Al-Baqarah Ayat 50: Terjemah dan Tafsirnya

Al-Baqarah Ayat 50: Terjemah dan Tafsirnya

Melanjutkan ayat 49, surah Al-Baqarah ayat 50 ini mengisahkan bahwa Allah telah menyelamatkan Bani Isra’il dari kejaran Fir’aun dengan terbelahnya Laut Merah. Setelah Bani Isra’il menyeberangi laut, Allah membinasakan Fir’aun bersama pengikutnya dengan menenggelamkan mereka di Laut Merah. Supaya lebih jelas penjelasan tafsirnya, mari kita belajar bersama!

Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 50

وَإِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ ٱلْبَحْرَ فَأَنجَيْنَٰكُمْ وَأَغْرَقْنَآ ءَالَ فِرْعَوْنَ وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ

Wa iż faraqnā bikumul-baḥra fa anjainākum wa agraqnā āla fir’auna wa antum tanẓurụn

“Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan.” QS. Al-Baqarah: 50

Makna Kata

فَرَقْنَا بِكُمُ ٱلْبَحْرَ: Kami jadikan laut itu dua bagian, dan di antara keduanya menjadi tanah kering yang tidak ada airnya, agar kalian bisa melaluinya dan selamat. Dan laut yang dimaksud adalah Laut Qulzum (Laut Merah).

وَأَنتُمْ تَنظُرُونَ: Bani Isra’il menyaksikan Fir’aun ditenggelamkan oleh Allah di Laut Merah. Mereka juga menyaksikan Allah telah menepati janji-Nya (memenangkan orang beriman dan membinasakan musuh-musuh-Nya).

Tafsir

Setelah Bani Isra’il mengalami penyiksaan, pembantaian dan penindasan Fir’aun, Allah menyelamatkan mereka. Pertolongan Allah datang kepada Bani Isra’il sebagai buah dari kesabaran dan keimanan mereka, walaupun kezaliman yang mereka alami bertahun-tahun lamanya.

قَالُوا أُوذِينَا مِن قَبْلِ أَن تَأْتِيَنَا وَمِن بَعْدِ مَا جِئْتَنَا

“Kaum Musa berkata: “Kami telah tertindas (oleh Fir’aun) sebelum kamu datang kepada kami dan sesudah kamu datang.” QS. Al-A’raf: 129

Akhirnya Allah berikan pertolongan kepada Nabi Musa as dan Bani Isra’il, Allah meneggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya di Laut Merah. Allah membelah lautan yang bagian tengahnya menjadi kering sehingga Bani Isra’il bisa melewatinya dan selamat sampai tepi laut.

وَجَٰوَزْنَا بِبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱلْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُۥ بَغْيًا وَعَدْوًا

“Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka).” QS. Yunus: 90

Sedangkan Fir’aun dan pengikutnya ketika masih di tengah-tengah laut, Allah menutup kembali lautan tersebut. Sehingga Fir’aun dan semua pasukannya binasa tenggelam di dasar Laut Merah.

فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ بِجُنُودِهِۦ فَغَشِيَهُم مِّنَ ٱلْيَمِّ مَا غَشِيَهُمْ

“Maka Fir’aun dengan bala tentaranya mengejar mereka, lalu mereka ditutup oleh laut yang menenggelamkan mereka.” QS. Thaha: 78

Hal yang Menarik Dari Kisah Tenggelamnya Fir’aun

Di balik tragedi Allah menenggalamkan Fir’aun dan bala tentaranya di Laut Merah ada hal yang menarik untuk bisa kita pelajari untuk menambah keimanan kita, diantaranya:

1. Nabi Musa as. Tidak Tahu Bahwa Allah akan Membukakan Jalan Di Tengah Laut untuk Bani Isra’il

Ketika Bani Isra’il berangkat bersama Nabi Musa as. di malam hari melarikan diri dari Fir’aun belum tahu kalau nanti Allah akan menyeberangkan mereka.

وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنْ أَسْرِ بِعِبَادِىٓ إِنَّكُم مُّتَّبَعُونَ

“Dan Kami wahyukan (perintahkan) kepada Musa: “Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli”. Asy-Syu’ara: 52

Bahkan di tengah-tengah kejaran Fir’aun dan Bani Isra’il terpojok di pinggir laut mereka protes kepada Nabi Musa as dengan berkata, “Kita pasti akan celaka.”

فَلَمَّا تَرَٰٓءَا ٱلْجَمْعَانِ قَالَ أَصْحَٰبُ مُوسَىٰٓ إِنَّا لَمُدْرَكُونَ

“Maka setelah kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa: “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul”. Asy-Syu’ara: 61

Tapi Nabi Musa as. menenangkan kaumnya bahwa Allah akan memberikan jalan keluar untuk selamat dari kejaran Fir’aun.

قَالَ كَلَّآ ۖ إِنَّ مَعِىَ رَبِّى سَيَهْدِينِ

“Musa menjawab: “Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku”. Asy-Syu’ara: 62

Maka Allah menurunkan pertolongan-Nya dengan memerintahkan kepada Nabi Musa untuk memukulkan tongkat ke laut dan terbelahlah lautan menjadi jalan untuk Bani Isra’il.

فَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰ مُوسَىٰٓ أَنِ ٱضْرِب بِّعَصَاكَ ٱلْبَحْرَ ۖ فَٱنفَلَقَ فَكَانَ كُلُّ فِرْقٍ كَٱلطَّوْدِ ٱلْعَظِيمِ

“Lalu Kami wahyukan kepada Musa: “Pukullah lautan itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan adalah seperti gunung yang besar.” QS. Asy-Syu’ara; 63

Hikmah dari kisah ini, mengajarkan kita supaya selalu percaya dengan Allah, tidak boleh berputus asa untuk mencari rahmat-Nya. Karena pertolongan Allah tidak datang terlalu cepat, tidak datang terlambat tapi datang pada waktu yang tepat.

2. Fir’aun Mengaku Beriman Kepada Allah tapi Sudah Terlambat

Ketika Fir’aun tenggelam di tengah lautan dan menghadapi sakaratul maut, dia bertobat dan mengaku beriman kepada Allah.

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَدْرَكَهُ ٱلْغَرَقُ قَالَ ءَامَنتُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا ٱلَّذِىٓ ءَامَنَتْ بِهِۦ بَنُوٓا۟ إِسْرَٰٓءِيلَ وَأَنَا۠ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ

“Hingga bila Fir’aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia: “Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. QS. Yunus: 90

Hanya saja taubat dan syahadat Fir’aun tidak diterima oleh Allah, karena mengucapkannya ketika menjelang kematian (sakaratul maut).

ءَآلْـَٰٔنَ وَقَدْ عَصَيْتَ قَبْلُ وَكُنتَ مِنَ ٱلْمُفْسِدِينَ

“Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” QS. Yunus: 92

Pelajaran buat kita bahwa Allah itu selalu membuka pintu taubat untuk hamba-Nya, tapi ada 2 waktu taubat seseorang tidak akan diterima:

1. Ketika Sekarat

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Umar bin Khattab ra. dari Nabi saw beliau bersabda,

إن الله عز وجل يقبل تَوْبَةَ العَبْدِ ما لم يُغَرْغِرْ

“Sesungguhnya Allah Yang Mahaagung akan menerima tobat seseorang sebelum nyawa sampai di tenggorokan (sekarat).” HR At Tirmidzi, No. 3537, Imam Ahmad, No. 6160

2. Ketika Matahari Terbit dari Barat

dari Abu Hurairah ra. Ia menyebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda,

مَنْ تَابَ قَبْلَ أَنْ تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا تَابَ اللهُ عَلَيْهِ

“Siapa saja yang bertobat sebelum matahari terbit dari barat, niscaya Allah menerima tobatnya,” HR Muslim, No. 2703

3. Jasad Fir’aun Tetap Abadi untuk Peringatan bagi Umat Manusia

Setelah tenggelaml di dasar laut, Allah mengangkat jasad Fir’aun ke daratan dan mengabadikannya. Tujuan Allah melakukan ini supaya manusia bisa mengambil pelajaran, bahwa siapa yang melawan Allah dan tidak mau beriman akan celaka seperti Fir’aun.

فَٱلْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ ءَايَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِّنَ ٱلنَّاسِ عَنْ ءَايَٰتِنَا لَغَٰفِلُونَ

“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” QS. Yunus: 92

Hikmah Surah Al-Baqarah Ayat 50

Berikut adalah poin-poin hikmah yang bisa diambil dariSurah Al-Baqarah ayat 50 dan kisah tenggelamnya Fir’aun, yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Yakinlah, Pertolongan Allah Itu Nyata dan Pasti Datang

“Sesungguhnya Tuhanku bersamaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku.” (QS. Asy-Syu‘ara: 62)
➡️ Dalam kondisi sulit sekalipun, jangan panik. Yakin saja bahwa Allah akan bukakan jalan, bahkan dari arah yang tak disangka—seperti membelah laut bagi Bani Isra’il.

2. Sabar dan Iman Mendatangkan Keajaiban

Allah menyelamatkan Bani Isra’il setelah bertahun-tahun tertindas.
➡️ Jangan menyerah saat diuji. Terus bersabar dan jaga iman. Ujian akan berganti dengan kemenangan jika kita bertahan di jalan yang benar.

3. Jangan Tunda Taubat — Kematian Tak Menunggu Siap

“Sesungguhnya Allah menerima tobat seorang hamba selama belum sampai nyawanya di tenggorokan.” (HR. Tirmidzi)
➡️ Jangan tunggu ‘besok’ untuk berubah. Taubat yang diterima adalah taubat yang dilakukan sebelum terlambat, bukan di ujung ajal.

4. Kesombongan Akan Membinasakan

Fir’aun merasa paling hebat, tapi Allah binasakan ia dengan cara yang hina.
➡️ Rendah hati jauh lebih aman daripada sombong. Kekuasaan, harta, atau pengaruh bukan jaminan keselamatan jika digunakan untuk menantang Allah.

5. Sejarah adalah Cermin, Belajarlah darinya

“Kami selamatkan badanmu (wahai Fir‘aun) supaya menjadi pelajaran bagi yang datang sesudahmu.” (QS. Yunus: 92)
➡️ Jangan abaikan pelajaran dari kisah umat terdahulu. Bangsa yang tidak belajar dari sejarah akan mengulang kesalahannya.

6. Jangan Putus Asa dari Rahmat Allah

Musa tak tahu caranya selamat, tapi ia yakin Allah pasti menolong.
➡️ Sekalipun kita tidak tahu jalan keluar, teruslah berharap kepada Allah. Selalu ada harapan selama kita masih hidup.

7. Jangan Anggap Remeh Dosa — Sekecil Apa Pun

Fir’aun awalnya diberi waktu, tapi ia terus menolak dan menunda.
➡️ Jangan menyepelekan dosa. Bila terus ditumpuk, bisa mengeraskan hati dan menutup pintu hidayah.

8. Jangan Menunda Kebaikan

Fir’aun baru mengaku beriman saat nyawa hampir pergi—dan itu sudah terlambat.
➡️ Segera lakukan kebaikan hari ini juga, karena kita tidak tahu apakah masih ada kesempatan esok hari.

9. Ketika Semua Jalan Tertutup, Allah Masih Punya Jalan

Laut di depan, musuh di belakang — tapi Allah belah laut menjadi jalan keselamatan.
➡️ Manusia bisa terbatas, tapi Allah tidak. Jangan terpaku pada logika manusiawi saat berharap pada keajaiban-Nya.

10. Iman Sejati Teruji Saat Krisis

Saat Bani Isra’il ketakutan, Musa tetap teguh yakin pada pertolongan Allah.
➡️ Iman bukan sekadar ucapan, tapi diuji dalam kondisi genting. Di situlah kualitas keimanan kita terlihat.

Share it:

Tags

El Nino

Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

Related Post

Tinggalkan komentar