Pemahaman khilafah menuai pro dan kontra di negeri +62. Para pendukung paham khilafah mengklaim bahwa itu adalah ajaran Islam yang dicontohkan oleh Rasulullah saw yang pasti akan membawa keadialan, kemakmuran dan juga keberkahan.
Bagi yang kontra dengannya, mereka menganggap bahwa Indonesia sudah punya ideologi sendiri yaitu Pancasila yang paling cocok untuk kemajemukan Negeri ini, ideologi lain hanya akan merusak kedamaian dan harus diberantas.
Tahun lalu pemerintah negara mayoritas muslim terbanyak di dunia (Indonesia) telah resmi membubarkan salah satu organisasi Islam yang getol menyuarakan penegakan khilafah yaitu Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Paham mereka dianggap membahayakan NKRI dan ditakutkan negara ini hancur seperti di timur tengah yang tak kunjung henti konflik di sana.
Apalagi negara Iraq dan Suriah semakin panas dengan adanya kelompok yang katanya juga ingin menegakkan Daulah Islamiyah, kelompok ini menamakan diri Islamic State in Iraq and Syria (ISIS).
Okay sebelum kita masuk ke point benarkah khilafah itu termasuk ajaran Islam dan harus ditegakkan. Kiranya perlu di pelajari terlebih dulu sejarah Islam mulai dari perjuangan Nabi saw di Makkah hijrah ke Madinah hingga wafatnya beliau dan diganti oleh khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman dan Aly semoga Allah meridhai mereka semua).
Dari perjuangan Rasulullah saw di Makkah mendakwahkan Islam mendapat perlawan dari para petinggi Quraisy, akhirnya beliau dan umat Islam hijrah ke Madinah. Dari kota inilah agama Allah ini berkembang dan diterima oleh daerah-daerah sekitarnya.
Rasulullah saw menjadi pemimpin dan mengelola Madinah dengan sistem syariat Islam yang telah Allah wahyukan kepadanya. Kota masjid Nabawi itu semakin aman, adil, makmur dan diberkahi oleh Allah tak ada permusuhan ataupun perang sodara (antara suku Aus dan Khazraj) seperti yang terjadi sebelum Islam masuk ke negeri itu.
Setelah 10 tahun beliau saw berdakwah dan memimpin Madiah Allah mewafatkannya, kemudian diganti oleh Abu Bakar yang memimpin kaum muslimin selama 2 tahun. Dilanjutkan oleh Umar bin Khattab memimpin 12 tahun dan telah meluaskan kedaulatan Islam hingga 2/3 dunia.
Sepeninggal Umar wafat digantikan Utsman bin Affan, mulai ada gejolak konflik sodara antara umat Islam hingga Utsman ra terbunuh. Setelah Utsman bin Affan meninggal, muslimin yang tinggal di Madinah bingung siapa yang akan menggantikan Utsman bin Affan. Kemudian ada usulan untuk mnengangkat Ali bin Abi Thalib menjadi pengganti Utsman bin Affan.
Usulan tersebut disetujui oleh mayoritas Umat Islam. Empat sahabat penggati kepemimpinan Nabi Muhammad saw sepeninggal beliau ini dikenal dengan Nama Khulafaur Rasyidin (kekhalifahan yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW).
Sudah ada sedikit gambaran kan dari cerita di atas, bahwa khilafah bukan kata asing di telinga orang Islam. Rasulullah saw pun juga pernah menyampaikannya dalam hadits bahwa nanti setelah ditinggal beliau, muslimin harus patuh kepada Khulafaur Rasyidin yang menggantikannya.
Dari Al-‘Irbadh bin Sariyah, dia berkata:
وَعَظَنَا مَوْعِظَةً بَلِيغَةً ذَرَفَتْ مِنْهَا الْعُيُونُ وَوَجِلَتْ مِنْهَا الْقُلُوبُ فَقَالَ قَائِلٌ يَا رَسُولَ اللهِ كَأَنَّ هَذِهِ مَوْعِظَةُ مُوَدِّعٍ فَمَاذَا تَعْهَدُ إِلَيْنَا فَقَالَ أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى الله وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati kami dengan nasehat yang menyentuh, meneteslah air mata dan bergetarlah hati-hati. Maka ada seseorang yang berkata: “Wahai Rasulullah, seakan-akan ini adalah nasehat perpisahan. Maka apa yang akan engkau wasiatkan pada kami?” Beliau bersabda: “Aku wasiatkan pada kalian untuk bertakwa kepada Allah serta mendengarkan dan mentaati (pemerintah Islam), meskipun yang memerintah kalian seorang budak Habsyi. Dan sesungguhnya orang yang hidup sesudahku di antara kalian akan melihat banyak perselisihan. Wajib kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin Mahdiyyin (para pemimpin yang menggantikan Rasulullah, yang berada di atas jalan yang lurus, dan mendapatkan petunjuk). Berpegang teguhlah kalian padanya dan gigitlah ia dengan geraham-geraham kalian. Serta jauhilah perkara-perkara yang baru. Karena setiap perkara yang baru adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah adalah sesat.” HR. Abu Dawud
Bagaimana menurut sahabat? Dalil Al-Qur’an maupun hadits memang tidak ada secara jelas yang menyebutkan kekhilafahan harus ditegakkan, tapi perintah bahwa umat Islam wajib dipimpin oleh seorang muslim yang menegakkan syariat Islam banyak ditemukan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Pemimpinnya dinamakan sebagai Khalifah atau Amirul Mu’minin dan sistem pemerintahannya disebut khilafah.
Rasulullah saw menyampaikan fase-fase yang akan dilewati muslimin, pada riwayat itu disebutkan akan ada 5 masa, yaitu:
- Masa kenabian (masa Rasulullah saw masih hidup dan memimpin umat).
- Masa kekhilafaan yang sesuai manhaj (ajaran) Rasulullah saw.
- Masa khilafah kerajaan yang mengigit (masih menegakkan syariat Islam tapi pemerintahannya menggunakan sistem kerajaan, kepemimpinan diwariskan keahli warisnya).
- Masa lemahnya umat karena dipimpin oleh orang-orang dzalim.
- Masa kembalinya kekhilafaan yang sesuai manhaj Rasulullah saw.
عن النعمان بن بشير قال: -كنا قعودا في المسجد مع رسول الله صلى الله عليه وسلم وكان بشير رجل يكف حديثه فجاء أبو ثعلبة الخشني فقال يا بشير بن سعد أتحفظ حديث رسول الله صلى الله عليه وسلم في الأمراء فقال حذيفة أنا أحفظ خطبته فجلس أبو ثعلبة فقال حذيفة قال رسول الله صلى الله عليه وسلم تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، ثُمَّ سَكَتَ
“Dari Nu’man bin Basyiir berkata: Suatu saat kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW, dan Basyir adalah orang yang dapat menahan perkataan. Maka datang Abu Tsa’labah Al-Khasyani dan berkata:”Wahai Basyir bin Sad apakah engkau hafal tentang hadits Rasulullah SAW pada masalah kepemimpinan. Berkata Hudzaifah:” Saya hafal ungkapannya. Maka duduklah Abu Tsa’alabah, maka Hudzaifah berkata: Rasulullah SAW bersabda:” Kalian akan mengalami masa kenabian sampai Allah menghendaki kemudian Allah angkat (masa kenabian tersebut) jika Allah menghendakinya. Seterusnya masa khilafah dengan manhaj kenabian sampai Allah menghendaki, kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendakinya. Seterusnya masa raja yang menggigit sampai Allah menghendakinya, kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendakinya. Seterusnya masa raja diktator sampai Allah menghendakinya, kemudian Allah mengangkatnya jika Allah menghendakinya. Seterusnya masa khilafah dengan manhaj kenabian, kemudian diam.” HR. Ahmad
Allah juga berjanji bahwa kejayaan Islam akan kembali sebagai penutup fasenya ditandai dengan datangnya khilafah sesuai manhajnya Rasulullah saw.
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” An-Nur: 55
Masih ragu kalau Khilafah adalah ajaran Islam?
Jika seorang muslim masih ragu apakah khilafah adalah ajaran Islam atau tidak? Menguntukan atau merugikan NKRI? sebaiknya kita tengok lagi bagaimana damainya Madinah dibawah kepemimpinan Rasulullah saw dan Khulafaur Rasyidin. Bagaimana damainya negeri-negeri yang dikuasai muslimin dan ditegakkan syariat padanya? Jangan pernah ragu bahwa khilafah adalah ajaran Rasulullah saw dan.