Home Khazahan Cara Menghilangkan Gelisah dengan Dzikir

Cara Menghilangkan Gelisah dengan Dzikir

0
Benarkah Dzikir Bisa Menghilangkan GELISAH?

Mengaji Islam – Apakah ada tuntunannya menghilangkan gelisah dengan dzikir? Menarik, mari kita bahas kekuatan dzikir menghilangkan kecemasan dalam hati kita.

Setiap orang pasti pernah merasakan cemas, gelisah atau galau yang berlebihan. Bahkan ada yang sampai butuh konsultasi ke psikiater untuk menyembuhkannya. Ada juga yang sampai bunuh diri karena tidak kuat menahannya.

Dalam Al-Qur’an telah Allah ta’ala jelaskan bahwa dzikir bisa menenangkan hati. Bila kamu beriman kepada Al-Qur’an maka lakukan dzikir atau kalimat toyyibah yang diajarkan oleh Rasulullah saw ketika hati gelisah atau cemas berlebihan.

Dalil Dzikir Menghilangkan Gelisah dalam Hati

Allah ta’ala telah berfirman dalam surat Ar-Ra’ad ayat 28

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka tenang dengan mengingat Allâh, ketahuilah dengan mengingat Allâh hati menjadi tenang”.

Allah begitu jelas menyebutkan dalam ayat ini bahwa berdzikir (mengingat Allah dengan kalimat-kalimat toyyibah) akan menenangkan hati-hati orang beriman.

“Berarti banyak berdzikir hati akan tenang?” Benar, tepat sekali! Tapi, perlu kamu ketahui bahwa berdzikir tidak hanya sekedar mengucapkan kalimat-kalimat Toyyibah secara lisan, melainkan hatinya juga ikut berdzikir. Sehingga efek dari dzikir tersebut benar-benar menenangkan jiwa.

Bagaimana Bisa Dzikir Menenangkan Hati dan Menghilangkan Gelisah?

Gelisah bisa muncul karena beberapa faktor yang berkaitan dengan hati, misalkan: Stres atau khawatir yang berlebihan, rasa tidak nyaman karena rencana tidak sesuai ekspektasi, atau faktor psikososial dan gaya hidup.

Maka untuk menyembuhkannya butuh obat untuk hati. Di dalam surat Ar-Ra’ad ayat 28 di atas menjelaskan bahwa dzikir adalah penenang hati.

أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“ketahuilah dengan mengingat Allâh hati menjadi tenang.”

Dzikir kepada Allah itu seberti seorang anak yang sedang mengadu kepada orang tua (sebagai penolong atau pelindung). Dengan kita mengadu kepada Allah maka hati akan terasa lega, apa lagi Allah menjanjikan akan menolong hamba-Nya ketika mengadu pada-Nya.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

“Dan apabila parahamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sesungguhnya Aku ini dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Al-Baqarah: 186)

Banyangkan seorang anak lemah terancam mengadu kepada orang tuanya yang siap dan sigap melindunginya. Apakah hati anak itu masih ketakutan? Jelas tidak, dia akan merasa tenang karena sudah mendapatkan pertolongan. Begitulah dzikir-dzikir kita kepada Allah, aduan kita akan Allah merespon dengan memberi pertolongan dan jalan keluar dari masalah-masalah kita. Insyaallah

Kembalikan Segalanya Kepada Allah

Sebagaimana artikel yang telah admin tulis terkait konsep tawakal kepada Allah. Setelah kita merencanakan, melakukan sesuatu dan berdo’a maka langkah selanjutnya adalah menyerahkan hasilnya kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Sehingga bila ada seuatu halangan atau tidak seperti yang kita inginkan, hati ini tidak akan terlalu kecewa dan menjadikan gelisah. Karena sudah siap dengan keputusan yang Allah pilihkan. Kita tetap tenang dan semangat untuk berusaha lagi, di samping itu Allah sudah janjikan ganti yang lebih baik daripada keinginan kita.

Namun jika tidak bertawakal hanya mengandalkan hitungan matematis manusia. Maka ketika ada sesuatu yang diluar angan, hati akan kecewa dan gelisah. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version