Dalam perjalanan spiritual manusia, terjatuh dalam dosa adalah hal yang mungkin terjadi, namun rahmat Allah selalu lebih luas dari murka-Nya. Al-Baqarah ayat 52 menjadi bukti nyata betapa kasih sayang Allah tidak terbatas, bahkan kepada kaum yang baru saja melakukan kesalahan besar seperti Bani Israil.
Ayat ini mengajarkan bahwa pengampunan ilahi adalah panggilan untuk bangkit dan bersyukur, bukan terus terlarut dalam kesalahan. Mari kita telaah lebih dalam kandungan makna dari ayat ini agar menjadi pelita dalam memperbaiki diri dan meningkatkan ketakwaan.
Baca juga artikel tentang: Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 51
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 52
ثُمَّ عَفَوْنَا عَنكُم مِّنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Tṡumma ‘afaunā ‘angkum mim ba’di żālika la’allakum tasykurụn
“Kemudian sesudah itu Kami maafkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.” QS. Al-Baqarah: 52
Makna Kata
عَفَوْنَا عَنكُم; Allah memaafkan Bani Isra’il serta memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertaubat.
مِّنۢ بَعْدِ ذَٰلِكَ: Setelah Bani Isra’il melakukan dosa besar, yaitu menyembah patung anak sapi.
لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ: Supaya Bani Isra’il bisa mengambil pelajaran dari kesalahan mereka dan pandai bersyukur atas nikmat Allah dan tidak melanggar aturan-Nya.
Tafsir
Ayat 52 Al-Baqarah adalah gambaran betapa besarnya kasih sayang Allah melebihi murka-Nya. Allah sendiri telah berfirman dalam Al-Qur’an:
قَالَ عَذَابِىٓ أُصِيبُ بِهِۦ مَنْ أَشَآءُ ۖ وَرَحْمَتِى وَسِعَتْ كُلَّ شَىْءٍ
“Allah berfirman: “Siksa-Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.” QS. Al-A’raf 156
Allah masih memberikan kesempatan kepada Bani Isra’il untuk bertaubat dan kembali menyembah-Nya. Padahal, kesalahan mereka bukanlah dosa kecil, melainkan dosa besar, yaitu syirik (menyekutukan Allah).
ثُمَّ ٱتَّخَذُوا۟ ٱلْعِجْلَ مِنۢ بَعْدِ مَا جَآءَتْهُمُ ٱلْبَيِّنَٰتُ فَعَفَوْنَا عَن ذَٰلِكَ
“Dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami maafkan (mereka) dari yang demikian.” QS. An-Nisa: 153
Dari ayat ini kita belajar bahwa kesalahan sebesar apa pun yang dilakukan oleh manusia, Allah tetap Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Asalkan seseorang mau bertaubat taubatan nasuha, maka Allah akan menerima taubatnya dan menghapus dosa-dosa yang telah diperbuat.
Dari Anas bin Malik ra, ia berkata, aku mendengar Rasulullah saw bersabda,
“Allah Ta’ala berfirman, ‘Hai anak Adam, sesungguhnya selagi engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli. Hai anak Adam, seandainya dosa-dosamu setinggi langit (begitu banyak), kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni. Hai anak Adam, seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan apa pun, pasti Aku akan menemuimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” HR. Tirmidzi, no. 3540 dan Ahmad, 5:154, 176.
Baca juga artikel tentang: Makna Wala Taiasu Min Rauhillah
Hikmah Surah Al-Baqarah Ayat 52
Berikut adalah hikmah-hikmah yang bisa diambil dariSurah Al-Baqarah Ayat 52 dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:
- Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah
➤ Sebesar apa pun dosa yang pernah dilakukan, pintu ampunan Allah selalu terbuka. Yang penting adalah segera bertaubat dan memperbaiki diri. - Kesalahan Bukan Akhir Segalanya
➤ Jatuh dalam dosa bukan berarti gagal selamanya. Bangkit dan kembali kepada Allah jauh lebih mulia daripada terus larut dalam penyesalan. - Bersyukur Setelah Diampuni
➤ Saat Allah memberi kita ampunan dan kesempatan kedua, sikap terbaik adalah bersyukur dan menunjukkan ketaatan, bukan kembali mengulangi kesalahan. - Rahmat Allah Mendahului Murka-Nya
➤ Ayat ini menegaskan bahwa kasih sayang Allah lebih luas daripada murka-Nya. Ini memberi harapan besar bagi siapa pun yang sedang berjuang memperbaiki diri. - Allah Tidak Langsung Menghukum
➤ Meski Bani Israil melakukan dosa besar (syirik), Allah tetap memberi mereka waktu dan peluang untuk bertaubat. Ini mengajarkan kita untuk tidak cepat menghakimi kesalahan orang lain. - Bukti Nyata: Allah Maha Pengampun
➤ Bahkan ketika manusia menyekutukan-Nya, jika mereka kembali dengan taubatan nasuha, Allah tetap menerima taubat mereka. Ini jadi motivasi untuk terus introspeksi diri. - Syukur Harus Diwujudkan dalam Tindakan
➤ Tidak cukup hanya dengan ucapan, rasa syukur sejati setelah diampuni harus tampak dalam amal kebaikan, menjauhi dosa, dan semakin dekat kepada Allah. - Belajar dari Kesalahan Umat Terdahulu
➤ Kisah Bani Israil bukan sekadar sejarah, tetapi peringatan agar kita tidak mengulang kebodohan spiritual yang sama dalam kehidupan modern. - Ampunan Allah Itu Aktif, Bukan Pasif
➤ Allah tidak hanya “melupakan” dosa, tapi benar-benar menghapusnya, asalkan hamba-Nya datang dengan sungguh-sungguh dan ikhlas. - Setiap Hari Adalah Peluang Baru
➤ Selama masih diberi hidup, itu tandanya Allah masih memberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, memperbanyak amal, dan memperdalam iman.











Tinggalkan komentar