Al-Baqarah Ayat 54: Terjemah dan Tafsirnya

Al-Baqarah Ayat 54: Terjemah dan Tafsirnya

Pernahkah kita merenungkan betapa beratnya bentuk tobat Bani Israil setelah mereka terjerumus dalam penyembahan anak sapi? Dalam Al-Baqarah ayat 54, kita akan menyelami salah satu kisah paling menggugah dalam sejarah umat manusia. Ayat ini bukan sekadar potongan sejarah masa lalu, melainkan cermin yang menegur dan membimbing umat Islam agar memahami makna tobat sejati: penuh pengorbanan, kesungguhan, dan kepatuhan total kepada Allah. Tafsir surah ini menyimpan pelajaran mendalam tentang konsekuensi dosa syirik dan betapa besar kasih sayang Allah bagi hamba-Nya yang kembali. Yuk, kita kupas maknanya secara lebih mendalam!

وَإِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوْمِهِۦ يَٰقَوْمِ إِنَّكُمْ ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُم بِٱتِّخَاذِكُمُ ٱلْعِجْلَ فَتُوبُوٓا۟ إِلَىٰ بَارِئِكُمْ فَٱقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ عِندَ بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Wa iż qāla mụsā liqaumihī yā qaumi innakum ẓalamtum anfusakum bittikhāżikumul-‘ijla fa tụbū ilā bāri`ikum faqtulū anfusakum, żālikum khairul lakum ‘inda bāri`ikum, fa tāba ‘alaikum, innahụ huwat-tawwābur-raḥīm

Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: “Hai kaumku, sesungguhnya kalian telah menganiaya diri kalian sendiri karena kalian telah menjadikan anak lembu (sembahanmu), maka bertobatlah kepada Tuhan yang menciptakan kalian dan bunuhlah diri-diri kalian. Hal itu adalah lebih baik bagi kalian pada sisi Tuhan yang menciptakan kalian; maka Allah akan menerima tobat kalian. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang”.” QS. Al-Baqarah: 54

Makna Kata

ظَلَمْتُمْ أَنفُسَكُم: Mengotori diri mereka dengan melakukan dosa.

بِٱتِّخَاذِكُمُ ٱلْعِجْلَ: Bani Israil menjadikan patung anak sapi/lembu yang dibuat oleh Samiri menjadi sesembahan.

بَارِئِكُمْ: Pencipta kalian (Allah SWT)

فَٱقْتُلُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ: Allah memerintah Bani Israil untuk membunuh diri-diri mereka sendiri. Ada tiga pendapat berbeda dari ulama tafsir mengenai teknis bunuh diri ini, yang insya Allah kami akan menjelaskannya pada tafsir ayat tersebut.

Tafsir

Pada surah Al-Baqarah ayat 51, Allah menceritakan bahwa Bani Israil melakukan pelanggaran besar ketika Nabi Musa a.s. meninggalkan mereka untuk naik ke Bukit Sinai guna menerima wahyu berupa Kitab Taurat. Dalam ketiadaan Musa a.s., mereka justru menyembah patung anak sapi buatan seorang bernama Samiri.

Kemudian, pada Al-Baqarah ayat 52, Allah menyatakan bahwa Dia memaafkan kesalahan Bani Israil tersebut. Namun, ayat ini belum menjelaskan secara rinci bagaimana proses pengampunan itu harus mereka lakukan. Oleh karena itu, pada Al-Baqarah ayat 54, Allah menjelaskan secara tegas bentuk tobat yang harus mereka tempuh sebagai penebusan atas dosa syirik yang telah mereka perbuat.

“Maka bertobatlah kepada Tuhan yang menciptakan kalian dan bunuhlah diri-diri kalian. Hal itu adalah lebih baik bagi kalian pada sisi Tuhan yang menciptakan kalian;” QS. Al-Baqarah: 54

Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa Nabi Musa a.s. memohon ampun kepada Allah atas dosa kaumnya yang menyembah patung anak sapi. Namun, Allah tidak menerima tobat mereka kecuali jika mereka membunuh diri mereka sendiri. Nabi Musa a.s. pun menyampaikan perintah berat ini, dan Bani Israil pun bersedia melaksanakannya.

