Mengaji Islam – Sosial media telah menjadi wadah yang penting untuk berbagi informasi, dan terkadang informasi tersebut bisa sangat kontroversial. Salah satu isu yang sedang beredar adalah bahwa Palestina menang kiamat semakin dekat.
Table of Contents
Landasan Hadits Pemahaman Jika Palestina Menang Kiamat Semakin Dekat
Anggapan ini berakar dari hadis yang mengatakan bahwa ketika khilafah telah mencapai Baitul Maqdis (Yerusalem/Palestina), maka akan datang gempa bumi, bencana besar, dan Hari Kiamat semakin mendekat. Berikut adalah kutipan lengkap dari hadis tersebut:
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا أَسَدُ بْنُ مُوسَى، حَدَثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنِي ضَمْرَةُ أَنَّ ابْنَ زُغْبٍ الْإِيَادِيَّ، حَدَّثَهُ قَالَ: نَزَلَ عَلَيَّ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ حَوَالَةَ الْأَزْدِيُّ، فَقَالَ لِي: بَعَثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِنَغْنَمَ عَلَى أَقْدَامِنَا فَرَجَعْنَا، فَلَمْ نَغْنَمْ شَيْئًا، وَعَرَفَ الْجَهْدَ فِي وُجُوهِنَا فَقَامَ فِينَا، فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَا تَكِلْهُمْ إِلَيَّ، فَأَضْعُفَ عَنْهُمْ، وَلَا تَكِلْهُمْ إِلَى أَنْفُسِهِمْ فَيَعْجِزُوا عَنْهَا، وَلَا تَكِلْهُمْ إِلَى النَّاسِ فَيَسْتَأْثِرُوا عَلَيْهِمْ. ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِي، أَوْ قَالَ: عَلَى هَامَتِي، ثُمَّ قَالَ: يَا ابْنَ حَوَالَةَ، إِذَا رَأَيْتَ الْخِلَافَةَ قَدْ نَزَلَتْ أَرْضَ الْمُقَدَّسَةِ فَقَدْ دَنَتِ الزَّلَازِلُ وَالْبَلَابِلُ وَالْأُمُورُ الْعِظَامُ، وَالسَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ أَقْرَبُ مِنَ النَّاسِ مِنْ يَدِي هَذِهِ مِنْ رَأْسِكَ
Artinya:
“Kami diberitahu oleh Ahmad bin Salih, yang diberitahu oleh Asad bin Musa, yang diberitahu oleh Muawiyah bin Salih, yang memberi tahu saya, bahwa Ibn Zughb al-Iyadi mengisahkan kepada saya, ia berkata: ‘Abdullah bin Hawala al-Azdi datang kepadaku dan berkata:
‘Rasulullah SAW mengutus kami untuk menjarah dengan harapan mendapatkan harta rampasan, tetapi kami kembali tanpa berhasil mendapatkan apa pun.
Kemudian, Rasulullah SAW melihat kelelahan yang terpancar di wajah kami, lalu berdiri di tengah-tengah kami dan berdoa: ‘Ya Allah, janganlah Engkau menimpakan beban kepada mereka yang mereka tidak sanggup memikulnya. Dan janganlah Engkau menimpakan beban kepada diri mereka sendiri sehingga mereka menjadi lemah. Dan janganlah Engkau menyerahkan mereka kepada orang-orang lain sehingga orang lain akan memanfaatkan mereka.’
Kemudian, Rasulullah SAW meletakkan tangannya di atas kepalaku, atau dia mungkin mengatakan ‘hamah’ (leher/kepala), lalu dia berkata:
‘Wahai Ibn Hawala, ketika kamu melihat khilafah telah turun ke Baitul Maqdis (Yerusalem), maka saat itu akan mendekat gempa bumi, bencana besar, dan masalah besar. Pada hari itu, saat Kiamat akan lebih dekat bagi manusia daripada jarak ini antara tanganku dan kepalamu.’ Abu Dawud berkata: ‘Abdullah bin Hawala adalah dari Homs.’” (HR. Abu Dawud).
Kualitas Hadits
Penting untuk mencermati kualitas hadits ini. Dalam Kitab Syarh Sunan Abi Dawud, Ibnu Ruslan menjelaskan bahwa hadis ini lemah. Perawi-perawi dalam rantai riwayat hadis ini menimbulkan keraguan. Muawiyah bin Salih, termasuk perawi yang kuat, namu terlibat dalam beberapa hadits yang mencurigakan, sehingga mempengaruhi kualitas hadits ini.
