spot_img

Yang Membedakan Manusia Di Hadapan Allah

Pada hakikatnya, setiap manusia memiliki kedudukan yang sama di hadapan Allah. Namun, perjalanan kehidupan seringkali membuat pergeseran dalam kedudukan tersebut. Sehingga ada yang Allah beri kemuliaan, sementara yang lain mungkin menghadapi hinaan-Nya. Tetapi, apa sebenarnya faktor yang membedakan manusia di hadapan Allah sehingga ada yang mendapat kemuliaan dan ada yang mendapat kehinaan?

Manusia bermula dari dua insan mulia, yaitu Nabiyullah Adam dan ibu Hawa. Dari kisah keduanya, lahirlah berbagai bangsa dan suku yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Menariknya, setiap manusia di berbagai negara dapat merunut akar keturunan mereka kembali kepada kedua insan mulia ini.

Bagaimana kita merespon panggilan Allah, serta bagaimana kita berinteraksi dengan sesama, mungkin menjadi kunci yang membedakan antara mendapatkan kemuliaan atau menghadapi hinaan dari Yang Maha Kuasa.

Table of Contents

Kedudukan Manusia Di Dunia

Allah berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13 bahwa tidak boleh saling mengejek atau merendahkan sesama manusia. Laki-laki tidak boleh merendahkan perempuan begitu juga sebaliknya. Sebab setiap manusia memiliki kelebihan masing-masing yang saling melengkapi.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْاۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.” (QS. Al-Hujurat: 13)

Berbeda suku, bangsa, dan bahasa bukan menjadi alasan untuk saling merendahkan tapi malah sebaliknya, manusia harus belajar memahami dan menerima perbedaan antar mereka.

Jadi semua manusia memiliki kedudukan sama, sama-sama makhluk Allah, sama-sama memiliki kekurangan dan kelebihan dan sama-sama keturunan Nabi Adam dan Hawa.

Faktor yang Membedakan Manusia Di Hadapan Allah

Masih bersumber dari ayat yang sama surat Al-Hujurat ayat 13. Sebelumnya Mengaji Islam menjelaskan bahwa Allah tidak membedakan kemuliaan manusia dari jenis kelamin, suku, bangsa atau bahasa. Tapi ada faktor lain yang menjadikan Allah membedakan derajat manusia.

Perhatikan pada potongan ayat “اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْۗ” (Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa). Dari ayat ini sudah sangat jelas bahwa faktor yang membedakan derajat manusia di hadapan Allah adalah ketakwaannya, bukan dari wajah, jenis dan sebagainya.

Siapa yang mau bertakwa kepada Allah dengan menjalankan perintah dan menjahui larangan Allah tanpa terkecuali, maka Allah akan angkat derajatnya di dunia dan akhirat. Untuk lebih jelas apa saja manfaat takwa bisa baca pada artikel “Takwa dan Manfaatnya“.

Dalam riwayat hadits Rasulullah saw bersabda:

لَيْسَ لأَحَدٍ عَلَى أَحَدٍ فَضْلٌ إِلاَّ بِالدِّيْنِ أَوْ عَمَلٍ صَالِحٍ

“Tidaklah seseorang mempunyai keutamaan atas orang lain, kecuali karena diinnya atau amal shalih.” HR. Baihaqi

Jadi setiap amal kebaikan yang manusia lakukan atas dasar iman dan takwa, akan menambah kemuliaan di hadapan Allah. Semakin berakwa seseorang maka semakin tinggi derajatnya, begitu juga sebaliknya. sebagaimana sya’ir seorang Tabi’in Abdullah bin Mubarak yang berbunyi:

رَأَيْتُ الذُّنُوْبَ تُمِيْتُ الْقُلُوْبَ وَيُوْرِثُكَ الذُّلَ اِدْمَانُهَا، وَتَرْكُ الذُّنُوْبِ حَيَاةُ الْقُلُوْبِ وَخَيْرٌ لِنَفْسِكَ عِصْيَانُهَا

“Aku lihat perbuatan dosa itu mematikan hati, membiasakannya akan mendatangkan kehinaan. Sedang meninggalkan dosa itu menghidupkan hati, dan baik bagi diri(mu) bila meninggalkannya”

Dari sini bisa kita simpulkan bahwa faktor yang membedakan manusia mulia atau hina di hadapan Allah adalah ketakwaan dan dosa yang mereka lakukan. Siapa yang bertakwa maka Allah akan angkat derajatnya dan siapa yang durhaka maka Allah akan menghinakannya.

Penutup

Di dunia manusia tidak boleh saling mencela atau merendahkan, memiliki hak yang sama dan harus saling toleransi dengan segala perbedaannya. Allah akan mengankat derajat manusia dari ketakwaan bukan dari jenis, suku, ras, bangsanya.

Pesan buat sobat muslim semua, walaupun kita sudah menjadi muslim dan selalu berusaha untuk bertakwa kepada Allah, bukan berarti kita sudah mulia di hadapan-Nya lantas dengan sombongnya merendahkan orang lain. Ingat Allah juga melarang umat Islam untuk merasa paling baik dan suci.

فَلَا تُزَكُّوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقٰى

“Maka janganlah kalian merasa suci (tidak memiliki dosa), Dia Allah lebih mengetahui siapa yang bertakwa”. QS. An-Najm: 32

Itulah faktor yang membedakan derajat manusia di hadapan Allah. semoga kita menjadi orang yang bertakwa dan diangkat derajatnya oleh Allah ta’ala.

El Nino
El Ninohttps://www.mengajiislam.com
Pengajar pesantren tinggal di Kediri. Dilahirkan di dunia pada 17 Desember 1991. Riwayat pendidikan sudah 17 tahun hidup di pesantren menjadi santri dan pengurus. Tujuan mendirikan web mengajiislam.com untuk menjadi sarana berbagi ilmu yang telah saya pelajari di pondok dan menambah seduluran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

1,000FansSuka
50PengikutMengikuti
360PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles