rindu taubat hamba-Nya.
Allah sangat menyukai manusia yang ketika bersalah dia mau mengakui kesalahannya dan memohon ampun kepada-Nya. Dalam suatu riwayat menyebutkan bahwa sebaik-baik manusia yang bersalah adalah orang ketika salah dan dia mau bertobat dari kesalahan itu.
Rasulullah saw bersabda:
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Semua anak Adam as (manusia) sering melakukan kesalahan, dan sebaik-sebaik orang yang bersalah adalah orang yang mau bertaubat.” HR. Ibnu Majjah
Baca juga artikel : Cara bertobat kepada Allah yang Imam Nawawi rumuskan
Manusia memang mempunyai tabiat suka menuruti hawa nafsu dan melakukan hal-hal yang merugikan diri mereka sendiri.
“Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian (suka merugi).” QS. Al-Ashr: 1
Kendati demikian Allah senantiasa memaafkan kesalahan-kesalahan dan melipat gandakan pahala-pahala hamba-Nya.
Kita sebagai makhluk Allah harus sadar diri dan sadar posisi. Harus patuh kepada Sang Pencipta. Jika kita masih diberi kesempatan hidup di hari esok maka jangan sombong dan lupa bahwa Allah masih memberi kesempatan. seperti kata Imam Al-Ghazali:
“Kenapa aku masih hidup hari ini? Karena dosa-dosaku masih banyak dan Allah memberiku kesempatan untuk bertaubat.”
Yuk segerak bertobat selagi sempat!