Selain itu, ada ketidakpastian tentang status Abdullah bin Zughb (atau Zughb bin Abdullah) dalam riwayat hadis ini. Beberapa ulama hadis menganggapnya sebagai perawi yang tidak terkenal dan tidak terpercaya. Ketidakpastian ini menciptakan keraguan tentang kesahihan hadits. Variasi dalam penamaan dan atribusi perawi dalam riwayat hadits ini juga meningkatkan keraguan tentang konsistensi dan keandalannya.
Baca artikel Janji Allah Kepada Bangsa Yahudi
Isi Hadis
Isi hadis ini tidak sesuai dengan sunnah yang umat Islam pahami dan yakini. Hadis ini memuat ramalan tentang kejadian-kejadian besar di masa depan, yang tidak cocok dengan karakter hadis-hadis yang lain.
Karena hadis ini lemah, tidak dapat bisa menjadi hujjah (bukti). Bahkan dalam Himpunan Putusan Tarjih (HPT) jilid 1, menyebutkan dalam Kitab Iman bahwa kita harus mempercayai hal-hal yang Nabi Muhammad SAW sampaikan. Yaitu Al-Quran dan berita yang bersifat mutawatir dan memenuhi syarat-syarat tertentu. Dalam persoalan tentang Kiamat, ini adalah masalah akidah yang tidak boleh bedasarkan dari hadits yang lemah.
Jadi kalau pemahaman “jika Palestina menang kiamat semakin dekat” dari hadits di atas itu kurang kuat, sebab kualitas haditsnya lemah.
Baca artikel Ahli Kitab Dalam Al-Qur’an
Hari Kiamat: Hak Istimewa Allah
Al-Quran dan hadis adalah dua sumber utama yang menjelaskan pentingnya Hari Kiamat, dan mempertanyakan waktunya berarti meragukan inti ajaran Islam. Manusia selalu penasaran tentang waktu yang tepat datangnya Hari Kiamat. Dalam Al-Quran, Allah telah memberikan jawaban dalam QS. Al-A’raf ayat 187:
“Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, ‘Kapan terjadi?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.'”
Dengan demikian, hanya Allah yang mengetahui waktu pasti datangnya Hari Kiamat. Para Rasul, Nabi, malaikat, dan jin tidak memiliki pengetahuan ini. Keyakinan kepada Hari Kiamat adalah suatu prinsip iman yang tidak boleh disangsikan dalam Islam. Mempercayai hari akhir adalah esensial bagi seorang Muslim. Meski demikian, hanya Allah yang tahu kapan peristiwa besar ini akan datang menghampiri makhluk hidup.
Baca artikel Umat Pilihan Yang Allah Janjikan
Kemenangan Palestina dan Hari Kiamat
Kemenangan Palestina atau perkembangan geopolitik mana pun tidak dapat menjadi indikasi pasti bahwa Kiamat semakin dekat. Sebaliknya, Kiamat akan terjadi dengan izin Allah, sesuai rencana-Nya, dan kita harus menjalani hidup dengan keyakinan ini dalam hati.
Sementara perjuangan dan aspirasi kemerdekaan Palestina adalah hal yang harus didukung, kita harus ingat bahwa hubungannya dengan Hari Kiamat adalah misteri yang hanya Allah yang tahu. Kemenangan dalam perjuangan ini akan datang dengan izin Allah, dan tidak boleh dianggap sebagai tanda langsung datangnya Kiamat. Momen Kiamat akan datang sesuai dengan rencana dan kebijakan Allah, dan kita harus hidup dengan keyakinan ini di hati.
Dengan menjaga perspektif ini, kita dapat lebih tenang menghadapi perkembangan dunia dan lebih fokus pada perbuatan baik, keadilan, dan kebaikan dalam masyarakat. Akhirnya, kita mengingat pesan penting bahwa hanya Allah yang mengetahui waktu Kiamat, dan hanya kepada-Nya kita semua akan kembali.
Jadi pemahaman jika Palestina menang kiamat semakin dekat itu tidak benar. Yang benar adalah kita wajib mendukung kemerdekaan Palestna dan mengutuk pejajahan Zionis Israel.
Sumber artikel Muhammadiyah