Manusia tidak takut neraka? Kok bisa ya padahal orang beragama pasti tidak asing lagi dengan surga atau neraka. Menurut keyakinan agama masing-masing, surga diciptakan sebagai balasan perbuatan baik manusia, sedangkan neraka sebagai balasan perbuatan buruk manusia sewaktu hidup di dunia. Walaupun gambaran surga dan neraka itu berbeda-beda tapi semua yakin bahwa Tuhan mencipatakannya untuk keadilan karena Dia adalah Sang Maha Adil.
Surga dan neraka berulang-ulang disebutk dalam Al-Qur’an, sebagai peringatan dan kabar gembira bagi orang Islam. Setiap ada perintah iman, takwa dan amal sholeh selalu dijanjikan nikmatnya surga. Begitu juga jika ada larangan bermaksiat atau kufur kepada Allah akan diancam dengan siksa neraka.
Allah tidak pernah memaksa manusia untuk patuh kepada-Nya. Ia hanya memberikan petunjuk perantara para utusan-Nya. Manusia bebas memilih jalan apa yang mereka tempuh, jalan taat atau maksiat, jalan syukur atau kufur. Setiap pilihan memiliki konsekuensi sendiri-sendiri sesuai ketentuan Allah Yang Maha Kuasa.
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُمْ فَمِنكُمْ كَافِرٌ وَمِنكُم مُّؤْمِنٌ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dialah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” At-Taghabun: 2
اِنَّا هَدَيۡنٰهُ السَّبِيۡلَ اِمَّا شَاكِرًا وَّاِمَّا كَفُوۡرًا. اِنَّاۤ اَعۡتَدۡنَا لِلۡكٰفِرِيۡنَ سَلٰسِلَا۟ وَاَغۡلٰلًا وَّسَعِيۡرًا. اِنَّ الۡاَبۡرَارَ يَشۡرَبُوۡنَ مِنۡ كَاۡسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُوۡرًاۚ
“Sungguh, Kami telah menunjukkan kepadanya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur. Sungguh, Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala. Sungguh, orang-orang yang berbuat kebajikan akan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.” QS. Al-Insan: 3-5
Baca juga artikel: Calon penghuni neraka
Kebebasan memilih terbuka sekali bagi siapapun dan harus siap menanggung resikonya sendiri. Allah dan Rasul-Nya hanya bertugas mengajak dan menjelaskan, bila tidak diterima maka biarkanlah mereka.
Baru-baru ini ada orang mengaku tidak masuk surga tidak masalah dan tidak takut masuk neraka. Malah bangga bisa bertemu dan berkumpul dengan artis yang sama-sama masuk di dalamnya. Selain itu dia juga pernah berkata bahwa rajin shalat itu bukan jaminan menjadi orang baik.
Masyaallah begitu tajamnya mulut itu kepada keyakinan Umat Muslim. Apakah dia tidak berfikir jika omongan itu didengar oleh fansnya atau orang-orang awam bisa membuat mereka ikut-ikut meninggalkan shalat dan tidak takut ancama adzab Allah.
Seharusnya sebagai publik figur bisa memberikan edukasi dan contoh yang baik. Sebab perbuatan, omongan dan lifestyle mereka ditonton oleh jutaan pasang mata, sampai-sampai para penggemar pun mengjikutinya. Bisa dibayangkan jika 1 kebaikan ditiru oleh jutaan followernya makan berapa kebaikan yang akan dia dapat. Sebalikkan bila 1 dosa diikuti maka berapa dosa yang akan ia tanggung.
Dalam rukun iman ada salah satu poin yang harus diyakini oleh seorang mukmin, yaitu beriman dengan hari akhir. Pengertian iman dengan akhirat adalah meyakini bahwa hari kiamat, penghisaban, surga dan neraka itu benar-benar ada dan akan terjadi.
iman kepada hari akhir juga termasuk cara menguatkan iman. Silakan baca artikel ini
Selain yakin, umat Islam diwajibkan takut dengan siksa-siksa neraka sehingga mereka berusaha menjahui pintu-pintu dosa. diwajibkan pula mempunyai antusias yang tinggi terhadap nikmat surga sehingga memperbanyak amal untuk bekal di akhirat. Bila ada orang ngaku beriman tapi tidak peduli surga dan tidak takut neraka maka dipertanyakan keimanannya.
Perihal Shalat, termasuk rukun Islam yang ke-2 dan wajib dilaksanakan bagi setiap muslim. Walaupun dia suka maksiat shalat 5 waktu tetap wajib. Bahkan dalam pembehasan ilmu Fikih bahwa shalat harus dilakukan dalam keadaan apapun, dalam safar atau mukim, sendiri atau jama’ah, sehat ataupun sakit.
Artinya sebagi muslim harus memandang salah adalah perkara wajib bukan dari segi baik atau buruknya akhlaq seseorang. Jika tidak mau shalat dengan alasan bukan jaminan menjadi baik itu sangat salah sekali. Justru dengan shalat itu akan merubah keburukan seseorang menjadi yang lebih baik, karena orang yang mau menegakkan shalat dengan benar tanda dia ingin memperbaiki diri. Dalam Al-Qur’an pun juga disebutkan bahwa shalat itu bisa mencegah dari perbuatan fasik dan mungkar.
اُتۡلُ مَاۤ اُوۡحِىَ اِلَيۡكَ مِنَ الۡكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ ؕ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنۡهٰى عَنِ الۡفَحۡشَآءِ وَالۡمُنۡكَرِؕ وَلَذِكۡرُ اللّٰهِ اَكۡبَرُ ؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُوۡنَ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al Ankabut: 45)
Teruntuk yang mengaku iman kepada Allah wajib takut dengan siksa neraka dan selalu mengerjakan shalat walaupun akhlaq belum baik. Jangan sampai ikut-ikut meremehkan ancaman Allah karena urusan surga dan Neraka buka permainan tapi urusan iman.
“Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna, dan orang yang menunaikan zakat, dan orang yang memelihara kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki; maka sesungguhnya mereka tidak tercela. Tetapi barang siapa mencari di balik itu (zina, dan sebagainya), maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya, serta orang yang memelihara salatnya. Mereka itulah orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” QS. Al-Mu’minun: 1-11
“Kecuali orang-orang yang melaksanakan salat, mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya, dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta, dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan, dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya,” QS. Al-Ma’arij: 22-27
Tinggalkan komentar