Sharring pengalaman pribadi sebagai pengajar Kajian Agama Islam di SMPN 8 Kediri, tahun ajaran baru ini admin ditugaskan menjadi penguji pengetahuan agama untuk seleksi calon siswa/siswi kelas 7 unggulan. Satu persatu siswa dan siswi unjuk diri dan siap menerima beberapa pertanyaan.
Tes yang mereka jalani hanya membaca Al-Qur’an dan hafalan bacaan shalat. Alhamdulillah hampir 60% mereka mampu untuk melewati dengan hasil yang sedikit memuaskan. Sisanya mereka perlu dibimbing intensif karena belum mampu membaca Al-Qur’an dan tak hafal do’a-do’a shalat.
Sedih dan prihatin bercampur dalam hati melihat fakta di depan mata, anak kelas SMP tak mampu membaca Al-Qur’an. Lebih parahnya tak hafal do’a shalat, jadi selama ini dia shalat wajib 5 kali sehari apa yang dibaca? hanya melamun atau malah mengganggu teman yang sedang shalat di sampingnya?
Inilah fenomena yang ada dan tak boleh kita biarkan. Berangkat dari kisah ini alangkah baiknya sahabat membagikan artikel bacaan shalat ini kepada adik-adik supaya tak terjadi lagi, mereka tak bisa shalat dengan sempurna.
Table of Contents
Do’a Iftitah
Sebelum Shalat seorang muslim wajib berwudhu dengan sempurna, mensucikan diri dari hadats kecil maupun besar. Cari tempat yang benar-benar suci dan bersih supaya shalat menjadi khusyu’. Berdiri menghadap kiblat dan niatkan shalat ini ikhlas lillahi ta’ala. Buka shalat dengan takbiratul ikhram dan bacalah do’a iftitah (do’a iftitah ada dua macam dan boleh dipakai salah satunya):
Do’a iftitah yang pertama
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin.” HR. Bukhari & Muslim
Do’a iftitah yang kedua
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Allah maha besar dengan sebesar besarnya. Segala puji yang sebanyak banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang orang yang menyekutukanNya.Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Dengan semua itulah aku diperintahkan dan aku adalah termasuk orang orang yang berserah diri.” HR. Muslim
Membaca Surat Al-Fatihah dan Surat Dalam Al-Qur’an
Setelah membaca salah satu do’a iftitah di atas maka dilajutkan lagi dengan membaca surat Al-Fatihan yang termasuk rukun shalat. Dalam riwayat Abu Hurairah ra disebutkan jika shalat tanpa Al-Fatihah maka tak sempurna. Kemudian baru membaca surat-surat dalam Al-Qur’an yang mudah baginya walaupun itu surat yang pendek.
Rukuk dan Do’anya
Angkat kedua tangan dan ucapkan takbir untuk menuju rukuk. Punggun lurus ke kiblat dan jari-jari tangan mencekram lutut. Pandangan mengarah ke tempat sujud dan berdo’a (do’a rukuk disunahkan untuk membacanya dengan hitungan ganjil):
Do’a rukuk pertama yang dipakai Nabi saw sebelum turunnya surat An-Nashr:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيمِ
“Mahasuci Tuhanku yang Maha Agung dan segala puji bagiNya”
Do’a rukuk ke dua yang dibaca Nabi saw setelah turunya surat An-Nashr:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
“Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagiMu. Ya Allah ampunilah aku.”
I’tidal dan Do’anya
Tegakkan badan bersamaan dengan mengangkat kedua tanggan, ucapkan kalimat
سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Dilajutkan do’a:
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ أَهْلَ الثَّنَاءِ وَالْمَجْدِ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِىَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
“Wahai Allah Tuhan kami, segala puji bagiMu, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa-apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Engkau yang layak menerima sanjungan dan kemuliaan. Engkaulah yang berhak atas apa yang diucapkan oleh hambaMu. Kamis semua adalah hambaMu. Tiada yang bisa menghalangi apa saja yang Engkau berikan dan tiada yang bisa memberikan apa yang Engkau tahan. Kemuliaan seseorang tidaklah menghalangi tindakanMu.”
Do’a ini bisa juga dibaca sampai kalimat
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ
atau ada juga yang membaca
اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
Sujud dan Do’anya
Bertakbir tanpa mengangkat tangan beranjak menuju sujud, bisa mendahulukan tangan atau lutut dahulu ketika menyentuh lantai.
Do’a sujud pertama sebelum turun surat An-Nashr
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْأَعْلَى
“Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi”
Do’a sujud kedua setelah turun surat An-Nashr
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى
“Mahasuci Engkau, ya Allah Tuhan kami dan segala puji bagiMu. Ya Allah ampunilah aku.”
Duduk Di Antara 2 Sujud dan Do’a
Angkat kepala hingga posisi duduk bebarengan dengan takbir dan tanpa mengangkat tangan, arah pandangan ke tempat sujud. Telapak kaki kiri diduduki dan yang kanan ditegakkan, bacalah do’a:
رَبِّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَاجْبُرْنِى وَارْزُقْنِى وَارْفَعْنِى
“Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, penuhilahkebutuhanku, berilah aku petunjuk dan tingikanlah aku.”
Atau juga bisa menbaca do’a
رَبِّ اغْفِرْ لِى
diunlangi dengan hitungan ganjil. Rasulullah saw pernah melakukannya yang diceritakan oleh Hudzaifah Ibn Yaman
ثم جلسَ يقولُ ربّ اغفرْ لِي رَبِّ اغْفِرْ لِيْ مثلَ ما كانَ قائِما ثم سجدَ
“…kemudian Nabi duduk (setelah sujud) dan mengucapkan: rabbighfirlii, rabbighfirlii (Ya Allah ampuni aku, Ya Allah ampuni aku), dan lamanya semisal dengan lama berdirinya. Kemudian beliau sujud…” HR. An Nasai
Sujud dan Do’a
Setelah duduk di antara 2 sujud ditunaikan barulah beranjak kembali sujud dan membaca do’a seperti yang awal.
Tahiyat dan Do’anya
Duduk tahiyat atau tasyahud ada 2, tahiyat awal atau akhir. Tasyahud akhir adalah penanda bila shalat akan segera usai dan nanti ditutup dengan salam. Caranya: Takbir dan mengakat kepala hingga duduk, posisi telapak kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan tegak bila itu tahiyat pertama. Jika tahiyatul akhir maka telapak kaki kiri tidak diduduki dan telapak kaki kanan tegak. Bacalah do’a:
التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَللَّهُمَّ باَرِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ باَرَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنـَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ اَلْلَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّالِ
“Segala penghormatan, shalawat dan kebaikan-kebaikan hanya bagi Allah. Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai Nabi, demikian pula rahmat Allah dan berkahNya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada kami dan hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada ilah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasulNya. Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa jahanam dan siksa kubur serta dari fitnah kehidupan dan kematian dan dari kejahatan fitnahnya dajal.”
Ulama membolehkan membaca do’a ini hingga kalimat shalawat saja, jika ditambah dengan do’a berlindung dari fitnah dunia dan Dajjal akan lebih baik.
Salam
Shalat adalah ibadah yang dibuka dengan takbiratul ikhram dan ditutup dengan salam. Cara salam yang diajarkan oleh Rasulullah saw adalah menolehkan wajah ke arah kanan dan mengucapkan salam seperti umumnya
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَ بَرَكَاتُهُ
dan menoleh ke arah kiri juga mengucapkan salam.
Inilah tata cara shalat dan bacaannya semoga bermanfaat untuk kita semua. Jangan lupa share kepada teman-teman supaya bisa sama-sama memperbaikinya. Karena shalat ibadah yang penting dan jika shalat kita baik insyaallah amalan yang lain baik juga.
[…] Baca juga artikel tentang: Bacaan-bacaan shalat lengkap […]
bismillah belajar shalat… makasih infonya min
[…] Baca juga artikel : Bacaan shalat lengkap […]