Home Artikel Melawan Takdir Dalam Islam Apakah Benar?

Melawan Takdir Dalam Islam Apakah Benar?

0
melawan takdir Allah dalam sudut pandang Islam

Mengaji Islam – Melawan takdir dalam sudut pandang Islam apakah di benarkan? Menarik, mari kita bahas tuntas topik ini!

Apa Itu Takdir

Sebelum masuk kepada topik utama melawan takdir dalam sudut pandang Islam, perlu sekali kita paham betul apa itu takdir. Dalam ajaran Islam ada rukun Iman butir nomer 6 adalah Iman kepada Qodho’ dan Qodar (Takdir).

Takdir Menurut Bahasa

Kata “takdir” dalam bahasa Arab berasal dari kata “qadara”, yang berarti ketentuan. Ini menunjukkan bahwa Allah Swt telah menentukan segala sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya. Ada juga kata “qaddara” yang menunjukkan bahwa Allah memberikan kekuasaan kepada seseorang sesuai dengan kemampuannya. Selain itu, kata “taqdīr” memiliki arti bahwa Allah Swt telah menakdirkan atau menentukan sesuatu.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, “takdir” bermakna ketetapan Allah yang sudah Ia tetapkan sejak zaman azali. Manusia wajib berikhtiar dan bertawakkal, sementara kekuasaan menentukan takdir sepenuhnya ada pada Allah Swt.

Takdir Menurut Istilah

Takdir adalah segala hal yang terjadi di dunia ini, baik yang baik maupun yang buruk, dan semuanya telah ditetapkan oleh Allah Swt. Semua peristiwa terjadi sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya. Meskipun demikian, manusia tetap memiliki kebebasan untuk berusaha dengan sekuat tenaga.

Takdir merupakan ketetapan Allah yang mencakup segala aspek kehidupan, termasuk kadar, ukuran, tempat, dan waktu. Hal ini menunjukkan kekuasaan Allah yang harus kita imani.

Baca juga artikel : Ya Razzaq Urzuqni : Do’a Minta Rezeki Tanpa Putus

Melawan Takdir Dalam Sudut Pandang Islam?

Apakah manusia mau melawan kehendak Allah Sang Pencipta segalanya? Ini adalah pertanyaan balik kepada orang yang masih mempertanyakan apakah bisa manusia melawan takdir Allah dalam ajaran Islam.

Melawan kehendak atau kuasa Allah sudah pasti tidak ada yang bisa, sekalipun seluruh umat manusia bersatu. Karena Allah adalah pemilik kuasa secara mutlak dan bila ingin membuat sesuatu hanya cukup mengatakan “كُنْ (kun)” maka jadilah sesuatu yang Allah inginkan.

إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.” QS. Yasin: 82

Meluruskan Pemahaman Merubah Takdir Dalam Ajaran Islam

Kembali ke pengertian takdir merupakan ketentuan Allah sejak di lauhil mahfudz yang tidak ada satu pun mampu mengubahnya. Maka dalam ajaran Islam tidak membenarkan manusia bisa mengubah atau melawan takdir Allah.

Lantas bagaimana dengan hadits bahwa do’a bisa merubah qada’ Allah? Okay, admin jelaskan maksud hadits tersebut supaya kita tidak gagal faham.

Dari Tsauban ra, bahwasanya beliau saw bersabda,

إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه، وإن القضاء لا يرده إلا الدعاء، وإن الدعاء مع القضاء يعتلجان إلى يوم القيامة، وإن البر يزيد في العمر

“Sungguh seorang hamba terhalangi dari rizkinya karena dosa yang dilakukannya. Sesungguhnya takdir itu tidaklah berubah kecuali dengan doa. Sesungguhnya doa dan takdir saling berusaha untuk mendahului, hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya perbuatan baik (kepada orang tua) itu memperpanjang umur.” HR. Ahmad no. 22438, Ibnu Majah no. 22438

Berdoa merupakan bagian integral dari takdir yang pasti terjadi. Segala sesuatu terjadi atau terhindar berdasarkan kehendak Allah. Allah juga menentukan dan mencegah segala sesuatu melalui doa, sedekah, dan perbuatan baik. Semua ini merupakan faktor yang mempengaruhi rizki, umur panjang, dan sebagainya, yang tak terlepas dari ketetapan-Nya.

Takdir bisa saling mempengaruhi satu sama lain dan dapat diperbaiki melalui takdir yang lain. Doa dan takdir saling berhubungan. Sebagai contoh, ketika Anda menggembala kambing atau unta, terkadang Anda menemukan mereka di ladang yang sangat subur. Hal ini terjadi karena takdir Allah.

Ada kalanya Anda menemukan mereka di ladang yang cukup baik, tetapi kadang-kadang Anda juga menemukan mereka di ladang yang buruk dan tandus. Semua ini juga merupakan takdir dari Allah. Terkadang kondisi yang buruk bisa disebabkan oleh perlakuan Anda terhadap mereka.

Namun, tanggung jawab Anda adalah berusaha memastikan kesejahteraan hewan ternak tersebut dan menjauhkannya dari segala bentuk keburukan. Tetapi, semua ini tetap terjadi berdasarkan takdir Allah.

Kesimpulan

  1. Takdir merupakan ketetapan Allah dan tidak ada satu pun yang mampu mengubah takdir tersebut.
  2. Melawan takdir Allah tidak dibenarkan dalam ajaran Islam, karena melawan takdir sama saja menantang Allah.
  3. Terjadinya perubahan baik dalam takdir sebab doa yang anda panjatkan merupakan takdir dari Allah juga. Jadi takdir bisa berubah karena takdir.
  4. Tugas manusia dalam menyikapi ketetapan Allah adalah, bersabar, ikhlas, qona’ah, berikhtiar, berdo’a dan bertawakal.

Semoga pembahasan “Melawan Takdir dalam Sudut Pandan Islam” ini bisa meluruskan pemahaman kita semua. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version