Apakah kalian tahu betapa mengerikannya hukuman bagi orang-orang kafir di akhirat? Untuk itulah kita selalu mempersiapkan diri untuk mendapatkan tempat terbaik di hari kiamat nanti. Hal ini sebagaimana Allah perintahkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 48 ini. Orang beriman tidak hanya wajib meyakini hari akhirat tapi juga mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal saleh supaya selamat dari siksa-Nya,
Baca juga artikel tentang: Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 47
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 48
وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا لَّا تَجْزِى نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْـًٔا وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَٰعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ وَلَا هُمْ يُنصَرُونَ
Wattaqụ yaumal lā tajzī nafsun ‘an nafsin syaiaw wa lā yuqbalu min-hā syafā’atuw wa lā yukhażu min-hā ‘adluw wa lā hum yunṣarụn
“Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikit; dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at dan tebusan dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.” Al-Baqarah: 48
Makna Kata
وَٱتَّقُوا۟ يَوْمًا: Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu). Walaupun penyebutan ‘hari’ dalam ayat tersebut menggunakan bentuk nakirah ‘يَوْمًا’, maknanya jelas, yaitu hari akhirat.”
لَّا تَجْزِى نَفْسٌ عَن نَّفْسٍ شَيْـًٔا: Seseorang tidak dapat membela orang lain, walau sedikit. Kekayaan dan pertolongan orang lain tidak menyelamatkan diri dari siksa neraka, jika selama hidup di dunia kufur kepada Allah.
وَلَا يُقْبَلُ مِنْهَا شَفَٰعَةٌ وَلَا يُؤْخَذُ مِنْهَا عَدْلٌ: Dan (begitu pula) tidak diterima syafa’at dan tebusan dari padanya. Orang kafir tidak bisa menerima syafaat atau tebusan dari siapapun, supaya selamat dari siksa neraka.
Tafsir
Dunia memang menggoda tapi akhirat lebih utama, karena hidup di dunia hanya sementara dan penuh manipulasi. Sedangkan kehidupan akhirat kekal abadi, jika mendapatkan surga akan bahagia selamanya. Sebaliknya jika mendapat siksa neraka, akan sengsara selamanya.
Pada ayat 48 Al-Baqarah ini, Allah peringatkan kita untuk benar-benar memperhatikan kehidupan akhir kita. Perbanyak amal saleh, taat kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Sebab yang bisa menyelamatkan diri dari siksa neraka adalah iman dan takwa masing-masing.
“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, sesungguhnya akan Kami tempatkan mereka pada tempat-tempat yang tinggi di dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Itulah sebaik-baik pembalasan bagi orang-orang yang beramal,” QS. Al-Ankabut: 58
Sedangkan harta yang banyak dan teman yang setia di akhirat nanti tidak bisa menyelamatkan seseorang dari azab Allah jika ia kufur kepada-Nya.
“Tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa, Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian”. Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa’at dari orang-orang yang memberikan syafa’at.” QS. Al-Muddatstsir: 41-48
Jika ada orang kufur kepada Allah hingga akhir hayatnya, maka mereka benar-benar celaka di akhirat. Tidak ada siapapun yang bisa menyelamat dia, walaupun dengan harta berupa emas setumpuk gunung.
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka mempunyai apa yang di bumi ini seluruhnya dan mempunyai yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, niscaya (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih.” Al-Ma’idah: 36
Sedangkan orang beriman walaupun keimanannya sekecil biji atom tetap bermanfaat di akhirat nanti. Allah akan menyelamatkannya dari siksa neraka dan masuk ke surga setelah pembersihan diri dari dosa.
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang di dalam hatinya terdapat iman sebesar atom.” HR. At-Tirmidzi no.1999, Abu Dawud no. 4091 dan Ibnu Majah no. 59
Kesimpulan
Orang yang beriman kepada hari kiamat dan kampung akhirat serta mempersiapkan diri dengan beramal saleh meninggalkan maksiat dan menjalankan perintah Allah, akan selamat dan masuk surga. Sedangkan orang yang tidak mau beriman kepada Allah dan mati dalam keadaan kafir, tidak ada satu pun orang yang bisa menyelamatkannya dan harta yang banyak tidak bisa menjadi tebusan dari siksa neraka.
Hikmah Surah Al-Baqarah Ayat 48
Berikut adalah poin-poin hikmah yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan tafsir Surah Al-Baqarah ayat 48:
- Selalu mengingat hari kiamat – Tanamkan kesadaran bahwa kehidupan dunia ini sementara dan akhirat adalah tujuan akhir.
- Perkuat iman dan takwa – Jaga keimanan dengan ilmu, amal, dan lingkungan yang baik.
- Beramal saleh secara konsisten – Lakukan kebaikan sekecil apapun, karena itu bisa menjadi penyelamat kelak.
- Taat pada perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya – Terapkan syariat dalam kehidupan harian, dari ibadah hingga muamalah.
- Tidak bergantung pada orang lain dalam urusan akhirat – Fokus memperbaiki diri, karena tak ada yang bisa menolong di hari kiamat kecuali amal sendiri.
- Jangan menunda taubat – Kematian bisa datang kapan saja; bertobatlah sebelum terlambat.
- Jauhi maksiat dan dosa besar – Hindari perbuatan yang bisa menyeret pada murka Allah.
- Jangan remehkan iman sekecil apapun – Karena Allah menghargai keimanan walau sebesar biji atom.
- Gunakan harta untuk kebaikan, bukan untuk kesombongan – Harta tidak akan berguna sebagai tebusan di akhirat.
Lakukan introspeksi diri secara rutin – Evaluasi keimanan dan amal setiap hari agar tidak terlena oleh dunia.











Tinggalkan komentar