Apakah kamu tahu siapa ٱلْخَٰشِعِينَ (orang-orang yang khusyu’) yang Allah maksudkan dalam surah Al-Baqarah ayat 45? Tak perlu bingung karena jawabannya ada di ayat 46 Al-Baqarah. Mari kita bahas tafsir dan hikmah-hikmah dari ayat tersebut!
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 46
ٱلَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُم مُّلَٰقُوا۟ رَبِّهِمْ وَأَنَّهُمْ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ
Allażīna yaẓunnụna annahum mulāqụ rabbihim wa annahum ilaihi rāji’ụn
“(yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” QS. Al-Baqarah: 46
Makna Kata
يَظُنُّونَ: meyakini, yakin dengan keberadaan hari kiamat dan hari pembalasan di akhirat.
مُّلَٰقُوا۟ رَبِّهِمْ: mereka akan menemui Tuhannya, setelah kematian mereka kembali kepada Allah.
Tafsir
ٱلْخَٰشِعِينَ (orang-orang yang khusyu’) adalah orang yang tunduk dan patuh kepada Allah. Sebab mereka yakin nanti setelah kematian akan kembali kepada Allah dan mempertanggungjawabkan setiap perbuatan mereka. Sehingga mereka tidak berani melakukan dosa karena akan mendapatkan siksa. Sebaliknya, mereka akan rajin beribadah karena yakin akan balasan surga.
Pada ayat lain dijelaskan bahwa sifat takut kepada siksa-siksa Allah adalah ciri khas orang beriman.
وَٱلَّذِينَ هُم مِّنْ عَذَابِ رَبِّهِم مُّشْفِقُونَ
“Dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya.” QS. Al-Ma’arij: 27
Sedangkan sifat orang kafir yaitu tidak ingat kepada Allah dan tidak takut akan adzab akibat dosanya. Karena ketiadaan rasa takut itulah menyebabkan manusia lupa diri dan melanggar aturan Allah.
أَفَأَمِنُوا۟ مَكْرَ ٱللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلْقَوْمُ ٱلْخَٰسِرُونَ
“Maka apakah mereka merasa aman dari azab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiada yang merasa aman dan azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” QS. Al-A’raf: 99
Dari ayat di atas kita belajar bahwa, cara menguatkan iman dan tidak berbuat maksiat adalah dengan mengingat Allah di mana pun dan kapan pun. Menghadirkan Allah seakan-akan berada di dekat kita dan mengawasi kita, sebagaimana sabda Rasulullah saw tentang apa itu Ikhsan.
أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ
“Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” HR. Muslim, No 8
Allah juga berjanji siapa saja yang mau banyak mengingat Allah dalam urusan dunia maupun akhirat, pasti akan beruntung.
فَإِذَا قُضِيَتِ ٱلصَّلَوٰةُ فَٱنتَشِرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَٱبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِ ٱللَّهِ وَٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan perbanyaklah ingat kepada Allah supaya kamu beruntung.” QS. Al-Jumu’ah
Hikmah Surah Al-Baqarah Ayat 46
Selalu Sadar akan Kehidupan Akhirat
→ Ingat bahwa hidup tidak berhenti di dunia. Ini menumbuhkan kehati-hatian dalam setiap tindakan.Menumbuhkan Khusyu’ dalam Ibadah
→ Keyakinan akan bertemu Allah menjadikan hati lebih tunduk dan fokus saat shalat atau berdoa.Menjaga Diri dari Perbuatan Dosa
→ Kesadaran bahwa semua amal akan dipertanggungjawabkan membuat kita lebih waspada terhadap godaan maksiat.Motivasi untuk Berbuat Baik Setiap Hari
→ Berbuat baik bukan sekadar rutinitas, tapi sebagai bekal untuk bertemu Allah kelak.Memperbanyak Dzikir dan Mengingat Allah
→ Menjadikan dzikir sebagai pengingat konstan bahwa Allah selalu melihat kita, baik saat senang maupun susah.Menghindari Rasa Aman Palsu dari Dosa
→ Jangan merasa aman dari murka Allah hanya karena belum diberi hukuman di dunia.Menanamkan Rasa Takut yang Sehat terhadap Azab Allah
→ Rasa takut ini bukan membuat putus asa, tapi mendorong untuk memperbaiki diri dan bertaubat.Menghadirkan Rasa Diawasi Allah dalam Aktivitas Harian (Muroqobah)
→ Baik saat bekerja, belajar, atau bersosialisasi, kita sadar bahwa Allah tahu apa yang kita lakukan.Menyeimbangkan Dunia dan Akhirat
→ Bekerja keras di dunia, tapi tetap utamakan ibadah dan mengingat Allah dalam segala aktivitas.Menanamkan Sikap Ihsan dalam Semua Perbuatan
→ Beribadah dan bertindak seolah-olah kita melihat Allah, atau minimal sadar bahwa Allah melihat kita.











Tinggalkan komentar