Para mufasir berbeda pendapat mengenai teknis pelaksanaannya: ada yang mengatakan mereka saling membunuh, ada yang mengatakan membunuh diri sendiri, dan ada pula yang menyebut yang tidak menyembah membunuh yang menyembah. Pendapat yang paling kuat adalah mereka saling membunuh.

Ketika sudah banyak yang gugur dan hampir tidak tersisa dari kalangan Bani Israil, Nabi Musa a.s. pun khawatir. Akhirnya beliau berdoa kepada Allah:

ربنا أهلكت بني إسرائيل، ربنا البقيةَ البقيةَ

“Wahai Tuhan kami, Engkau telah membinasakan Bani Israil. Wahai Tuhan kami, sisakanlah, sisakanlah!” 

Jumlah korban menurut sebagian kitab tafsir menyebut 70.000 orang, sedangkan dalam Taurat menyebutkan sekitar 3.000 orang. Muhammad Abduh menekankan bahwa inti dari kisah ini bukan pada jumlahnya, melainkan pada makna tobat yang sungguh-sungguh.

Allah SWT menerima tobat orang-orang yang telah gugur, dan kematian mereka dianggap sebagai mati syahid. Sedangkan Bani Israil yang masih hidup, Allah SWT mengampuni dosa-dosa mereka, karena Allah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.

Hikmah Surah Al-Baqarah Ayat 54

Berikut beberapa hikmah singkat dari Surah Al-Baqarah ayat 54 yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

  1. Tobat Harus ada Pengorbanan
    Tobat bukan sekadar ucapan, tapi harus ada bukti berupa tindakan nyata, walaupun itu berat dan menyakitkan.
  2. Mengakui Kesalahan adalah Awal Tobat
    Seperti Bani Israil yang mengakui dosanya di hadapan Musa a.s., langkah pertama bertobat adalah menyadari dan mengakui dosa.
  3. Jangan Meremehkan Dosa Syirik
    Menyekutukan Allah adalah dosa besar. Kita harus selalu waspada terhadap segala bentuk kesyirikan, baik dalam keyakinan maupun praktik.
  4. Allah Menerima Tobat Hamba-Nya
    Tidak peduli seberapa besar dosa kita, jika bertobat dengan sungguh-sungguh, Allah Maha Penerima Tobat.
  5. Kepatuhan kepada Perintah Allah Adalah Kunci Keselamatan
    Meskipun berat, mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya pasti membawa kebaikan dalam jangka panjang.
  6. Syirik Merusak Jiwa
    Dalam ayat ini, Allah menggambarkan dosa syirik sebagai bentuk kezaliman terhadap diri sendiri. Kita harus menjaga hati agar tetap bersih dari penyimpangan tauhid.
  7. Jangan Menunda Tobat
    Allah memerintahkan Bani Israil untuk segera bertobat. Ini mengajarkan pentingnya segera kembali kepada Allah ketika kita menyadari kesalahan.
  8. Pemimpin Harus Menegakkan Kebenaran Meski Berat
    Nabi Musa a.s. berani menyampaikan perintah yang berat dari Allah karena itu adalah kebenaran. Pemimpin sejati tak boleh takut menyampaikan yang benar.
  9. Ujian Tobat Bisa Berat, Tapi Hasilnya Mulia
    Kesediaan Bani Israil untuk menerima hukuman sebagai bentuk tobat menunjukkan bahwa ujian tobat bisa berat, namun itu jalan menuju ampunan Allah.
  10. Kasih Sayang Allah Melampaui Murka-Nya
    Penutup ayat ini menyebukan bahwa Allah Maha Penerima Tobat dan Maha Penyayang, menegaskan bahwa rahmat-Nya lebih besar dari murka-Nya.

Share it:

Tags

El Nino

Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

Related Post

Tinggalkan komentar