Home Artikel Walau Ramadhan Telah Lewat

Walau Ramadhan Telah Lewat

3
Alhamdulillah 29 hari kita telah melaksanakan puasa wajib di bulan ramadhan. Semoga segala bentuk amal ibadah kita di bulan penuh berkah itu diterima dan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Mudah-mudahan juga di ramadhan kemarin kita telah mendapat kesempatan malam lailatul qadr. Amiiiin.
Move on dari Ramadhan
Walaupun bulan ramadhan yang identik dengan bulan ampunan dan rahmat telah pergi meninggalkan kita. Bukan berarti Allah telah menutup pintu taubat dan rahmat-Nya. Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Selalu memberi kesempata bagi hamba-Nya yang mau kembali mencari ridho dan ampunan. Setiap hari Allah sibuk mendengarkan keluh kesah dan do’a-do’a makhluknya di langit maupun di bumi. Siang dan malam Ia membukakan pintu tobat-Nya.

 إِنَّ اللهَ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ فِيْ النَّهَارِ لِيَتُوْبَ مُسِيْءُ اللَّي
 حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

“Sungguh Allah membentangkan tangan-Nya di malam hari bagi tobatnya orang yang bermaksiat di waktu siang, dan Ia membentangkan tangan-Nya di siang hari untuk para pendosa di waktu malam.” HR. Muslim

يَسْـَٔلُهُۥ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِى شَأْنٍۢ
“Selalu meminta kepada-Nya yang ada di langit maupun di bumi, Setiap hari Ia dalam kesibukan.” QS. Ar-Rahman 29
Sahabat Mengaji Islam jangan pernah putus asa dari rahmat Sang Maha Kuasa ! Selagi kita mau kembali, Allah akan terima kita. Berbeda dengan kalian bila ingin balikan dengan mantan, 80% kalian akan ditolak. Tapi bila balikan dengan Allah walau penghianatan yang telah diberikan terlalu dalam melebihi dalamnya lautan dan setinggi langit, Allah tetap akan menerima dengan penuh cinta melebihi cintanya seorang yang menemukan ontanya yang hilang di tengah padang pasir.
َلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلاَةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِى ظِلِّهَا قَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا قَائِمَةً عِنْدَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِى وَأَنَا رَبُّكَ.أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ
“Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas (padang pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.” (HR. Muslim no. 2747).
-7.4010055112.5900671

3 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version