spot_img

Al-Baqarah Ayat 22 : Terjemah dan Tafsirnya

Alhamdulillah kita sudah masuk pembahasan tafsir surat Al-Baqarah ayat 22. Semoga kita selalu istiqomah mengaji ayat-ayat Allah yang mulia ini, sehingga iman kita bertambah kuat. Ayat ini masih sambungan ayat 21 sebelumnya, menjelaskan kuasa Allah yang menciptakan alam semesta ini.

Menurutkamu apakah alam semesta ini terjadi tiba-tiba? Turunnya hujan, tumbuhnya tanaman bisa berjalan tanpa ada yang mengatur? Mari kita bahas!

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 22

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

Allażī ja’ala lakumul-arḍa firāsyaw was-samā`a binā`aw wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum, fa lā taj’alụ lillāhi andādaw wa antum ta’lamụn

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.” QS. Al-Baqarah: 22

Makna Kata

فِرَٰشًا : hamparan, Allah memudahkan manusia untuk bisa berdiri, duduk bahkan tidur dengan nyaman di atas bumi.

بِنَآءً: atap, Allah menjadikan langit sebagai atap yang tinggi, kokoh dan kuat.

Tafsir Allażī ja’ala lakumul-arḍa firāsyaw was-samā`a binā`a

ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ فِرَٰشًا وَٱلسَّمَآءَ بِنَآءً

“Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,”

Allah adalah dzat Yang Maha Kuasa atas segalanya, Dia lah pencipta bumi yang nyaman untuk tempat tinggal manusia dan makhluk-makhluk lain. Walaupun bentuk bumi bulat tapi kita bisa berdiri nyaman di atasnya karena Allah menjadikan bumi terasa datar seperti hamparan.

وَإِلَى الْأَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ

“Dan bumi bagaimana ia dihamparkan?” QS. Al-Ghasyiah: 20

وَالۡاَرۡضَ مَدَدۡنٰهَا وَاَلۡقَيۡنَا فِيۡهَا رَوَاسِىَ وَاَنۡۢبَتۡنَا فِيۡهَا مِنۡ كُلِّ شَىۡءٍ مَّوۡزُوۡنٍ

“Dan Kami telah menghamparkan bumi dan Kami pancangkan padanya gunung-gunung serta Kami tumbuhkan di sana segala sesuatu menurut ukuran.” QS. Al-Hijr: 19

Masih banyak lagi ayat-ayat lain yang menjelaskan bahwa Allah menjadikan bumi terasa datar sehingga manusia mudah bertempat tinggal di atasnya.

Selain bumi Allah juga menciptakan langit sebagai atap yang kuat di atas kita. Itu adalah maha karya menakjubkan, sebab kita tidak bisa melihat di mana tiang-tiang yang menyangga langit tapi bisa tetap kokoh di atas dan tidak jatuh.

خَلَقَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَاَلْقٰى فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍۗ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيْمٍ

“Dia menciptakan langit tanpa tiang sebagaimana kamu melihatnya, dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi agar ia (bumi) tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan segala macam jenis makhluk bergerak yang bernyawa di bumi. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” QS. Luqman: 10

Tafsir wa anzala minas-samā`i mā`an fa akhraja bihī minaṡ-ṡamarāti rizqal lakum

وَأَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَأَخْرَجَ بِهِۦ مِنَ ٱلثَّمَرَٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ

“dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu;”

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu pesat sahingga manusia bisa membuat hujan buatan. Namun hujan buatan manusia tetap bergantung kuasa Allah dan juga tidak sempurna seperti hujan yang Allah turunkan.

Sebab manusia dengan teknologinya bisa membuat awan cerah menjadi mendung, hanya saja tidak bisa mengatur ketepatan lokasi turunnya dan berapa volume air sesuai keinginan mereka.

Sedangkan Allah bisa mengatur segalanya, kadar air sesuai kebutuhan dan turun tepat sasaran. Sehingga hujan tersebut tidak memberikan madlarat justru bermanfaat untuk daerah itu.

وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ

“Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).” QS Az-Zukhruf: 11

Tanamah tumbuh dengan segar dan membahagiakan para petani.

وَنَزَّلْنَا مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً مُّبَٰرَكًا فَأَنۢبَتْنَا بِهِۦ جَنَّٰتٍ وَحَبَّ ٱلْحَصِيدِ

Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam,” Qaaf: 9

كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُ

“Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani;” QS. Al-Hadid: 20

Tafsir fa lā taj’alụ lillāhi andādaw wa antum ta’lamụn

فَلَا تَجْعَلُوا۟ لِلَّهِ أَندَادًا وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ

“karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.”

Setelah Allah jelaskan kuasa-Nya, Dia yang menciptakan alam semesta dengan kesempurnaan sistemnya, menjadikan bumi nyaman untuk tempat tinggal makhluk-makhluk-Nya, Langit yang kokoh tanpa tiang serta menurunkan hujan yang memberi manfaat kepada penduduk bumi. Maka janganlah kita mencari tuhan selain Allah.

Jangan seperti orang kafir Quraisy, mereka tahu yang menciptakan adalah Allah tapi mereka menyembah berhala-berhala.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمٰتِ وَالنُّوْرَ ەۗ ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ

“Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.” Al-An’am: 1

Itu adalah kebodohan yang sangat parah. Sehingga Allah permisalkan orang kafir lebih hina daripada binatang.

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” Al-A’raf: 179

Hikmah Al-Baqarah Ayat 22

Berikut hikmah-hikmah penting dari tafsir Al-Baqarah ayat 22 yang dapat kita ambil untuk kehidupan kita:

  1. Menyadari Kebesaran Allah
    Allah menciptakan bumi dan langit dengan sempurna, mengajarkan kita bersyukur dan menyadari keagungan-Nya.
  2. Mengagumi Langit sebagai Bukti Kekuasaan-Nya
    Langit tegak tanpa tiang menunjukkan keajaiban ciptaan Allah, mengajak kita untuk selalu mengandalkan-Nya.
  3. Keteraturan Alam
    Alam yang teratur dan seimbang mengajarkan kita menjaga lingkungan dan hidup harmonis di bumi.
  4. Rezeki yang Teratur melalui Hujan
    Hujan yang Allah turunkan sebagai rezeki menunjukkan bahwa Dia mengatur segala kebutuhan makhluk-Nya dengan bijak.
  5. Menjaga Tauhid
    Larangan menyekutukan Allah mengingatkan kita untuk hanya beribadah kepada-Nya dan menjauhi syirik.
  6. Menggunakan Hati, Mata, dan Telinga
    Allah mengingatkan agar kita tidak lalai dengan tanda-tanda kekuasaan-Nya, menggunakan indera untuk memahami ayat-ayat-Nya.
  7. Menyaksikan Kesempurnaan Ciptaan
    Kesempurnaan alam semesta menguatkan iman kita dan mengajak untuk lebih mendekatkan diri pada Allah.

Hikmah-hikmah ini mengajak kita untuk meningkatkan kesadaran terhadap tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta dan untuk hidup dengan keimanan yang teguh serta rasa syukur yang mendalam.

El Nino
El Ninohttps://www.mengajiislam.com
Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

1,000FansSuka
50PengikutMengikuti
360PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles