Al-Baqarah Ayat 11 : Terjemah dan Tafsirnya

Mengaji Islam – Pada tema sebelumnya “Tafsir Al-Baqarah Ayat 10” menjelaskan bahwa penyakit munafik akan selalu bertambah. Hal ini bukan karena tanpa sebab Allah menambah kemunafikan semakin tebal kepada hati-hati orang munafik. Nah di Al-Baqarah ayat 11 ini Allah jelaskan penyebabnya.

Mari kita simak dengan baik dan semoga bisa menjadi pelajaran buat kita. Jangan sampai di dalam hati kita ada setitik kemunafikan. Sehingga kita terjauhkan dari sikap dan perbuatan kemunafikan yang menutup hari dari kebenaran.

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 11

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ

Wa iżā qīla lahum lā tufsidụ fil arḍi qālū innamā naḥnu muṣliḥụn

“Dan Ketika dikatakan kepada mereka (orang-orang munafiq) “janganlah kalian berbuat rusak di muka bumi!” Maka mereka menjawab “Sungguh tiada lain kami adalah orang-orang memperbaiki”. QS. Al-Baqarah: 11

Makna Kata

لَا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ : “Janganlah kalian berbuat rusak”. Maksud berbuat rusak adalah orang munafik melakukan kekufuran, maksiat dan hal-hal melanggar aturan Allah.

قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ : “Sungguh tiada lain kami adalah orang-orang memperbaiki”. Ini adalah jawaban orang munafik ketika ditegur supaya tidak bermaksiat. Mereka beralasan bahwa mereka tidak bermaksiat melainkan melakukan kebaikan.

Tafsir

Dari Ayat 11 surat Al-Baqarah menjelaskan kesombongan orang munafik. Seperti yang dalam penjelasan ulama tentang definisi sombong adalah “Menolak kebenaran dan meremehkan manusia”. Hal ini tergambar pada ayat tersebut.

Ketika ada larangan untuk bermaksiat orang-orang munafik menolak dan beralasan bahwa justru mereka lah yang berbuat baik.

“Dan Ketika dikatakan kepada mereka (orang-orang munafiq) “janganlah kalian berbuat rusak di muka bumi!” Maka mereka menjawab “Sungguh tiada lain kami adalah orang-orang memperbaiki”.

Maka dari kesombongan itu Allah menambah kemunafikan pada hati-hati mereka. Sehingga semakin jauh dari petunjuk Allah dan dekat dengan kekufuran.

Kemaksiatan dan kekufuran orang munafik akan memunculkan kerusakan demi kerusakan di muka bumi. Entah itu kerusakan dalam segi fisik dan tatanan dunia hingga kerusakan moral manusia.

Allah telah jelaskan dalam Al-Qur’an bagaimana orang munafik itu selalu menebar kerusakan. Mereka merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak.

وَإِذَا تَوَلَّىٰ سَعَىٰ فِى ٱلْأَرْضِ لِيُفْسِدَ فِيهَا وَيُهْلِكَ ٱلْحَرْثَ وَٱلنَّسْلَ ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلْفَسَادَ

Artinya: Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan. QS. Al-Baqarah: 205

Hikmah Al-Baqarah Ayat 11

1. Peringatan tentang Sombong: Ayat di atas mengingatkan kita tentang bahaya kesombongan, yang sering kali membuat seseorang menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Ini mengajarkan pentingnya rendah hati dan menerima kebenaran dengan lapang dada.
2. Kemunafikan Membawa Kekufuran: Allah menambahkan kemunafikan pada hati orang-orang yang sombong dan menolak kebenaran. Ini menunjukkan bahwa sikap sombong dan penolakan terhadap petunjuk Allah membawa seseorang semakin jauh dari-Nya, mendekatkannya pada kekufuran.
3. Dampak Kemaksiatan dan Kekufuran: Kemaksiatan dan kekufuran orang munafik tidak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga membawa kerusakan bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Hal ini mencakup kerusakan fisik, sosial, dan moral.
4. Peringatan tentang Menebar Kerusakan: Al-Qur’an menegaskan bahwa orang munafik cenderung menebar kerusakan, bahkan terhadap tanaman dan binatang ternak. Ini memberikan peringatan bagi kita untuk tidak mengikuti jejak mereka atau menjadikan mereka sebagai teman.